Surat Pembaca

Dangdutan di Upacara Sakral

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com– Upacara memperingati hari kemerdekaan tepatnya setiap tanggal 17 Agustus adalah suatu momen yang dianggap resmi dan sakral. Peringatan upacara ini juga ditujukan untuk menghargai dan menghormati perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raganya demi memerdekakan Indonesia dari penjajahan.

Namun acara yang sakral ini bisa dikatakan sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab tahun ini ada anak yang masih menduduki bangku kelas 6 SD di undang ke Istana Negara untuk menghibur para peserta upacara dengan membawakan lagu yang terkategori dangdut, dengan judul Ojo didibanding-bandingke. Dan lebih mengejutkannya lagi, ternyata isi dari lagu itu mengandung tentang percinta-cintaan, yang inti sebenarnya dari lagu ini adalah “dirinya jangan dibanding-bandingkan dengan pria lain oleh sang pacar”.

Bila dipikir secara mendalam, pantaskah anak kelas 6 SD yang masih berumur 12 tahun membawakan lagu yang sangat tidak pantas dengan dirinya. Mirisnya lagi, anak ini di undang dalam rangka upacara peringatan hari kemerdekaan Indonesia. Entah bagaimana ekspresi dan sikap para pahlawan Indonesia jika saat ini mereka hidup kembali dan menyaksikan perayaan kemerdekaan dimeriahkan oleh joget-jogetan seperti ini.

Mungkin banyak orang yang mengapresiasi dan bangga dengan prestasi anak ini, namun hal ini patut untuk di khawatirkan akan proses kejiwaan anak, dan ditakutkannya lagi anak-anak seusianya bisa jadi akan melakukan tindakan pacaran saat SD, dan itu merupakan hal yang sudah dianggap biasa, karena lagu ini.

Seharusnya jika anak ini berbakat, pasti ada cara lain yang lebih baik dan sesuai dengan perkembangan anak seusia itu. Dari sini pula orang tua harus mengedepankan perannya dalam merawat dan mendidik anak sampai meraih kepribadian Islam yang sesuai dengan syariat, karena merawat dan mendidik anak itu adalah tugas utama dari orang tua, Rasulullah Saw bersabda;

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ

Artinya: Setiap anak dilahirkan dalam fitrahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari hadis di atas, menjelaskan bahwa besarnya pengaruh orang tua terhadap anaknya, bukan hanya dari fisiknya saja, namun dalam mendidik dan membesarkan seorang anak.

Heriani

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 11

Comment here