Oleh Khusnul Khotimah (Pemerhati Masalah Umat)
Wacana-edukasi.com, OPINI–Fenomena pengibaran bendera One Piece menjelang peringatan hari kemerdekaan RI ke 80, menimbulkan pro kontra di berbagai kalangan. Awalnya pengibaran bendera One Piece dimulai oleh kendaraan truk di jalan raya, setelah viral, maka semakin banyak masyarakat yang ikut mengibarkan, bahkan membuat gambar-gambar bendera One Piece diberbagai tempat.
Para tokoh masyarakat hingga pejabat pemerintah banyak yang menanggapi masalah ini. Ada yang menganggap ini hanya luapan kekecewaan masyarakat terhadap kondisi negara yang semakin hari semakin amburadul, sampai ada yang berpendapat bahwa hal ini merupakan makar dan menjadi ancaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu juga ada yang menyampaikan bahwa pengibaran bendera One Piece bisa memecah belah bangsa.
Bendera One Peace : Benarkah Simbol Perlawanan terhadap Negara ?
Logo One Piece yang terkenal dengan gambar tengkorak memakai topi jerami yang melambangkan kelompok bajak laut fiksi dalam seri manga dan anime Jepang. Dilansir dari Logomak, logo legendaris One Piece awal mula muncul di media sosial pada 1999 dirancang dengan perpaduan sempurna antara visual yang menarik dan tipografi yang penuh makna. Simbol topi jerami dalam logo tidak sekadar elemen dekoratif, melainkan representasi dari nilai yang ditonjolkan sang tokoh utama yaitu Luffy yang dijuluki bajak laut Topi Jerami (Straw Hat Pirates). Bendera One Piece merepresentasikan kebebasan, loyalitas, dan tekad untuk melindungi sahabatnya. (Kompas, 1 Agustus 2025)
Fenomena yang terjadi saat momen sakral menjelang peringatan kemerdekaan memantik kembali diskusi soal batas antara budaya populer dan penghormatan terhadap simbol-simbol nasional. Pengibaran bendera One piece dianggap upaya pembangkangan dan perlawanan terhadap negara.
Jika diperhatikan lebih mendalam, maka yang terjadi sebenarnya adalah adanya perhatian masyarakat terhadap kondisi negara ini. Berbagai permasalahan yang menimpa rakyat dari kemiskinan, ketidakadilan penegakan hukum, korupsi, masalah sosial, politik dan banyak permasalahan lainnya seolah tiada hentinya dan semakin menghimpit kehidupan rakyat. Sementara negara seolah-olah tak peduli dengan semua permasalahan itu dan justru membuat berbagai kebijakan yang semakin menyulitkan kondisi rakyat.
Penerapan sistem Kapitalisme telah nyata membawa dampak buruk terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Setelah 80 tahun Indonesia merdeka, ternyata belum mampu mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat. Kekayaan yang melimpah, seharusnya dinikmati oleh rakyat, namun nyatanya hanya dinikmati oleh segelintir orang yang merupakan pejabat maupun oligarki yang menjadi penyokong kekuasaan. Rakyat tetep dibiarkan dengan segala penderitaan, bahkan terus menerus dibebani dengan berbagai macam pajak yang memberatkan.
Dampak penerapan sistem ekonomi Kapitalisme ini memunculkan ketidakadilan ditengah-tengah masyarakat. Jurang pemisah antara golongan kaya dengan golongan miskin semakin menganga lebar. Hal ini tentu menimbulkan reaksi dari masyarakat yang semakin muak melihat kondisi negaranya yang jauh dari harapan rakyat. Jaminan kehidupan yang layak, layanan pendidikan yang bagus dan terjangkau, layanan kesehatan yang mudah diakses dan beragam kebutuhan rakyat lainnya sangat sulit didapatkan. Rakyat disuguhi gaya hidup hedonis para pejabat dan konglomerat, sementara rakyat hanya bisa menelan ludah, tanpa diberikan hak menikmati hasil kekayaan alamnya yang melimpah.
