Surat Pembaca

Jangan Jadikan BUMN Ajang Pencarian Balas Budi

blank
Bagikan di media sosialmu

Abdee ‘Slank’ atau Abdi Negara Nurdin kini menjabat Komisaris PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Ketua DPP PKS Bukhori Yusuf mengkritik penempatan Abdee itu hanya akan merugikan Telkom karena latar belakang profesi yang tidak sesuai (detik.com, 29/5/2021).

Komisaris merupakan jabatan tertinggi dalam sebuah perusahaan dan BUMN sendiri adalah perusahaan berpelat merah. Jabatan komisaris mesti didelegasikan kepada ahli sedangkan komisaris terpilih punya rekam jejak profesi yang tidak sesuai. Posisi ini teramat penting sebab ada kemaslahatan umum yang ingin dicapai. Keputusan ini wujud hilangnya keberpihakan negara untuk tujuan rakyat. Penunjukan salah satu komisaris BUMN yang bukan berdasar kompetensi kian menegaskan bahwa pengelolaan negara bukan untuk kemaslahatan rakyat, tetapi demi keuntungan beberapa pihak saja.

Beberapa kali terjadi, jabatan profesional dibagikan kepada mereka yang selama ini diketahui berada di balik pemenangan Jokowi di Pilpres 2019. Pihak yang berjasa menaikkan ke kursi presiden itu diberi kekuasaan sebagai balas budi. Dugaan didukung fakta Abdee adalah pendukung Jokowi di pemilihan presiden beserta wakilnya kemarin. Masyarakat jadi penonton saja. Ironis, keputusan yang menyakiti perasaan publik semestinya bisa dihindari. Pemerintah khususnya presiden mampu mencegah keputusan ajaib terkait BUMN.

Kebiasaan bagi-bagi jabatan di kalangan pejabat juga sebaiknya segera dihentikan. Kestabilan dalam organisasi bernegara terancam bila praktik ini dibiarkan tumbuh. Jelas tidak sejalan dengan tujuan bernegara. Pihak-pihak yang diberi mandat pun harus bisa menunjukkan kemampuan maksimal karena seperti yang diketahui meraih posisi tersebut sulit mungkin bagi orang lain.

Benarlah sistem yang datang dari tangan manusia akan menyengsarakan. Penunjukan komisaris yang kontroversial ini menjadi salah satu bukti kebobrokan dari pemerintahan yang korup. Keputusan yang diambil akan menguntungkan diri sendiri dan merugikan kepentingan publik. Kita ingat ada tanggung jawab dari setiap perbuatan manusia kepada Allah SWT. Untuk itu Islam memberikan wewenang kepada pihak yang paling berkompeten dan mampu. Seseorang yang ada iman dalam dirinya terbiasa dengan komitmen kepada Tuhannya sehingga tidak berani melakukan perbuatan korup.

Nany Andari
Kulonprogo Yogyakarta

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 3

Comment here