Berita

Pendidikan Islam Pencetak Peradaban : Cita-cita dan Tantangan

blank
Bagikan di media sosialmu

Ditulis oleh: Watini Aatifah,S.S

wacana-edukasi.com– Alhamdulillah, Muslimah Kota Probolinggo kembali mengadakan kajian umum yang bertempat di Rumah Inspirasi Probolinggo pada hari Ahad,31 Juli 2022. Acara berjalan dengan lancar, Ustadzah Niwatun selaku moderator membuka acara dengan salam dan Basmallah, kemudian dilanjut dengan pembacaan ayat suci Al’Quran yang dibacakan oleh Ustadzah Erma semoga bisa menambah keberkahan acara ini.

Hadir Ustadzah Rini Darwati sebagai pemateri, acara dibuka dengan bincang-bincang anatara moderator dengan pemateri, di tengah maraknya problematika umat yang kian meresahkan, akhir-akhir ini kita disuguhkan fenomena remaja yang dimana seorang pelajar yang mengakhiri hidup tersebab tidak diterima di salah satu perguruan tinggi harapannya.

Ustadzah Rini menjelaskan bahwa pada saat ini banyak pasangan-pasangan yang telah menikah namun tidak ingin memiliki keturunan, tidak ingin menjadi seorang ibu, karena ada seseorang yang sengaja mengkampayekan hal itu, kita sebagai seoarng muslim yang sehat secara akal dan pikiran kita, tentunya semua Muslimah menginginkan menjadi seoarang ibu, karena ibu itu ummu warabatul ba’it dan seorang ibu juga ummu madrasatul ula yaitu seorang pendidik bagi anaknya,

Topik ini bukan hanya membahas sistem Pendidikan Islam dalam kapasitas sekolah atau lembaga pendidikan tapi kita akan membahas pencetak peradaban Islam ini dalam konteks kita sebagai seorang Muslimah sebagai ibu, tentulah kita semua mencita-citakan generasi-generasi unggul bukan generasi yang ikut-ikutan perbuatan atau tingkah laku yang tidak jelas.

Kita melihat fakta yang mengejutkan, berita yang masih hangat dimana anak kelas lima SD dibully teman-temannya sampai anaknya depresi hingga sakit dan meninggal dunia, kasus lain seorang anak SMA yang tidak diterima diperguruan tinggi yg diinginkan hingga akhirnya bunuh diri. Inilah fakta-fakta sistem pendidikan saat ini menghasilkan generasi yang lemah secara mental, generasi yang tidak sanggup menghadapi tantangan ujian di dunia ini.

Selain itu sistem yang diterapkan saat ini juga menciptakan generasi-generasi instan dimana pendidikan bukan lagi prioritas, dikarenakan generasi saat ini lebih memilih pekerjaan dimana lebih menguntungkan tanpa harus mengeyam pendidikan terlebih dulu, contohnya banyaknya generasi yang lebih memilih menjadi Content Creator, You Tuber dibanding menjadi guru ataupun dokter karena lebih mudah dan lebih banyak menghasilkan uang, generasi instan ini disebut dengan generasi strawberry warnanya cerah, bermacam-macam rasanya namun lembek.

Lantas apa penyebab munculnya generasi strawberry ini? Hal ini terjadi karena kurangnya Pendidikan agama yang diterapkan dalam sistem saat ini, kalaupun diajarkan itu bukan materi-materi dasar yang menyentuh, tidak berpengaruh dan hanya sebatas menghafal, jadi kalau kita melihat penyebabnya sistem Pendidikan yang ada saat ini tidak bisa dibawa dalam kehidupan yang mendalam atau bahkan sengaja memisahkan urusan agama dengan kehidupan istilah kerennya Sekulerisme.

Saat ini sistem Sekulerisme atau pemisahan agama dengan kehidupan sangatlah kuat, di negara kita sistem pendidikannya menganut sistem Sekulerisme ini, adapun yang menginginkan Pendidikan agamanya yang lebih baik maka orang tua memilih sekolah yang bukan sekolah negeri namun biayanya cukup mahal. Meskipun mahal banyak orang tua yang mulai beralih menyekolahkan anaknya ke lembaga pendidikan yang baik pendidikan agamanya.

