Opini

Muharram, Waktunya Muhasabah

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Sri Rahmayani, S. Kom
(Pemerhati Masyarakat dan Anggota literasi AMK4)

wacana-edukasi.com– Bulan Muharram momen dimana sangat tepat ketika mampu mengevaluasi aktivitas setahun sebelumnya. Agar semuanya untuk yang kurang bersegera untuk diperbaiki sedangkan yang baik makin ditingkatkan kembali menuju lebih baik lagi.

Namun berbicara memperbaiki bukan melulu hanya membahas dan termaknai seputar perubahan individu dan kelompok. Di lapangan terlihat perubahan individu yang lebih menonjol untuk diperhatikan dan dituntun untuk berubah, namun justru ada perubahan lebih besar yang seharusnya fokus untuk lebih diperhatikan. Sebab mampu merubah beberapa induvidu bahkan beberapa komunitas.

Ambillah contoh sekelumit masalah yang terjadi di negeri kita, dan masalah itu bahkan menjadi-jadi. Itu menandakan tidak adanya solusi yang mampu menyelesaikannya jika hanya berfokus pada permasalahan indiviu.

Contoh lebih spesifik yang lagi ramai dibincangkan yang kini menuai pro dan kontra yaitu Peragaan busana di jalanan. Yang dikenal Citayam Fashion Week (CFW) yang kini menjangkiti Makassar.

Dalam video yang dilihat detikSulsel, Minggu (24/7), sejumlah selebgram Makassar melenggak-lenggok di zebra cross seperti model yang berjalan di atas catwalk.

Buruknya dimana? Dapat menjadi kiblat generasi, dimana seharusnya mereka berkutat di bangku sekolah, justru turun ke jalan mengikuti selebgram dan yang lainnya. Hingga berkomentar sekolah hanya menyita waktu dan dana tanpa menghasilkan dana.

Sementara CFW ini jika ikut andil akan lebih menghasilkan dana. Hal tersebut terjadi karena kebebesan yang diberikan untuk berekpresi bahkan diberikan panggung.

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) mengungkapkan bahwa Citayam Fashion Week tengah dalam proses pendaftaran merek. Ada dua pihak yang mendaftarkannya yaitu artis sekaligus Youtuber, Baim Wong melalui PT Tiger Wong Entertainment dan Indigo Aditya Nugroho. Indigo Aditya Nugroho mendaftarkan Citayam Fashion Week untuk jasa pemilihan kontes (hiburan), expo mengenai kesenian, kebudayaan, pendidikan, fashion show (hiburan), perencanaan pesta (hiburan) untuk acara promosi sehubungan dengan peragaan busana, dan pertunjukan panggung live (kabarjakarta.com 26/07/22).

Sangat nampak memanfaatkan generasi ke ajang yang dapat merusak masa depan mereka, memperlihatkan adab yang buruk. Solusi ini yang diberikan untuk perbaikan ekonomi Negara dengan mangatasnamakan perbaikan individu.

Belom jika kita membahas ke ranah genrasi yang terjun, mereka yang termasuk melegalkan LGBT. Dan inilah yang akan menular serta menjangkiti generasi polos lainnya. Dan akan sulit untuk diputuskan rantai penularannya.

Membayangkannya saja tentu sangat berbahaya untuk ke depannya, meskipun ada pelarangan ataupun pengehentian. Karena sudah terlanjur merasuki semua generasi, baik di sosial media maupun di dunia nyata.

Inilah salah satu contoh kasus yang sangat membutuhkan perubahan menyeluruh. Ketika personal yang rusak tentunya diperbaiki bukan hanya personalnya semata, namun personal-personal lain sekitar dari personal yang rusak bahkan hingga aturan yang mengikat personal satu dan yang lainnya ikut andil di dalamnya. Wajib untuk merubahnya.

Muharram sangatlah istimewa bagi umat Islam karena pada bulan ini, Rasulullah SAW mendapatkan keberhasilan dakwah dengan hijrahnya beliau dari Mekkah ke Madinah. Hijrah menjadi momentum yang sangat penting dalam menilik kembali sejarah perjuangan umat Islam.
Hijrah secara bahasa adalah berpindah dari sesuatu atau wilayah ke sesuatu atau wilayah yang lain. Jadi arti sebenarnya adalah mencampakkan yang satu menuju yang kedua. Adapun jika dimaknai hijrah menurut istilah khusus adalah meninggalkan negeri kufur lalu berpindah menuju negeri Islam.

Poin penting yang ingin disampaikan, hijrah nabi sesungguhnya bukan sekadar berpindah tempat, tetapi mengubah cara hidup secara totalitas dengan penerapan Islam secara kaffah menuju perubahan hakiki.

Dengan hijrah, kekufuran lenyap berpindah menuju keimanan. Kejahiliyah lenyap berganti dengan cahaya Islam. Ketertindasan berubah menjadi kemuliaan dan keagungan. Madinah yang dulunya terpecah belah dalam kabilah-kabilah menjadi satu umat dan satu negara di bawah kepemimpinan Rasulullah SAW.

Diperjelas dalam HR. al-Bukhari dan Muslim dari Umar bin al-Khattab berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda;
Perbuatan-perbuatan itu hanyalah dengan niat dan bagi setiap orang hanyalah menurut apa yang diniatkan. Karena itu, siapa yang hijrahnya itu kepada kerelaan Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya ialah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa hijrahnya untuk memperoleh keduniaan atau wanita yang bakal dikawininya, maka hijrahnya itu ialah kepada apa yang telah dihijrahi.

Dalam konteks kekinian, hijrah harus dimaknai sebagai upaya mengubah sistem jahiliyyah modern yang banyak diterapkan di negeri-negeri muslim, yakni kapitalisme-sekular dengan sistem politik demokrasinya, menjadi sistem Islam.

Mengapa? Karena sistem kapitalisme sekuler sungguh menjauhkan umat dari jati diri sebenrnya sebagai seorang manusia. Karena itu momentum Muharram, selayaknya bagi umat Islam dijadikan sebagai momen hijrah menuju kondisi yang lebih baik.

Olehnya itu, hijrah diwujudkan tak hanya dalam tataran individu, tetapi juga dalam masyarakat dan bernegara. Karena saling bersenggolan satu sama lain. Dengan menerapkan syariah Islam secara kaffah sebagai aturan kehidupan pribadi, bermasyarakat dan bernegara.

Wallahu a’lam bi showab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 7

Comment here