Syiar IslamTsaqofah Islam

Rajab, Momentum Kehancuran Amerika (Studi Kritik Terhadap Penerapan Kapitalisme)

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Umm Jemima

Runtuhnya sistem ekonomi global menjadi efek domino bagi negara pengekor, ini membuktikan bahwa sistem Kapitalis ala Amerika diambang kehancuran.

http://Wacana-edukasi.com Pandemi Covid 19 sesungguhnya telah membuka wajah buruk sebuah tatanan ekonomi dunia, ekonomi yang selama ini dikuasai negara adidaya kapitalis tidak mampu memberikan jaminan keselamatan, karena sejatinya kapitalis lahir dari sebuah konsep, bahwa ekonomi hanya akan dinikmati oleh segelintir orang kaya, teori Kapitalis Ekonomi adalah kebebasaan melakukan ekonomi (monopoli), serta kebebasaan berkompentasi. Hal ini menyebabkan kesengsaraan umat manusia dimana askes kesehatan menjadi terbatas, pahadal pandemi merata menimpa semua kalangan manusia, si kaya atau si miskin. Reputasi elite pemerintah pun semakin jelas bahwa mereka tidak siap menghadapi ancaman pandemi.

Sungguh ironi, disaat yang sama Amerika senantiasa memaksakan kapitalis ke negeri-negeri umat Islam, Amerika menyodorkan sistem kehidupan yang rapuh. Secara global peradaban barat yang dipimpin kapitalisme Amerika telah menciptakan tatanan dunia yang tidak adil, menciptakan imprealisme gaya baru kebijakan luar negeri Amerika memberikan konsen yang penuh mengintervensi negeri kaum muslim, Amerika selalu melibatkan diri dan militernya masuk ke dalam konflik internal umat Islam, sehingga memicu kemarahan umat Islam, seperti menciptakan kekuasaan boneka, seolah ingin menjadi pahlawan di siang bolong.

Amerika menjerat kerjasama dan pengaruhnya yang merugikan. Amerika berbicara masalah HAM sebagai alasan mengapa demokrasi harus diterapkan atas negeri negeri Islam, namun faktanya Amerika yang selalu memicu perang, atas Irak, dan Afghanistan. Hal yang paling menyedihkan adalah meracuni pemikiran Islam, dengan program moderasi beragama yaitu upaya mendistorsikan pemikiran Islam agar selaras dengan kepentingannya. Amerika menilai siapa saja yang tidak sejalan dengannya, adalah radikal, yang menolak kapitalis dan turunannya, tentu yang dimaksud di sini adalah Islam ideologis, Islam secara kekuatan politik akan membangun kesadaran umat untuk bangkit melawan Amerika. Tentu ini adalah sesuatu yang mengancam. Sejatinya konflik Islam dan Amerika adalah konflik yang abadi (permanen), dimana Amerika memaksakan sistem ekonomi kapitalisnya untuk diterima tengah-tengah umat Islam,

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Huntington pada bukunya (clash of civilizations, 1993: 23), yang menyatakan bahwa, “konflik-konflik yang muncul sejak berlakunya sistem internasional modern bawaan Traktat Westphalia yang mana dulunya didominasi oleh pertarungan antar monarki yang berusaha memperluas birokrasi atau kekuatan ekonomi merkantilisnya yang menjadi pola konflik hingga abad ke-19”.

Dari awal peradabaan barat yang diusung Amerika menjadikan Islam sebagai kekuataan yang harus dijauhkan dari kehidupan umat Islam, mereka menciptakan narasi pengkerdilan pemikiran Islam, yaitu kampanye bahwa Islam hanya sebatas ibadah ritual saja. Kesadaran yang menuju kepada kebangkitan politik Islam diidentikan dengan menciptakan radikalisme. Namun apa pun narasi yang diopinikan Amerika terhadap Islam, tidak menyurutkan dakwah Islam, justru sebaliknya 20 tahun berlalu pasca peristiwa WTC, cahaya Islam menggema, dimana orang tertarik dengan Islam semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Shamsi Ali Director Jamaica Muslim Center USA yang menyatakan “Ketika Islam diekspos setelah tragedi 11 September, beberapa warga AS tentu ada yang kontra dengan Islam, namun warga lainnya justru mencari tahu apa itu Islam serta ajarannya, ” saat dihubungi melalui telekonferensi di kantor Kedutaan Besar AS untuk Indonesia di Jakarta, Rabu kemari.

Hal ini pun yang menjadi alasan palsu Amerika menginvasi Afghanistan sebagai dalang terror WTC, namun pada akhirnya Amerika mengulang sejarah pada perang salib, bahwa barat tidak pernah menang berperang melawan Islam.
Amerika hingga detik ini melihat Islam sebagai rival yang sulit ditaklukkan, demografi membuktikan bahwa umat Islam merupakan komunitas yang sulit dibendung, sehingga arah menuju kebangkitan Islam semakin mendekati sesuatu yang selama ini tidak diharapkan Amerika atau pun Barat. Mereka memahami betul bahwa Islam hakikinya adalah ideologi yang mampu menghancurkan pemahaman mereka, ini merupakan benturan yang sesungguhnya.
Walaupun Islam tidak diemban negara namun benih-benih melawan hegomoni global tidak pernah meredup, justru kesadaran umat Islam semakin berkembang menggema di seluruh belahan dunia, seiring dengan memudarnya kapitalis, dimana pasca pandemi, ekonomi kaptilislah yang paling terdampak akibatnya, banyak bank dunia yang bangkrut, sarana kesehatan yang tak mampu dijangkau oleh seluruh rakyat, hanya segolongan orang kaya saja yang mendapatkan pelayanan kesehatan. Ketika pandemi hanya negara-negara bear saja yang diberikan keluluasaan menjual vaksin, negara berkembang hanya dijadikan pasar .

Umat Islam di dunia khususnya di Timur Tengah memahami, bahwa keadaan spertii ini tidak jauh lebih baik, intervensi Amerika tidak memberikan kedamaian atau pun jalan keluar. Justru umat mencari sistem alternatif yaitu Islam.

Runtuhnya sistem ekonomi global menjadi efek domino bagi negara pengekor, ini membuktikan bahwa sistem Kapitalis ala Amerika diambang kehancuran. Di bulan Rajab inilah, semoga menjadi mometum kesadaraan umat Islam semakin yakin dengan pertolongan Allah, melalui dakwah kepada penerapan syariahlah sesungguhnya Allah menjanjikan kemenangan.

Wallahu’alam Bisshowab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 22

Comment here