Surat Pembaca

Perketat Prokes: Bukti Taat pada Syariat

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.comSetahun berlalu, angka yang terpapar covid-19 terus melaju. Dikutip dari situs Covid.go.id, jumlah kasus Covid per Sabtu sore, 19 Juni 2021 mencapai 1.976.172 orang. Sementara Ketua Satgas Covid-19, Letjen TNI Ganip Warsito, mengatakan dalam sebulan terakhir, jumlah pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Jakarta mengalami kenaikan lebih dari 500 persen (Tribunnews.com, 14/06/2021).

Begitupun dengan tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) pasien Covid-19 sudah sangat mengkhawatirkan. Untuk skala Jawa Barat saja, BOR di 45 rumah sakit (RS) rujukan pasien terpapar virus corona (Covid-19) Provinsi Jawa Barat tembus 100 persen. Bahkan keterisian enam RS di antaranya melebihi 100 persen (CNN Indonesia, 18/06/2022).

Di tengah laju Covid-19 yang terus melonjak, maka semua komponen bangsa harus ikut berupaya maksimal melakukan pencegahan untuk mengatasinya, baik dari hulu hingga hilir. Sangat diperlukan penanggulangan yang cepat, cermat, dan tepat. 3T ( testing, tracking, treatment), 3M (menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker), dan 3K (Kaji informasi, kelola emosi, kembangkan sumber daya) benar-benar harus bisa dilaksanakan jangan hanya sekadar semboyan.

Tes yang sampai hari ini masih minimpun perlu kiranya ditingkatkan, karantina wilayah/ lockdown pun mestinya dipertimbangkan, tidak perlu takut, karena itu pun bagian dari syariat. Begitu juga penambahan jumlah kapasitas tempat tidur di rumah sakit, penambahan tenaga, sarana prasarana yang memadai, dan penambahan tempat-tempat isolasi harus terus diupayakan sampai ada di setiap wilayah.

Peran strategis pemerintah benar-benar harus jadi tameng untuk setiap keadaan yang membahayakan rakyatnya. Begitupun kesadaran masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan harus kita galakkan, bukan sebatas karena imbauan saja, tetapi ini adalah bukti kita taat pada syariat juga demi kemaslahatan kita semua.

Perlu diingat bahwa Islam pun dengan aturannya senantiasa melakukan penjagaan, baik bagi diri, agama, akal, nyawa, keturunan, maupun harta umatnya. Inilah pentingnya menjalankan protokol kesehatan, karena itu bagian upaya penjagaan kita dan bukti nyata dari keimanan yang sudah terpatri dalam dada. Seorang penguasa pun harus selalu ingat bahwa setiap kebijakan yang diambil akan dimintai pertanggungjawaban di sisi-Nya, terlebih dengan amanahnya yang begitu besar di mana ratusan juta nyawa manusia jadi taruhan.

Ingat sabda Rasulullah SAW, terbunuhnya satu nyawa manusia disamakan dengan membunuh seluruh manusia, dikatakan beliau, “Sungguh lenyapnya dunia ini lebih ringan di sisi Allah daripada terbunuhnya seorang Muslim.” (HR. an-Nasai, at-Tirmidzi dan al-Baihaqi).

Maka dari itu, mari kita perketat protokol kesehatan, karena ini bagian dari usaha manusia dalam rangka terhindar dari coronavirus yang berbahaya. Manusia diwajibkan berikhtiar. Memperketat prokes sama dengan taat kepada syari’at.

Ummu Firda

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 0

Comment here