wacana-edukasi.com, OPINI– Indonesia sebagai bangsa besar tetapi penuh permasalahan yang pelik dan begitu carut marut. Namun, kondisi saat ini bukanlah menjadi alasan untuk kita pesimis dalam menyongsong kebangkitan Islam. Justru kondisi keterpurukan umat hari ini (akibat tidak ada penerapan syariat), menjadi ladang yang subur bagi para muslimah untuk berdakwah, meraup sebanyak-banyaknya pahala. Berdakwah, bergerak meluruskan pemikiran umat dari kemunduran dan keterpurukan. Perubahan yang terjadi haruslah dimulai dari perubahan mendasar, mengubah pola pikir umat, serta menumbuhkan kesadaran politik. Karena Islam sendiri bukanlah agama ritual belaka.
Salah satu peran strategis bagi muslimah dalam kebangkitan Islam ini adalah posisinya sebagai ibu. Ibu merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya, mengukir kepribadian Islam, membentuk jiwa dan keimanan yang kokoh pada diri anak-anak mereka. Berkaca pada para ibu Palestina hari ini. Allah menjadikan mereka sebagai contoh teladan, tentu bukan tanpa sebab. Mereka adalah manusia istimewa. Lihatlah bagaimana anak-anak disana sudah memiliki keimanan yang luar biasa. Tak ada yang mereka takuti, kecuali Allah. Bukankah ini buah dari penanaman iman dan pembentukkan karakter yang bersumber dari nafas Islam?
Para ibu disana berjuang dalam kondisi yang penuh keterbatasan dan kekurangan. Mereka menempuh berbagai kesulitan, bahkan sampai merenggut nyawa mereka. Sudah saatnya kaum muslimah berbenah diri, mencurahkan segenap kemampuan untuk menyiapkan generasi khairu ummah yang berjuang bagi Islam. Mereka adalah generasi kebangkitan Islam yang akan mengantarkan Islam kembali pada kejayaannya dan membebaskan tanah suci umat Islam dari penjajahan Israel laknatullah. Sebagai muslimah janganlah kita mencukupkan diri sebagai istri. Tetapi mengambil peran lebih sebagai pencetak generasi dan pengemban dakwah yang istikamah dengan mengoptimalkan semua potensi yang dimiliki semata-mata untuk meninggikan kalimat Allah Taala.
Yasyirah, S.P.
Visits: 30
Comment here