Surat Pembaca

Bius Sang Idola

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.com Tak bisa dimungkiri pengaruh Korean Wave (Hallyu) sangat besar di Indonesia. Tak ayal, BTS Meal yakni menu McDonald’s berkolaborasi dengan boyband asal Korea Selatan, BTS. Sejak kali pertama pada Rabu (9/6) mendapat antusias yang luar biasa dari para Army (sebutan untuk penggemar BTS).

Alhasil, baru hari pertama diluncurkan banjir pemesanan BTS Meal melalui aplikasi _online_. Foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan antrean panjang _driver_ ojek _online menunggu pesanan konsumen di beberapa gerai McDonald’s. Bahkan, ada di antaranya gerai yang ditutup sementara karena menyebabkan kerumunan yang tak terkendali. Seperti yang terjadi pada dua puluh gerai di Jakarta, (kompas.com 12/6).

Seperti itulah bius sang idola. Rasa cinta kepada seseorang dapat menimbulkan fanatisme yang luar biasa. Bayangkan hanya sekadar bungkus makanan bisa jadi rebutan. Bius ini semakin berbahaya apabila terus dibiarkan terlebih jika menyerang generasi muslim. Sebab, mereka semakin tidak sadar tentang tujuan hidupnya di dunia.

Bukan hanya sebuah “bungkus”, para fans ini juga rela antre demi tiket konser bersama sang idola. Rela menunggu seharian di bandara untuk menanti landing sang oppa. Menangis histeris kala konser tiba. Serta membeli album, koleksi foto, video, bahkan pernak-pernik idola mereka.

Sungguh luar biasa. Keloyalan mereka mencintai idolanya turut menyumbang eksistensi dunia Korean-Wave. Seperti kolaborasi BTS dan McDonald’s jelas meraih banyak keuntungan materi. Apalah jadinya idol tanpa fans. Seperti itulah realita kehidupan generasi muslim penggemar Korea hari ini “apa pun akan kulakukan untuk idolaku”.

Maka, saat ini penting membuka bius fanatisme yang selama ini mendera generasi muda. Kebahagiaan hidup harus dikembalikan kepada tolok ukur syariat Islam, yakni meraih rida Allah semata. Generasi muda harus membekali diri dengan mengkaji Islam. Agar tidak salah langkah dalam memilih idola.

Memilih idola yang benar adalah seseorang yang mampu menjadi tuntunan meraih surga-Nya. Ingatlah, kelak kita akan bersama orang-orang yang kita cintai.

Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum melainkan dia akan dikumpulkan bersama mereka pada Hari Kiamat nanti.” (Lihat ‘Aunul Ma’bud, 11/164, Asy Syamilah).

Jika kita berkaca pada hadis ini bahwa kelak kita akan bersama dengan orang yang kita cintai di akhirat nanti. Bayangkan jika idola kita adalah orang yang tidak beriman apa jadinya kita akan bersama mereka di neraka.

Oleh karena itu, wahai generasi muda. Marilah sadar dari bius Korean Wave ini. Jadikan loyalitasmu untuk menyeru kepada dakwah Islam. Sebab, tujuan hidup terakhir kita adalah akhirat. Bekal apa yang sudah kita persiapan untuk menghadap-Nya kelak.

Ismawati–Palembang—Sumatra Selatan

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 58

Comment here