Tabligul Islam

Di Penghujung Ramadan Sudahkah Ibadah Maksimal?

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukaai.com — Tak terasa sudah berada di penghujung Ramadan. Berat rasanya ketika sadar ia segera meninggalkan kita. Lalu bertanyalah pada diri, sudahkah kita mengisi Ramadan dengan banyak amalan? Ataukah kali ini kita melewatkan dan memyia-nyiakan dengan amalan yang minimalis, bahkan tak ada yang dikerjakan? Sungguh sangat merugi jika Ramadan kali ini tidak kita gunakan sebaik-baiknya untuk mengerjakan amalan demi meraih pahala yang berlimpah di bulan penuh berkah ini. Kesempatan meraih pahala sebanyak banyaknya dan mendapatkan ampunan dari Allah. Seperti dalam hadis di bawah:

“Barang siapa yang berpuasa yang melakukan shalat malam pada bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”  (HR. Bukhari dan Muslim).

Apabila telah tiba bulan Ramadan, maka perbanyaklah berinfak, karena infak di bulan Ramadan dilipatgandakan bagaikan infak di jalan Allah SWT dan tasbih di bulan Ramadan lebih utama daripada tasbih di bulan yang lain.
Dalam riwayat lain juga disebutkan, Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Abu Bakr bin Abi Maryam mengatakan bahwa banyak guru-gurunya yang berkata: Apabila telah tiba bulan Ramadan, maka perbanyaklah berinfak, karena infak di bulan Ramadan dilipatgandakan bagaikan infak di jalan Allah SWT, dan tasbih di bulan Ramadan lebih utama daripada tasbih di bulan yang lain.
Ramadan kali ini adalah bulan suci kedua di masa pandemi. Pasti kita merindukan suasana Ramadan ketika belum ada pandemi. Bebas menjalankan ibadah tarawih di masjid, bebas berbuka puasa di mana pun, bebas mengikuti kajian di mana pun. Nikmat seperti ini barulah kita merasa kehilangan pada saat ditimpa pandemi seperti saat ini. Hal ini mengingatkan sebuah lagu nasyid “ingat 5 perkara, sebelum 5 perkara”. Muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit, sehat sebelum sakit, hidup sebelum mati. Untuk itu masa masa lapang, sehat, yang ada digunakan sebaik mungkin untuk memaksimalkan ibadah Ramadan. Namun jika nikmat waktu lapang dan sehat ini tidak digunakan, maka waktu terbuang sia-dia.

Ramadan saat ini masih berada dalam masa pandemi. Tentunya tak menyurutkan semangat untuk mengumpulkan amal di bulan suci ini. karena masa pandemi ini mengingatkan kita akan sebuah kematian. Banyaknya korban dari ganasnya virus Covisi—19 ini maka mengingatkan kita akan kematian yang siap mengancam sewaktu waktu. Bekal amalan pun harusnya diperbanyak. Berinfak, sedekah, ibadah-badah sunah diperbanyak. Apalagi di!penghujung Ramadan kali ini perbanyak doa, dzikir mohon ampunan pada Allah. Sebab Allah akan melipatgandakan amal kita dan mengabulkan doa-doa kita.

Bulan yang penuh berkah, ini merupakan bonus yang diberikan Allah pada umat-Nya. Sangat rugi jika ada orang yang melewatkan Ramadan ini tanpa mengerjakan amalan wajib maupun sunah. Pilihan ada pada diri kita masing-masing. Ingin dapatkan bonus banyak pahala ataukah biasa biasa saja, atau malah tak ada keinginan meraihnya. Setiap diri akan dimintakan pertanggungjawabannya. Mari kita perbanyak amal di penghujung Ramadan. Pandemi tak akan menyurutkan semangat dalam beramal saleh di bulan penuh berkah ini. Semoga kita juga mendapati Ramadan di tahun berikutnya.

Meitya Rahma, S. Pd.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 49

Comment here