Permasalahan hukum juga tak luput dari ketidakadilan. Hukum tajam kebawah dan tumpul ke atas. Jika rakyat kecil melakukan pelanggaran maka hukuman berat akan ditimpakan, sementara para pejabat dan orang-orang kaya yang terkena berbagai kasus seringkali hanya divonis dengan hukuman yang ringan, bahkan dibebaskan dengan mudah. Hukum dikendalikan oleh uang, siapa yang memiliki uang, maka dia akan bisa mendapatkan berbagai kemudahan dan bebas dari jeratan hukum.
Sistem Aturan Islam Menjamin Keadilan dan Kesejahteraan.
Islam adalah agama yang universal dan Kaffah ( menyeluruh). Islam mengatur seluruh aspek kehidupan baik masalah pribadi, masyarakat maupun negara. Islam tidak hanya mengatur aqidah dan ibadah saja, namun juga mengatur masalah sosial, ekonomi, hukum, pendidikan, kesehatan, sanksi, dan lain-lainnya.
Semua aturan Islam sumbernya berasal dari Allah SWT dan telah dicontohkan oleh Baginda Rasulullah SAW dan para penerus kepemimpinan beliau, yaitu Khulafaur Rasyidin dan para Khalifah selanjutnya.
Sistem Islam ini telah diterapkan selama kurang lebih 13 abad dan mampu membawa masa keemasan umat Islam di dunia hingga akhirnya runtuh pada tahun 1924.
Peradaban Islam dibawah naungan Daulah Khilafah Islamiyyah terbukti telah mampu membawa kejayaan umat Islam dan menjadikan kehidupan umat Islam berada pada kondisi yang makmur dan sejahtera. Penerapan syariat Islam secara sempurna diseluruh aspek kehidupan membawa keberkahan hidup bagi umat Islam dan membuktikan bahwa Islam mampu memberikan solusi atas berbagai permasalahan manusia. Hal ini menunjukkan bahwa, kemerdekaan hakiki hanya akan didapatkan dan dirasakan jika umat Islam taat pada Allah dan menerapkan syariat Allah dalam seluruh aspek kehidupannya.
Berbeda dengan sistem Kapitalisme yang justru menyengsarakan rakyat dan bahkan membawa kebinasaan terhadap kehidupan umat manusia. Ditengah keterpurukan kondisi rakyat saat ini, maka menuduh makar dan pembangkangan atas pengibaran bendera One piece, rasanya kurang tepat dan terlalu dipaksakan. Namun juga bukan berarti umat Islam boleh saja mengibarkan bendera One piece, karena pada faktanya bendera itu adalah simbol yang mengandung makna didalamnya. Ketika kita tahu bahwa simbul bendera One piece buka berasal dari Islam dan mengandung nilai-nilai yang bertentangan dengan Islam, maka umat Islam tidak boleh menggunakannya.
Maka yang perlu dilakukan oleh umat Islam saat ini adalah menggalang persatuan umat, menjauhkan dari perpecahan, bersama-sama berjuang untuk mengembalikan Islam ditengah-tengah kaum muslimin. Tegaknya aturan-aturan Islam akan membawa kebaikan dan kemaslahatan bagi umat, karena hal itu merupakan wujud ketaatan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Jika umat bersatu dan berupaya bersungguh-sungguh memperjuangkan Islam dengan meneladani Rasulullah SAW, maka insya Allah kemerdekaan hakiki akan dirasakan. Allah SWT telah berjanji dalam firman-nya ,Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى اٰمَنُوْا وَا تَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَا لْاَ رْضِ وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَ خَذْنٰهُمْ بِمَا كَا نُوْا يَكْسِبُوْنَ
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf 7: Ayat 96).
Demikianlah telah nyata kebenaran Islam dan janji Allah SWT, maka sudah selayaknya umat tergerak untuk memperjuangkan Islam bersama-sama dan bersatu untuk mewujudkan kembali kejayaan Islam dibawah naungan Daulah Khilafah Islamiyyah ‘ala minhajin nubuwwah dengan simbul bendera Ar Royah dan Al-Liwa.
Views: 0
Comment here