Puisi

Memeluk Kemerdekaan Hakiki

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Arsiyah

Merdeka…
Merdeka…
Gema teriakannya membahana
Gaung peringatan 76 tahun negeri ini merdeka
Negeri pertiwi tercinta nan indah
Sudahkah bertahta?
Negeri aman damai sentosa
Sudahkah berpusaka?
Itulah harapan kita
Namun sayangnya, sudah pantas kah disebut merdeka?

Indonesia tangguh
Indonesia tumbuh
Slogan pengharapan negeriku
Majulah negeriku
Harapan hati rakyat pendukungmu

Tanah surga telah diwarisi
Negeri yang kaya hasil bumi
Tapi siapa yg menguasai?
Cukong asing beserta oligarki
Bersama kebrutalan eksploitasi
Merusak sumber daya alam bumi
Rakyat terhimpit ekonomi
Hutang riba melambung tinggi
Pajak ditarik mencekik diri

Apakah ini yg namanya kemerdekaan?
Terbelenggu penghambaan
Keserakahan harta duniawi menjadi dambaan
Gelap gulita kehidupan
Demokrasi dijadikan panutan
Liberalisme dijadikan ajaran
Jauh dari keadilan
Jauh dari kebaikan
Jauh dari kemakmuran

Belenggu sistem demokrasi
Merusak harga diri negeri
Menyakiti hati nurani
Tersebab hukum buatan manusia sendiri
Sebatas meraih keuntungan oligarki
Ketimpangan sosial terjadi
Harta dan tahta semakin merajai
Kemiskinan turut menjadi budak ambisi

Terlukis langit harapan
Memeluk segala impian
Agar tercipta keadilan
Agar tercipta kemakmuran
Agar tercipta perdamaian
Agar tercipta kegemilangan

Harapan terus menghampiri
Melangitkan doa suci
Meraih kemerdekaan yg hakiki
Penghambaan hanya pada Illahi
Hukum dari Allahu Rabbi
Jalankan syariah Qur’ani
Bersama keikhlasan hati
Membentuk kedamaian abadi

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 5

Comment here