Surat Pembaca

Identitas Pemuda Muslim Kian Tergerus

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com– “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya …Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Sebuah kalimat legendaris yang pernah dipekikkan Bung Karno menunjukkan, betapa pemuda menyimpan potensi luar biasa untuk mengubah dunia. Namun sayang, potret pemuda masa kini semakin memprihatinkan. Identitas mereka sebagai pemuda muslim kian tergerus dan menipis. Islam hanya sekedar indentitas di KTP. Nilai-nilainya tak lagi diindahkan.

Seperti yang terjadi baru-baru ini. Di mana, sepasang kekasih yang merupakan selebritis tanah air berinisial T dan F sukses menyabet penghargaan sebagai pasangan terbucin (budak cinta) versi Obsesi Awards 2022 (klikaktual.com 26/05/2022).

T dan F merupakan pasangan yang masih tergolong muda akan tetapi keromantisan mereka menyita perhatian banyak pihak. Piala yang mereka bawa adalah bentuk dukungan fans, teman, dan keluarga. Sehingga, mereka bisa memenangkannya. Sungguh miris. Pemuda dibawah asuhan kapitalisme sedang berada dipersimpangan jalan, tak tentu arah. Disatu sisi, jika kawula muda dekat dengan ajaran Islam malah dibully. Distigma fanatik dan mabok agama. Akhirnya, tak sedikit para remaja muslim menjauhi syariat karena, takut dirundung fanatik. Sedang disisi lain, mereka justru bangga disebut budak cinta.

Padahal, Rasulullah Saw mati-matian menghapus perbudakan dari zaman jahiliah. Ajaib, umatnya justru bangga dilabeli budak. Bahkan, diberi penghargaan sebagai manusia terbucin.

Wahai, generasi muda. Daripada jadi budak cinta, lebih mulia jadi hamba Allah. Hanya saja, pemuda kita lebih condong dengan godaan dunia yang begitu menggiurkan. Mereka tak segan menjadikan pasangan-pasangan yang mendekati zina sebagai panutan dan idola. Pasangan yang tak sungkan mengumbar kemesraan di depan umum.

Betapa rusaknya, generasi muslim. Allah saja, tak pernah menyebut manusia yang diciptakan-Nya dengan kata budak. Olehnya, tidak ada yang cintanya tulus di dunia ini selain sang Maha cinta. “Katakanlah : jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran : 31). Bukti mencintai Allah adalah melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Renungkanlah ayat ini,
“Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”. (QS. Al-Isra : 32). Ayat ini menjelaskan bahwa pacaran adalah salah satu mendekati zina.

Sadarlah wahai generasi muslim. Penerus estafet kegemilangan Islam. Jangan tertipu oleh kenikmatan dunia yang menipu.

Teti Ummu Alif
Kendari, Sulawesi Tenggara

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 30

Comment here