Karena sudah terbukti sistem Pendidikan dalam negeri ini tidak baik-baik saja, orientasinya hanya dunia dan materi saja dengan memisahkan agama dari kehidupan maka ketika seseorang belajar agama dia hanya fokus ke agama saja begitu sebaliknya, ketika seseorang berorientasi ke dunia maka hanya fokus dunia saja, nah ini juga penyebab adanya generasi instan, karena dia kosong hati dan pikiran dari keimanan kepada Allah, pendidikan agama yang ada di sekolah hanya sebatas menghafal.

Berbeda dengan sistem Pendidikan Islam, tidak ada pemetakan seperti yang terjadi pada sistem Sekulerisme, Allah SWT selain sebagai pencipta kita Allah juga sebagai pengatur, dan kita yakin peraturan dari Allah adalah aturan yang baik, termasuk dalam sistem Pendidikan Islam, lantas bagaimana gambaran sistem Pendidikan Islam itu?

Yang pertama kita lihat dari tujuannya, sistem Pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk manusia-manusia yang mutaqin yaitu orang-orang yang bertakwa, yang memiliki kepribadian Islam, pola pikir dan sikapnya yang berlandaskan Islam, jadi yang pertama diajarkan dalam pendidikan Islam adalah aqidahnya terlebih dulu sehingga pondasinya kuat bisa berorientasi dalam segala bidang tanpa meninggalkan kewajibannya sebagai seorang Muslim yang bertakwa.

Kaum Muslimin dalam membangun peradaban membutuhkan orang-orang yang ahli dalam bidangnya, misalkan ahli nuklir, ahli persenjataan, ahli pertanian yang bisa menghasilkan tanaman-tanaman yang produktifitasnya unggul, dan ahli-ahli pada bidang yang lain, kita membutuhkan ini semua untuk kehidupan dalam membangun peradaban, jadi sistem Pendidikan Islam ini mampu mencetak para Ulama dan Teknokrat yang menguasai Sains dan Teknologi dimana dengannya sistem Pendidikan Islam ini sebagai Islam rahmatanlila’alamin.

Sebagai seorang Muslim kita tentu harus bisa membawa misi ini, menjadikan Islam yang rahmatanlil’alamin bagi semuanya, tidak hanya manusia, tapi tumbuhan, hewan dan bagi Sumber Daya Alam yang ada, namun kenyataannya dalam sistem Sekulerisme tidak bisa menwujudkan Islam rahmatanlil’alamin, karena sistem pendidikannya yang rusak dan hanya berorientasi pada dunia dan materi.

Jika kita melihat sistem Pendidikan Islam itu sangatlah sempurna dari tujuannya sudah jelas dan dari sisi pakarnya banyak ulama-ulama yang menguasai ilmu matematika, ilmu kedokteran dan lain sebagainya bahkan penemu-penemu teknologi kedokteran dan matematika saat ini awalnya dari para Ulama, MasyaAllah beginilah sistem Pendidikan dalam Islam yang begitu sempurna selain itu pembiayaanya pun ditanggung oleh penguasa sampai pada tingkat yang kita inginkan, negara menyediakan fasilitas secara gratis dimana dananya diambil dari Sumber Daya Alam yang diberikan oleh Allah yang dikelola dengan baik oleh penguasa.

Namun tidak mudah untuk menerapkan sistem Pendidikan Islam saat ini, karena sistem Pendidikan yang diterapkan di negara kita adalah sistem Sekulerime, dimana agama dipisahkan dari kehidupan, kalaupun diterapkan hanya tebang pilih yang sekiranya menguntungkan bagi mereka, selain itu kurangnya filter dari pemerintah ketika arus globalisasai yang begitu deras bahkan cenderung memfasilitasi untuk hal-hal yang negatif, kurangnya kesadaran dari orang tua juga menjadi tantangan tambahan,mereka cenderung apatis dan tidak percaya dengan sistem Islam, yang dimana harus kita selesaikan dan kita harus mengambil peran ini untuk mengatasi permasalahan ini, karena janji Allah bahwa sistem Islam bisa kembali diterapkan termasuk sistem Pendidikan.

Alhamdulillah setelah Ustadzah Rini selesai memaparkan materi, moderator membuka diskusi dengan peserta yang sangat antusias, setelah diskusi kajian ditutup dengan pembacaan do’a yang dipimpin oleh Ustadzah Elis dan acara diakhiri dengan pembagian doorprize.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 20

Comment here