Surat Pembaca

Miskin Iman, Nyawa Jadi Taruhan

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.com — Baru-baru ini media sosial instagram (IG) dihebohkan dengan aksi bunuh diri yang disiarkan langsung melalui live instagram. Egi Fernando warga Jalan Sukarela, Kecamatan Sukarami, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) nekat mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri di kontrakannya pada Sabtu (5/3/2022).

Aksinya direkam secara live di akun IG pribadinya. Petugas Piket Polsek Sukarami Palembang, Ipda Herman mengatakan, petugas telah melakukan olah TKP dan pemeriksaan sementara. EF ditemukan tergantung dalam terali jendela rumah kontrakannya dengan leher terikat kain gorden. Sementara untuk motifnya polisi masih mendalami kasus ini (CNNIndonesia.com 5/3/2022).

Bunuh diri apapun motifnya sungguh tidak dibenarkan. Biasanya, orang-orang yang melakukan bunuh diri adalah karena depresi berat tak berkesudahan. Jalan pintasnya dengan bunuh diri. Fenomena bunuh diri merupakan fenomena yang memprihatinkan. Berdasarkan data Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza (P2MKJN) 2019, Kementerian Kesehatan RI menyatakan, di Indonesia terdapat lebih dari 16.000 kasus bunuh diri setiap tahunnya (Kompas.com, 12/9/2021).

Sungguh, menyedihkan realitas kehidupan yang diatur dalam sistem kapitalisme sekuler. Individu manusia semakin jauh dari agama, sehingga tak punya solusi pasti dalam mengatasi masalah hidup. Bunuh diri diambil sebagai langkah jitu menyelesaikan masalah. Namun benarkah masalah selesai dengan bunuh diri? Tentu tidak. Sebab, ia harus bertanggungjawab atas perbuatannya di akhirat kelak.

Di dalam Islam, bunuh diri hukumnya haram. Sebagaimana firman Allah SWT. “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu.” (QS. An-Nisa : 29).

Maka, jika realitas kehidupan Islam mengatur masyarakat dengan menghadirkan iman dan takwa, ia akan menjadi individu yang jelas arah dan tujuan hidupnya. Ketika masalah datang, dikembalikan sesuai hukum Islam. Maka, takkan menjadi manusia yang miskin iman dengan nyawa yang menjadi taruhan.

Begitupun negara, akan menutup celah pintu yang menyebabkan bunuh diri dapat terjadi. Sebab negara akan bertanggung jawab atas keselamatan warganya. Akan dipenuhi segala kebutuhan rakyat, mulai dari membuka lapangan pekerjaan sampai memenuhi kebutuhan rakyat dengan mudah dan murah, bahkan gratis. Sehingga kasus bunuh diri akan minim terjadi.

Ismawati — (Palembang, Sumatera Selatan)

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 16

Comment here