Surat Pembaca

Korupsi Menggurita

blank
Bagikan di media sosialmu

Korupsi Menggurita

Setahun sudah hidup berdampingan dengan pandemi. Penderitaan seakan tak bertepi. Perekonomian semakin terpuruk. Beban kehidupan mengimpit erat. Tak terhitung berapa banyak orang kehilangan mata pencaharian. Ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga.

Ternyata, hal ini tidak menyurutkan ulah beberapa oknum menindas rakyat. Kepala desa Sukowarno, Kabupaten Musi Rawas, tertangkap tangan mengorupsi dana bantuan Covid-19. Tak tanggung-tanggung, dana yang diselewengkan sebesar Rp 187,2 juta. Parahnya lagi, dana tersebut digunakan untuk bermaksiat. Bermain judi hingga membayar DP mobil selingkuhannya (Kompas.com, 30/3)

Miris, tak sedikitpun rasa iba dan penyesalan terpancar dari pelaku. Buta mata, buta hati. Sungguh nista perilakunya. Sayang, masih banyak Askari-Askari lain di luar sana. Memanfaatkan jabatan demi mengeruk keuntungan. Orang-orang yang tidak takut akan peringatan Allah.

Padahal, Allah Swt. sudah memberikan ancaman keras dalam Surah Thaha [20]: 123-126. Di dalamnya Allah Swt. mengancam orang-orang yang berpaling dari peringatan-Nya akan penghidupan yang sempit. Mereka bergelimang harta, namun tidak dapat menikmatinya. Hatinya tidak pernah merasakan ketenangan dan kedamaian. Seperti para koruptor. Mereka sudah memakan hak rakyat dengan jalan yang batil.

Selain itu, mereka akan dibangkitkan di akhirat dalam keadaan buta. Karena, selama di dunia mereka mencampakkan hukum Allah. Ketika dibacakan ayat-ayat Allah mereka berpaling. Hidupnya hanya mengejar kebahagiaan semu. Harta berlimpah, tapi tak berkah.

Memang berat hidup dalam sistem kapitalisme demokrasi. Untuk mendapatkan kursi kekuasaan, tak sedikit biaya digelontorkan. Setelah mendapat jabatan, visinya adalah balik modal. Inilah yang menyebabkan korupsi tumbuh subur dalam sistem bobrok ini. Sistem kufur tak mungkin menciptakan kesejahteraan. Hanya permasalahan tak berujung pangkal. Berpegang pada sistem buatan manusia, ibarat bergantung pada akar lapuk.

Hanya sistem Islam yang mampu memberikan solusi segala problematika kehidupan. Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh umat. Bukan sekadar menghentikan praktik korupsi, tapi mencabut sampai akar-akarnya.

Chaya Yuliatri
(Aktivis dakwah dan pegiat literasi)

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 2

Comment here