Opini

Palestina dalam Kesendirian

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Nur Khalifah (Smart Muslimah Ketapang)

wacana-edukasi.com, OPINI– Sudah lebih dari 200 hari genosida yang dilakukan oleh penjajah Zionis terhadap saudara kita di Palestina. Waktu tidak sebentar yang terus diperjuangkan oleh para mujahidin untuk menarik perhatian dunia. Tapi, faktanya dunia tidak berdaya dengan kedzoliman yang sedang terjadi. Apakah keresahan ini sama kita rasakan? Ataukah kita ikut diam dengan keadaan ini? Sudah seharusnya kita ikut bergerak dan ambil bagian dengan panggilan keimanan ini!

Kawan, setiap 10 menit anak mati di Gaza! Warga Palestina di culik oleh Zionis, diperlakukan tak manusiawi oleh Zionis, hingga berat badan mereka turun drastis. Zionis sengaja membuat mereka kelaparan di dalam penjara. Mereka beberapa kali mengalami berbagai macam siksaan hingga ada yang kehilangan gigi dan patah tulang, ditambah banyaknya kasus penyakit akibat buruknya kualitas makanan dan banyaknya siksaan yang mereka dapatkan. Mereka juga mendapatkan penyiksaan psikologis. Banyak yang kehilangan ingatan dan kemampuan berbicara hingga tak mengenali keluarganya. Sungguh keadaan ini sangat mengiris hati.

Lebih dari 200 hari sejak Thufanul Aqsha, para Mujahidin berhasil membuat Zionis mengalami kondisi tersulit. Mengutip media Zionis https//m.maariv.co.il/journalist/Article-1094161 “200 hari, puluhan ribu warga Zionis mengungsi dari rumah mereka ke pemukiman Utara akibat rudal-rudal musuh, sehingga zona penyangga keamanan didirikan di jantung Zionis.” Mereka benar-benar terpuruk dengan keadaan ini.

Berbagai upaya yang dilakukan Zionis Yahudi untuk mengambil hati dunia, dengan membuat Project Hasbara yaitu strategi propaganda zionis untuk membangun citra positif rezim Zionis dimata publik. Project ini dilakukan melalui beberapa cara yaitu melalui media sosial, Meta pendukung mereka. Project ini sudah tidak laku dimata dunia. Dunia sudah sadar dengan kekejaman Zionis yang semakin menggila. Banyak non muslim berbondong-bondong masuk Islam sejak Thufanul Aqsha.

Bagi para muslim di dunia, masalah Palestina adalah masalah mereka semua. Tapi tidak bagi para penguasanya. Karena kita semua terhalang oleh bendera yang berwarna-warni akibat propaganda barat yang membagi wilayah umat menjadi nation state. Nasionalisme membuat sekat-sekat sehingga umat tidak berdaya, tidak bisa melakukan apapun. Bukan dunia yang tak berbuat apa-apa. Tapi, Zionis yang di back-up oleh Amerika Serikat sebagai negara adidaya, yang membuat Zionis seolah terlihat lebih kuat, padahal mental mereka sudah porak poranda habis dihancurkan oleh pejuang Hamas!

Kita hanya bisa merenung dengan ketidakberdayaan. Saat ini tidak ada power negara untuk membebaskan Baitul Maqdis dari genggaman para durjana. Puluhan tahun Palestina dalam kesendirian melawan ketidakadilan dunia.

Simpati dunia tidak pernah sepi, gelombang perjuangan semakin membara. Pada tanggal 25 April 2024,para mahasiswa Amerika turun ke jalan untuk demo pro Palestina. Namun, aksi ini dicegat oleh aparat keolisian yang katanya menjaga keamanan. Faktanya, mereka malah menangkapi para mahasiswa yang menyuarakan keadilan. Dimana kebebasan berpendapat? Beginilah hidup di sistem demo-crazy!

Negara adidaya Amerika Serikat pada akhir Maret 2024 telah mengirim pasokan senjata dan bom ke Israel. The Washington Post dan Reuters melaporkan bahwa Amerika Serikat mengirim bantuan senjata 1.800 bom MK84 seberat 2.000 pon (sekitar 900 kg) dan 500 bom MK82 seberat 500 pon (sekitar 200 Kg), serta 25 jet tempur F35A. Selain itu, negara Paman Sam itu juga menyuplai USD3,8 miliar bantuan militer setiap tahun. Israel diduga menggunakan bom MK82 untuk menyerang Palestina hingga menyebabkan ribuan korban jiwa. Anehnya, Amerika Serikat justru kembali mengirim bantuan militer setelah menyatakan kekhawatiran dan simpatinya terhadap Palestina. Hal yang diungkapkan Amerika Serikat sangat berbeda dengan kenyataan yang ada. (sumber : Detik News, 31-3-2024).

PBB telah menawarkan resolusi. Ada sekitar 131 Resolusi, tapi selalu dilanggar oleh Zionis. UNHCR pun menuntut memberi solusi atas pengungsi, tapi tuntutannya tidak pernah diperhatikan oleh Zionis Yahudi. Zionis tidak kenal bahasa damai, gencatan senjata atau resolusi. Zionis hanya mengenal bahasa perang. Maka, kekuatan yang apple to apple melawan Zionis hanya dengan Negara lawan Negara. Militer lawan militer. Dan hanya Khilafah-lah yang bisa memobilisasi semua itu.

Dalam sejarahnya, selama Khilafah tetap eksis, Palestina tetap aman. Para Zionis tidak akan mampu masuk ke tanah yang diberkahi, tanahnya para nabi. Akan tetapi, setelah Khilafah runtuh pada tahun 1924, Inggris dan sekutunya masuk ke Palestina dan langsung merusak pemikiran umat dan berhasil menanamkan benih kekacauan di Timur Tengah, yaitu Zionis!

Karena sejatinya, masalah Palestina ini belum terselesaikan karena umat masih sibuk terpecah belah, masih sibuk mempersalahkan khilafiyah dan setiap wilayahnya masing-masing masih membanggakan daerahnya. Hingga muncul sikap Nasionalisme, yang muncul ketika ada ancaman dan cukup untuk mengurusi daerahnya saja. Hal ini menjadikan rakyat Palestina berjuang sendiri! Belum lagi penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati) menggerogoti tubuh umat muslim.

Hanya dengan jihad dan Khilafah solusi tuntas Palestina. Dengan Khilafah kaum muslim terjaga kehormatan, harta, jiwa, raga.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman dalam QS An-Nur ayat 55 : “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.”

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 19

Comment here