Bahasa dan SastraCerbung

E.S.O.K (#4)

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Afifa Afnan

Wacana-edukasi.com — Aku susuri jalanan beraspal di bawah hangatnya sinar matahari, ditemani kedua buah hatiku, Amirah dan si bayi Atalah. Aku coba mencari kamar yang akan disewakan. Setelah bertanya pada orang-orang, tetapi masih belum menemukan. Aku terus berjalan, tak terasa matahari sudah hampir tepat di atas kepala, kasihan anak-anak yang mulai terlihat lelah, terlebih Amirah.

“Nak, kamu capek ya?” tanyaku.

Amirah hanya menganggukkan kepalanya, alhamdulillah kedua anakku tidak ada yang rewel dalam perjalanan. Aku sangat menyayangi mereka.

“Kita istirahat di bangku sana yuk, Nak!” ajakku.

Kami pun melepas lelah untuk sementara, sembari membuka bekal makanan pemberian Hisyam dan ibunya. Aku menatap sendu kedua putra putriku. Sebetulnya aku kasihan melihat mereka, tetapi keadaan memaksaku untuk membawa mereka pergi menjauh. Namun, sampai saat ini aku masih belum menemukan tempat kos yang mau disewa. Ada yang kosong, tetapi harganya terlalu mahal. Sedangkan sisa uangku tidak akan cukup untuk sewa kamar dan biaya sehari-hari. Maka dari itu aku harus mencari tempat lain yang lebih murah.

Semoga aku mendapatkan tempat dengan harga yang cocok, batinku.

“Bu, maaf mau tanya, apa ada kamar kos yang disewakan di dekat daerah sini?” tanyaku pada seorang ibu yang kebetulan lewat.

“Oh saya kurang tau, Pak. Coba tanya ke Pak RT, rumahnya itu yang pagarnya cat warna biru!” jawab si ibu sembari menunjuk ke arah rumah yang dimaksud.

“Begitu ya, terima kasih Bu. Nanti saya akan coba ke sana,” jawabku.

Baru saja kakiku melangkah, tetiba Atalah menangis. Kucoba untuk menenangkannya, tetapi usahaku tidak berhasil. Tangisnya tambah menjadi dan membuatku panik.

Tidak biasanya Atalah menangis seperti ini. Ada apa denganmu, Nak? Batinku.

Kupegang badannya, ternyata dia demam. Panas terasa. Aku tambah panik. Segera ambil lap handuk kecil untuk mengompresnya, untung masih ada sisa air mineral dalam botol. Langsung saja aku kompres dahi dan lipatan di ketiaknya.

Yaa Allah, sembuhkanlah anakku ini. Hamba masih belum dapat tempat untuk bermalam, kalau si bayi menangis terus bagaimana aku mau melanjutkan perjalanan. Aku berucap dalam hati.

Dikarenakan si bungsu tidak berhenti menangis, aku pun mencoba mencari puskesmas terdekat. Setelah berjalan beberapa meter akhirnya aku dapati sebuah puskesmas. Akhirnya, tiba juga giliranku dipanggil.
Alhamdulillah Atalah hanya demam biasa, karena terlalu banyak dibawa di luar dan terkena angin, kondisi badan Atalah belum bisa beradaptasi.

Aku harus cepat mendapatkan tempat tinggal, agar bisa beristirahat malam ini. Mudah-mudahan setelah minum obat demam si bungsu turun, batinku.

Sempat mengobrol dengan beberapa ibu di puskesmas tadi, aku bertanya tentang kamar yang disewakan. Alhamdulillah aku mendapat beberapa informasi dari mereka. Aku percepat langkah kaki, menuju tempat yang dimaksud.

“Bapak jangan cepet-cepet, Amirah capek!” rengek Amirah.

“Astagfirullah, maaf, Nak. Bapak lupa. Baik Nak sini biar Mira Bapak gendong di belakang ya!” Aku pun mengajak Mira.

Setelah beberapa meter aku berjalan, akhirnya kutemukan sebuah rumah bertuliskan: *Ada kamar disewakan. Hubungi: Ibu Mita HP 1234-5678-90.* Terpampang jelas di depan gang. Aku pun bertanya pada orang sekitar di mana rumah Ibu Mita. Alhamdulillah, tempatnya ternyata tidak terlalu jauh dari gang tadi aku masuk.

“Assalamualaikum,” ucapku.

“Wa’alaikumussalam.” terdengar suara dari dalam rumah.

Aku pun mengutarakan maksud datang ke rumahnya, kami berbincang sebentar dan alhamdulillah harga sewa kamarnya pun masih terjangkau dengan uang yang masih tersisa di saku celanaku.

Alhamdulillah, Yaa Allah malam ini aku bisa beristirahat dan bisa merawat si bungsu dengan tenang, batinku.

(Bersambung)

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 2

Comment here