Opini

Street Race, Solusi Tambal Sulam Balap Liar

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Nilma Fitri S. Si

wacana-edukasi.com– Haus akan eksistensi dan kepuasan diri, bahkan demi gengsi, nyawa berhenti pun bukan hal yang ditakuti. Salah satu motivasi ajang balap liar yang pelakunya didominasi remaja. Kerap meresahkan masyarakat dan mengganggu ketertiban, Polda Metro Jaya telah menyelenggarakan ajang street race agar balap liar dapat ditekan. Ajang ini pertama kali diselenggarakan di daerah Ancol, Jakarta Utara kemudian berlanjut di daerah BSD, Tangerang. Dengan melibatkan Kepolisian Bekasi ajang street race seri ketiga digelar di Central Park Meikarta, Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi selama dua hari pada tanggal 18-19 Juni 2022 (infobekasi.co.id, 17/6/2022).

Tindakan pemerintah mengalihkan balap liar ke ajang street race pada faktanya telah menyuburkan aktivitas yang tidak bermanfaat. Pencarian jati diri remaja sebagai generasi muda tonggak penerus bangsa telah digiring pada ajang balapan yang menyita waktu dan sia-sia.

Rasa gengsi demi eksistensi dan mencari kepuasan akan membawa remaja menjadi “speed freak addicted.” Pikiran dan hidupnya banyak dihabiskan untuk menaklukkan kecepatan. Dana dihabiskan untuk hura-hura mendapatkan kendaraan sebagai pemuasan. Dan waktu pun akan habis pada kesia-siaan. Ini bukanlah solusi, tapi hanya memindahkan status balapan liar yang ilegal menjadi legal melalui ajang street race ini.

Tambal Sulam Solusi Demokrasi Kapitalisme

Begitulah sistem demokrasi kapitalisme, solusi yang diberikan identik dengan tambal sulam. Semua tidak terlepas dari untung dan rugi. Padahal akar masalah pun belum tuntas teratasi, tapi ajang street race pun turut menjadi ajang meraup materi. Pembangunan trek street race di Bekasi turut dikebut 3 bulan agar bisa kejar target, tetapi mengabaikan kerusakan infrastruktur seperti rusaknya jalan di Bekasi yang belum juga diatasi.

Juga dikutip dari infobekasi.co.id, Kasat Lantas Polres Metro Bekasi AKBP Arga Dija Putra mengatakan pada street race seri ketiga ini jumlah peserta ditargetkan sebanyak 700 orang, dan target jumlah penonton penonton sebanyak 2.500 orang perhari dengan harga tiket dibandrol 25 ribu sampai 50 ribu. Bahkan demi menarik penonton lebih banyak, pihak penyelenggara turut menghadirkan Band Souljah di hari pertama dan Rocket Rockers di hari kedua.

Pada faktanya solusi street race tidak bisa menjamin balapan liar akan berkurang, apalagi ditumpangi oleh para pemilik kepentingan yang mencari untung. Karena pembalap jalanan tidak hanya terjadi di beberapa wilayah saja. Tetapi sudah meluas di banyak wilayah. Waktu balapan pun hanya hitungan jam. Sehingga balapan liar sangat mungkin terjadi setiap hari di banyak wilayah. Sedangkan ajang street race hanya terselenggara secara berkala. Akankah dapat memberikan solusi pada ajang balap liar? Butuh berapa banyak street race yang harus digelar? Dan butuh berapa banyak dana yang yang harus dikeluarkan? Street race bukanlah solusi tuntas bagi balapan liar. Inilah tambal sulam penyelesaian masalah ala sistem demokrasi kapitalisme, tidak dapat menjamin kemaslahatan bahkan justru akan membawa kerusakan bagi generasi muda.

Islam Solusi

Pemuda adalah aset bangsa yang sangat berharga. Penerus peradaban, harapan masa depan. Fisik yang kuat, kemampuan berfikir yang dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru, dan kesempatan yang dimiliki pemuda sangatlah bermanfaat bagi diri dan masa depan ummat. Dengan keunggulan dan kelebihan pemuda, Nabi Saw. bersabda:

لاَ تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ: عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ، وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ، وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ

“Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang apa yangsaja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya.” (HR. at-Tirmidzi)

Barangsiapa yang dapat menjawab semua pertanyaan itu maka ia termasuk orang yang beruntung. Dan sebaliknya, akan menjadi bagian orang-orang yang celaka bila ia tidak dapat mempertanggungjawabkannya. Betapa berharganya umur, masa muda, harta, dan ilmu yang secara bersamaan kita amalkan di dunia sebagai bekal perjalanan akhirat.

Dalam fase usia hidup manusia, masa muda yang disebutkan secara khusus dalam hadis. Karena pada masa ini Allah telah memberikan kemudahan beramal pada manusia dengan keunggulannya dalam segi kemauan dan kemampuan. Maka hendaknya kemampuan berfikir tentang betapa berharganya kehidupan di usia ini harus ditanamkan pada diri pemuda. Dengan keimanan akan menempatkan dirinya sebagai hamba ciptaan Allah, ia senantiasa mencurahkan waktu, harta, dan ilmunya kepada hal-hal yang bermanfaat dan bernilai pahala di sisi Allah. Amalan yang sia-sia adalah unfaedah yang harus ditinggalkan. Sehingga ia mampu menjadi generasi harapan yang mampu membawa peradaban yang gemilang.

Sejatinya inilah solusi yang wajib diterapkan. Fokus pada akar masalah, mempersiapkan generasi tangguh demi masa depan, tanpa dicampuradukkan para pemilik kepentingan yang mencari keuntungan. Hanya dengan Islamlah, setiap permasalahan yang dialami manusia dapat tuntas diselesaikan. Wallaahu a’lam bish showab [].

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 20

Comment here