Oleh : N. Istiqomah (Aktivis Muslimah)
wacana-edukasi.com, OPINI–Para penguasa seolah diam dan membisu melihat penganiayaan serta penderitaan rakyat Palestina. Bahkan terkesan merestui apa yang dilakukan tentara Israel pada rakyat Palestina. Perang atau lebih tepatnya Penjajahan dan penganiayaan ini sengaja dipelihara demi tujuan materi serta keuntungan para penguasa terlebih lagi para pemilik modal.
Beberapa waktu yang lalu Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Palestina, Francesca Albanese, pada Rabu (9/7/2025) mendapatkan sanksi dari Pemerintah AS.
Hal ini dilakukan karena adanya laporan yang disampaikan Albanese pada 30 Juni lalu, Dia menuding lebih dari 60 perusahaan, bahkan perusahaan raksasa teknologi AS seperti Google, Amazon, dan Microsoft telah terlibat dalam apa yang ia sebut sebagai “transformasi ekonomi pendudukan Israel menjadi ekonomi genosida”.
Albanese dalam laporannya mendesak Mahkamah Pidana Internasional (ICC) serta sistem peradilan nasional untuk menyelidiki dan menuntut para eksekutif perusahaan tersebut. Bahkan Ia juga meminta agar negara-negara anggota PBB menjatuhkan sanksi serta membekukan aset para pelaku yang terlibat.
Dalam wawancara yang lain, Albanese menuduh perusahaan-perusahaan besar dari AS dan Eropa telah mendapatkan keuntungan dari perang Israel di Gaza.
Mereka para korporasi-korporasi besar dan oligarki yang terhubung dengan industri pertahanan, termasuk dari Eropa dan Amerika Serikat ini semakin kaya dari keuntungan genosida ini.
Menurut Albanese dalam laporannya itu tidak hanya perusahaan-perusahaan asal AS seperti Caterpillar, Airbnb, dan Lockheed Martin, tetapi juga terdapat nama perusahaan dari negara lain seperti HD Hyundai (Korea Selatan), Volvo Group (Swedia), BNP Paribas (Prancis), dan Barclays (Inggris).
Perusahaan-perusahaan tersebut memelihara perang ini atau lebih tepatnya genosida agar terus berlangsung. Kondisi ini menggambarkan para kapital yang tak punya belas kasihan terhadap nyawa manusia demi mendapat kekayaan..
Derita Gaza
Sampai saat ini Gaza masih terus menjadi sasaran genosida dengan cara yang brutal dan makin mengerikan. Bahkan Gaza juga diduga menjadi tempat uji coba senjata yang dilaporkan telah melibatkan perusahaan-perusahaan besar dunia. Mereka mencari keuntungan dengan melakukan genosida pada penduduk Gaza.
Saat ini kita mendapati Zionis Yahudi mencari segala macam cara untuk memudahkan genosida muslim Gaza. Salah satunya adalah dengan menahan masuknya bantuan makanan agar penduduk Gaza kelaparan hingga meninggal, para zionis menetapkan titik pengambilan bantuan dan kemudian menjadikan masyarakat yang sudah berkumpul disana sebagai sasaran serangan.
Genosida di Gaza/Palestina sungguh telah melampaui batas kemanusiaan. Para pemimpin negeri muslim bukannya membantu mengusir Zionis, mereka justru bergandengan tangan sebagai sahabat dengan negara Yahudi ini. Para penguasa muslim ibaratnya adalah pengkhianat sejati bagi saudaranya di Gaza. Sekali lagi Israel menunjukkan bahwa ia tidak menghargai kehidupan Muslim dengan membantai kaum Muslim di Gaza. Di lain pihak, peristiwa pembantaian ini juga membongkar kedok para penguasa Muslim. Mereka tidak memiliki keberanian dalam membela jiwa dan kehormatan umat.
Dalam kondisi ini ada banyak pengamat yang mengkritik tindakan Zionis tersebut. Akan tetapi mereka juga tidak memberikan solusi pasti yang dapat menyudahi genosida ini. Bahkan upaya menghentikan penganiayaan warga Gaza bagai meruntuhkan tembok baja.
Butuh Kesadaran Umat
Posisi kita sebagai Umat Islam sejatinya harus terus membangun narasi akan solusi hakiki untuk Palestina, bahwa solusi yang tepat dalam menyelesaikan genosida ini hanyalah jihad dan khilafah. Semua Muslim yang telah memahami akar masalahnya, maka ia mempunyai kewajiban menyadarkan Muslim yang lain, yaitu dengan jalan dakwah. Serta mampu menyatukan langkan dalam sebuah gerakan dakwah. Bentuk gerakan ini akan mampu membangun kesadaran dan kekuatan umat atas dasar kesadaran yang shahih yang dapat mengantarkan umat pada jalan kebangkitan.
Dengan terbentuknya kesadaran umum pada mayoritas umat maka ini akan mendorong umat untuk fokus terus berjuang di jalan dakwah sesuai dengan thariqah Rasulullah. Karena hanya dengan thariqah dakwah Rasulullah-lah yang akan menghantarkan kepada kemenangan. Karena itu umat perlu terus diingatkan untuk menjauhi thariqah yang tidak menghantarkan umat pada kemenangan, baik melalui people power maupun melalui jalur demokrasi/parlemen.
Para pengemban dakwah harus senantiasa istiqamah dan terus waspada akan adanya bahaya yang mengancam dakwah mereka, baik bahaya kelas, maupun bahaya ideologi. Kedua bahaya ini perlu diwaspadai karena akan memalingkan umat dari thariqah dakwah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Mereka harus yakin bahwa dengan thariqah inilah yang akan menghantarkan umat pada kemenangan Islam termasuk juga bagian dari upaya mengusir penjajah Yahudi dari bumi Palestina. Kesadaran umat berjuang dengan thariqoh inilah yang akan menjadikan Islam tegak dalam naungan sebuah negara yaitu Khilafah. Maka dengan negara inilah, kaum Muslim, Yahudi, Kristen dan yang lainnya dapat hidup kembali dalam kedamaian, keadilan, dan sentosa; seperti yang telah terwujud sebelum Barat menginfasi dan menanamkan entitas asing di tanah kita.
Views: 10


Comment here