Surat Pembaca

Kematian Kemanusiaan Dunia

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA–Sejak Oktober 2023, perampasan tanah dan pembantaian atas Warga Palestine oleh pemerintah zionis Yahudi Israel belum juga bisa dihentikan. Ratusan ribu korban sudah berjatuhan. Bahkan bayi-bayi yang masih merah yang tak memiliki dosa tak luput jadi sasaran Genosida Zionis. Bagi Zionis, dosa mereka adalah karena mereka bayi Muslim keturunan Palestina!

Tak cukup dengan serangan-serangan militer, Zionis juga menjadikan kelaparan sebagai senjata untuk membunuh secara pelan-pelan generasi Palestina. Bahkan di hari raya, serangan pun tak berkurang. Tidak ada bantuan termasuk hewan korban yang bisa masuk akibat blokade Zionis Yahudi!

Mirisnya, negara-negara besar dunia diam. Tidak ada aksi nyata, yang ada hanyalah retorika membungkus bualan-bualan belaka. Penguasa muslim sibuk dengan retorika tanpa tindakan nyata, yakni dengan mengirimkan pasukan untuk mengusir penjajah. Mereka diam meski rasa kemanusiaan terkoyak. Padahal rasa itu adalah rasa fitrah bagi manusia, untuk menolong sesamanya, apalagi bayi yang lemah tak berdaya!

Matinya rasa kemanusiaan sesungguhnya menunjukkan matinya sifat dasar manusia. Dan ini adalah buah kapitalisme yang mengagungkan nilai materi dan rasa superior disertai dengan kebencian atas manusia lainnya. Kekejaman yang begitu rupa tak mengusik nurani para pemimpin muslim. Nasionalisme yang lahir dari Barat pun menghalangi untuk bersikap adil pada muslim Palestina. Tak ada seorang penguasa negeri muslim pun yang membebaskannya dengan kekuatan senjata, meski umat sudah menyerukan jihad.

Padahal jihad tak mungkin terwujud tanpa adanya seruan negara. Dan model negara hari ini tak mungkin menyerukan jihad, apalagi mereka justru bergandengan tangan dengan penjajah Yahudi. Pertemuan- pertemuan politik disertai bantuan kepada penolong zionis Israel sungguh telah menampakkan pengkhianatan para pemimpin-pemimpin Muslim saat ini!

Umat Islam harus mulai sadar, bahwa seruan jihad hanya mungkin dikumandangkan oleh khilafah. Oleh karena itu, umat harus berjuang menegakkan khilafah. Tegaknya khilafah tak mungkin terwujud ketika umat masih hidup dalam naungan kapitalisme sekuklerisme. Secara fundamental, Khilafah berdiri hanya berakar dari Al Qur’an dan As Sunnah, sedangkan Kapitalisme-Sekulerisme berakar dari Menuhankan Hukum Manusia dalam Pengaturannya. Jelas, Khilafah tidak bisa didirikan selama umat Islam belum membuang Kapitalisme-sekulerisme dalam hati dan pikirannya.

Namun, Upaya menegakkan Khilafah membutuhkan kepemimpinan jamaah dakwah ideologis yang konsisten menyerukan tegaknya Khilafah. Jamaah ini akan membangun kesadaran umat, dan menunjukkan jalan kemuliaan bagi umat. Umat sudah seharusnya menjawab seruan jamaah dakwah ini dan berjuang bersama menjemput nashrullah. Sungguh, hanya dengan memurnikan keimanan dan ketaatan penuh pada Allah SWT semata, pertolongan-Nya akan diturunkan. InsyaaAllah

Ummu Meican

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 1

Comment here