Oleh: Imas Sunengsih, S.E., M.E. (Aktivis Muslimah Intelektual)
Wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA-– Ekonomi dunia tidak baik-baik saja, pasalnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah membuat kebijakan America First. Negara-negara didunia segera beraksi ada yang menolak dan ada yang menggunakan negosiasi. China merupakan negara yang menolak dan melakukan perlawanan secara terbuka, namun ada negara yang gamang dengan kebijakan perang dagang ini.
Kebijakan Trump ini akan menjadi bumerang bagi negaranya, karena akan membawa AS mengalami kegoncangan ekonomi. Seperti yang dikutip dari laman CNBC Indonesia- Kebijakan America First Presiden Donald Trump rupanya membawa negara AS terus melorot. Disebabkan manuver negara lain yang mulai dapat mencari celah dari tindakan proteksionis Trump dan tidak tunduk pada perintahnya. Negara-negara Asia Tenggara, yang menderita beban tarif Trump, bersatu untuk meningkatkan perdagangan intra-regional dan mendiversifikasi tujuan ekspor mereka. China, setelah menilai beratnya ancaman Trump, tampaknya siap untuk memperkuat stimulus fiskalnya. (CNBC, 28/04/2025).
Perang dagang yang dilakukan Presiden AS sebagai representasi dari ideologi Kapitalisme global. Saat ini dunia khususnya dunia Islam berada dalam cengkeraman ekonomi kapitalisme, dimana kebijakan negara Adidaya sangat berpengaruh pada ekonomi dunia. Inilah imperialisme untuk mencengkram dunia berada dalam kendali AS di semua aspek terutama dalam sektor ekonomi. Kapitalisme global membuka kran perdagangan internasional, namun kebijakan ini hanya akan berlaku untuk negara Adidaya seperti AS yang akan mengendalikan ekonomi global dengan segala kebijakan yang dibuat.
Sedangkan dunia Islam hari ini ada dalam jajahan negara kapitalisme sekaligus menjadi objek permainan ideologi kapitalisme. Negeri-negeri kaum muslimin menjadi sasaran untuk diperangi dan dikuasai terutama sumber daya alamnya. Bahkan dirubah menjadi negeri sekuler yang meniadakan peran agama dalam mengatur kehidupan. Dalam kondisi ini, seharusnya menyadari bahwasanya sistem kapitalisme global telah merusak dan melumpuhkan perekonomian dunia khususnya dunia Islam.
Sudah saat ini kaum muslimin kembali kepada sistem ekonomi Islam sebagai solusi problematika ekonomi hari ini, namun sistem ekonomi Islam tidak bisa berdiri sendiri tapi harus ditopang oleh sebuah negara yang bernama khilafah ala minhaj nubuwwah yang akan menjelma menjadi negara adidaya baru pesaing AS.
Negara khilafah akan menerapkan sistem Islam kafah, terutama sektor ekonomi. Dimana sistem ekonomi Islam mempunyai dua keunggulan yaitu pertama: Sistem ekonomi Islam sangat jelas yaitu emas dan perak sebagai mata uang yang riil nilai intrinsiknya. Dinar dan dirham memiliki nilai yang stabil, tidak mudah mengalami guncangan, anti manipulasi, tidak bisa dicetak seenaknya dan yang paling urgen, merupakan perintah Allah Swt dan Rasul-Nya. Kedua: Dalam ekonomi Islam, transaksi hanya berfokus pada sektor riil. Tidak boleh ada riba, pajak dan spekulasi. SDA akan menjadi kepemilikan umum untuk kepentingan umum, tidak boleh dikuasai oleh swasta atau pihak asing.
Dengan keunggulan ini, negara khilafah akan menjadi negara mandiri secara ekonomi, tidak hanya dalam ekonomi tapi akan menjadi negara adidaya yang tidak mudah dikalahkan oleh perang dagang yang dilancarkan oleh negara penjajah. Jika negeri-negeri muslim bersatu hari ini berada dalam naungan khilafah ala minhaj nubuwwah akan menjadi kekuatan yang luar biasa. Khilafah akan membangun kedaulatan ekonomi dengan semua potensi yang dimiliki, termasuk bonus demografi yang akan diraih oleh kaum muslimin, ditambah dengan sumber daya alam yang melimpah ruah tentu menjadi keunggulan serta menjadi jalur yang sangat strategis dalam perdagangan internasional.
Untuk itu, sudah saatnya untuk melakukan aktivitas politik untuk melawan penjajahan kapitalisme global yang sedang terjadi saat ini. Kemudian kaum muslimin bersatu memperjuangkan Khilafah untuk dijadikan agenda global yang akan membawa perubahan dunia ke tatanan dunia yang lebih baik disemua aspek kehidupan. Demikian sebagaimana Allah Swt tegaskan dalam QS. Al-A’raf Ayat 96:
وَلَوۡ اَنَّ اَهۡلَ الۡقُرٰٓى اٰمَنُوۡا وَاتَّقَوۡا لَـفَتَحۡنَا عَلَيۡهِمۡ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَالۡاَرۡضِ وَلٰـكِنۡ كَذَّبُوۡا فَاَخَذۡنٰهُمۡ بِمَا كَانُوۡا يَكۡسِبُوۡنَ
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan”. (TQS. Al-A’raf [7]: 96).
Keberkahan akan dirasakan oleh seluruh makhluk yang ada dibumi ini, tidak hanya untuk muslim. Harusnya inilah yang menjadi kerinduan seluruh kaum muslim untuk segera mewujudkan dan memperjuangkan tegaknya Islam kafah dalam institusi khilafah ala minhaj nubuwwah. []
Views: 0
Comment here