Oleh: Neti Ernawati (Aktivis Muslimah)
Wacana-edukasi.com, OPINI–Pergantian tahun biasanya dijadikan momentum untuk memperbaiki diri dari tahun-tahun sebelumnya. Begitu pula dengan tanggal 1 Muharram sebagai awal tahun dalam kalender Hijriah yang jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2025. Awal tahun memiliki makna yang mendalam sebagai permulaan dan menjadi saat yang tepat untuk refleksi spiritual terutama dalam memperkuat keimanan (Antaranews.com, 21/06/25).
Tahun ini, tahun baru Islam hadir kembali di tengah berbagai persoalan yang masih terus menimpa umat Islam. Semakin lama nasib umat Islam menjadi semakin suram. Genosida Palestina masih berlanjut tanpa ada upaya pembelaan yang berarti dari para penguasa negeri muslim. Sebanyak 549 warga Palestina bahkan terbunuh saat mencoba mengakses bantuan. Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung Amerika Serikat (AS) dan Israel telah menjadi perangkap kematian bagi warga Palestina, sejak empat pekan beroperasi (sindonews.com, 26/06/25).
Warga Palestina yang datang berharap mendapatkan makanan untuk anak-anak mereka, justru mendapatkan serangan hingga berakhir meninggal dan terluka, tanpa bisa mendapat fasilitas pengobatan. Hal ini bukan hanya menjadi derita umat Islam Palestina, tetapi menjadi derita Umat Islam seluruh dunia. Tahun baru ini menjadi potret ketidakberdayaan umat dalam memberikan pembelaan pada Palestina.
Umat Islam seolah tengah kehilangan predikat sebagai umat terbaik yang mampu membawa Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam. Umat Islam tidak mampu menghimpun kekuatan untuk memberikan perlindungan bagi saudaranya yang seiman. Sehingga, Umat Islam perlu merenungkan kembali akar masalah kondisi buruk yang menyebabkan umat Islam saat ini kehilangan kemuliaannya sebagai umat terbaik.
Menoleh Masa Lalu untuk Menguatkan Langkah
Bercermin pada masa lalu, saat peristiwa hijrah menjadi titik awal terwujudnya kemuliaan umat. Peristiwa hijrahnya Rasulullah menjadi awal mula berdirinya negara Islam pertama. Hijrah bukan saja perpindahan jasmani dari Makkah ke Madinah. Tetapi menjadi transformasi strategis yang mengubah nasib umat Islam, yang kemudian bersatu di bawah satu naungan Daulah Islam. Peristiwa ini menjadi titik awal munculnya peradaban Islam yang gemilang di masa mendatang
Hijrah menciptakan landasan untuk pembentukan tatanan masyarakat Islam. Dimana Rasulullah selain menjadi pemimpin agama juga menjadi kepala negara atau khalifah. Rasulullah menjalankan pemerintahan sesuai syariat Islam. Rasulullah juga membuat perjanjian sosial melalui Konstitusi Madinah, yang menyatukan suku-suku Arab dan suku-suku Yahudi di Madinah, sehingga masyarakat dapat hidup adil dan rukun.
Hijrah mengawali serangkaian peristiwa penting, seperti Perang Badar yang menandai kemenangan pertama umat Islam. Kemenangan yang memperkuat posisi Islam dan menunjukkan kepada dunia bahwa umat Islam memiliki kekuatan yang patut diperhitungkan. Di bawah naungan daulah, Umat Islam dapat hidup sejahtera, aman dan terlindungi dari gangguan umat lain. Umat Islam bahkan mampu meraih kejayaan dan mengantarkan Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam, hingga tersebar ke seluruh penjuru dunia.
Mempercepat Langkah untuk Menata Masa Depan
Umat saat ini sedang berpacu dengan waktu. Dalam sepersekian detik bom bisa jatuh dan meledak. Dalam sekejap, perjanjian bisa saja dibuat dibelahan bumi mana pun, untuk mengubah nasib dunia. Seperti deklarasi, gencatan senjata, konsesi politik dan perdagangan yang ditandatangani oleh musuh-musuh Islam. Segala hal yang bisa membuat umat Islam porak-poranda, jungkir balik, kelaparan hingga kehilangan nyawa.
Namun, umat tidak perlu panik dengan semua hiruk pikuk dunia. Umat Islam memiliki semua hal yang diperlukan untuk memulai lagi kejayaan Islam dimasa lalu. Yaitu dengan menegakkan kembali syariat Islam tanpa kecuali. Sejarah kebesaran dan kejayaan Islam sudah semestinya membangkitkan semangat juang umat. Bahwa memperjuangkan Islam dan syariatnya adalah satu-satunya hal yang benar. Langkah yang benar untuk mengembalikan kejayaan Islam dan mengembalikan kehidupan umat kedalam tatanan yang mensejahterakan, adil serta melindungi umat.
Kemuliaan Umat Islam hanya dapat diraih dengan kembali kepada aturan Allah dan menerapkannya dalam kehidupan secara kaffah. Sebagaimana Allah berfirman dalam Qur’an Surat Taha ayat 124, yang menerangkan bahwasanya siapa saja yang berpaling dari peringatan Allah akan mendapat kehidupan yang sulit. Sedang dalam Qur’an Surat An-Nur ayat 52 disebutkan bahwa siapa saja yang mentaati, takut dan bertakwa kepada Allah, mereka akan mendapat kemenangan.
Peristiwa hijrah Rasulullah ke Madinah tidak hanya menjadi bagian dari sejarah, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi umat Islam. Keberanian, kebijaksanaan, kesabaran dan ketabahan Rasulullah selama hijrah telah menjadi teladan bagi umat Islam dalam menghadapi cobaan dan mengambil keputusan. Rasulullah juga mengajarkan tentang keyakinan akan datangnya pertolongan Allah SWT.
Hijrah juga menyadarkan umat akan kebutuhannya pada institusi negara yang berdaulat, sebagaimana Rasulullah mendirikan Daulah Islam sebagai institusi yang akan menjadi junnah/pelindung bagi umat. Oleh karena itu, umat harus disadarkan hakekatnya sebagai muslim adalah turut mendorong terlaksanakan nya syariat Islam pada setiap lini kehidupan. Perjuangan menyadarkan umat ini bukanlah hal yang mudah, namun penuh dengan perjuangan. Untuk itu, diperlukan bimbingan dari jamaah dakwah yang tulus dan istikamah berjuang di jalan Allah. [WE/IK].
Views: 6
Comment here