wacana-edukasi.com– Di tengah bulan Ramadan ini, pasukan Israel tiba-tiba menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur pada Jumat dini hari 15/04/, ketika ribuan jemaah sedang berkumpul di masjid untuk sholat subuh. (CNBC Indonesia)
Akibatnya, setidaknya 158 warga Palestina dikabarkan terluka dalam kekerasan ketika pasukan Israel menahan ratusan warga ( Aljazeera, 16/04/2022).
Di satu sisi lain, saat ini dunia tengah sibuk melihat serangan militer Rusia yang bertubi-tubi di Ukraina. Beberapa negara dunia bahkan memutuskan untuk mengirimkan persediaan persenjataan ke Ukraina pasca serangan Rusia ke wilayah negara itu. Bahkan, pengiriman bantuan logistik senjata ini telah dilakukan jauh sebelum Rusia memasuki negara pimpinan Presiden Volodymyr Zelensky itu. (CNBC Indonesia)
Sementara, saat ini warga Palestina berusaha mempertahankan diri dengan berusaha melempar batu dan yang lain menunjukkan jamaah membarikade diri mereka di dalam masjid di tengah apa yang tampak seperti awan gas air mata. Itu adalah kekerasan paling serius di tempat suci dalam hampir satu tahun.
Sungguh miris suatu kondisi yang sama dengan perlakuan yang berbeda di mata dunia internasional. Mengapa bisa demikian?
Meminta pertolongan kepada dunia internasional untuk keamanan kaum Muslim tak akan pernah memberi perubahan apa pun, apalagi di saat dunia berada di bawah peradaban kapitalisme yang sekuler. Adanya sekat-sekat nasionalisme telah membuat umat Islam bungkam dan tertidur atas kezaliman yang terjadi.
Seperti contoh kasus di bumi Palestina, terlalu lama negara-negara di dunia bungkam atas kezaliman yang dilakukan Israel terhadap Palestina. Ini jauh berbeda ketika Rusia melakukan invasi terhadap Ukraina. Ukraina mendapatkan simpati dan dukungan dari dunia atas permasalahannya.
Karena itu harapan satu-satunya adalah Islam. Hanya sistem Islam yang mampu mewujudkan ukhuwah sejati dan bertindak nyata memberi solusi. Hanya khilafah yang bisa mengatasi kezaliman yang terjadi di negeri Palestina dan negeri-negeri muslim lainnya yang dizalimi. Khilafah yang akan menjadi perisai yang akan melindungi darah, kehormatan, dan nyawa seluruh umat Muslim, serta yang akan membela hak-hak umat Muslim. Dijauhkan dari segala penindasan kaum kafir.
“Imam/khalifah itu tak lain adalah perisai. Dia Akan dijadikan perisai. Dimana orang Akan berperang dibelakangnya, Dan digunakan sebagai tameng.” (HR. Bukhari-Muslim).
Wallahu’alam
Siti Hardiyanti
Jakarta Timur
Visits: 7
Comment here