Surat Pembaca

Paradigma Pendidikan Salah, Sulit Lanjut Kuliah

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengapresiasi acara Generasi Happy Festival yang berlangsung di Lapangan Parkir Qubu Resort, Sabtu malam (1/7). Pada acara tersebut, hadir jurnalis sekaligus presenter kondang Najwa Shihab yang memberikan motivasi kepada anak muda Kalimantan Barat untuk melanjutkan pendidikan setinggi mungkin. Hadir pula tiga figur muda berprestasi yakni Maudy Ayunda, Rachel Amanda, dan Andhika Sudarman (https://pontianakpost.jawapos.com/daerah/kuburaya/03/07/2023/generasi-happy-festival-najwa-shihab-motivasi-kaum-muda-untuk-lanjut-kuliah/).

Menurut Muda, acara Generasi Happy Festival sejalan dengan visi bahagia dari Pemkab Kubu Raya. Sebab menurutnya, forum tersebut mampu menstimulus kaum muda Kalbar khususnya Kubu Raya untuk optimis dan fokus dalam mengembangkan seluruh potensi diri khususnya melalui jenjang pendidikan formal.

Najwa Shihab mengutarakan kehadirannya di Kalimantan Barat untuk memotivasi generasi muda agar terus melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang sarjana. “Kita berupaya menginspirasi dan mengajak ‘Generasi Happy’ untuk lebih meyakini pentingnya pendidikan perguruan tinggi di tengah dunia yang semakin digital dan sejumlah pekerjaan manusia tergantikan dengan artificial intelligence atau kecerdasan buatan,” pungkasnya.

Mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi merupakan impian bagi sebagian besar orang. Hanya saja faktor ekonomi selalu menjadi masalah utama yang menjadikan seseorang tidak melanjutkan pendidikannya hingga perguruan tinggi, dimana biaya kuliah yang semakin meningkat, sehingga banyak yang memilih bekerja seusai lulus dari sekolah menengah atas.

Pernyataan menteri keuangan Sri Mulyani yang menyebutkan bahwa hanya 9% masyarakat yang mampu kuliah, hal ini menunjukkan sistem pendidikan saat ini hanya menciptakan kesenjangan pendidikan semakin terasa.

Terlebih lagi kesalahan paradigma pendidikan dalam sistem sekuler kapitalis saat ini yang berorientasi pada pembentukan manusia-manusia materialis dan serba individualis. Jadi wajar jika banyak anak-anak muda yang tidak mau melanjutkan kuliah karena berpikiran ujung-ujungnya akan tetap mencari kerja atau menjadi pengangguran.

Dalam kegemilangan sistem pendidikan Islam, kaum muslimin pernah menjadi pemimpin peradaban dunia. Sebagaimana kemajuan pendidikan pada era keemasan peradaban Islam, tsaqafah Islam, ilmu pengetahuan, dan produk-produk industri yang melahirkan sederet intelektual, ulama dan ilmuwan muslim besar yang karyanya menjadi acuan di seluruh dunia sejak dulu hingga di masa sekarang. Hal ini dikarenakan negara menjalankan kewajibannya dalam meriayah dan menyediakan layanan pendidikan untuk seluruh rakyatnya.

Sistem pendidikan Islam memiliki keunggulan yang dibangun berdasarkan paradigma Islam yang berorientasi membentuk kepribadian Islam serta menguasai tsaqafah Islam dan ilmu kehidupan (iptek dan keterampilan). Semangat generasi peradaban Islam, dalam menuntut ilmu bukanlah demi memperoleh prestasi duniawi, melainkan meraih pahala, yang akhirnya menghasilkan output pendidikan yang mampu berinovasi demi kemaslahatan umat.

Selain itu pembiayaan menjadi tanggung jawab negara, sehingga rakyat tidak perlu memikirkan mahalnya biaya pendidikan. Seluruh pembiayaan dalam pendidikan dalam daulah islam diambil dari baitulmal yang berasal dari fai, kharaj dan pos kepemilikan umum.***

Muyessaroh
Kuburaya-Kalbar

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 5

Comment here