Etika PergaulanGaya Hidup

Menjaga Fitrah Cinta

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Hasna Huseini, S.Kom.

Wacana-edukasi.com –Jatuh cinta adalah hal yang lumrah bahkan jatuh cinta kepada lawan jenis adalah fitrah. Karena setiap insan yang terlahir di dunia ini Allah telah berikan ghorizahtun nau’ (naluri melangsungkan keturunan). Jadi, hal yang wajar ketika seseorang jatuh cinta. Namun, yang jadi masalah ketika kita jatuh cinta, kita belum siap untuk menikah. Lalu bagaimana? Apa yang harus dilakukan sehingga cinta ini tidak menjadi dosa, atau bagaimana agar cinta ini berlabuh di saat yang tepat. Karena Islam melarang untuk mendekati zina.

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”
(TQS. Al-Isra: 32)

Nah, Berikut tips agar ketika jatuh cinta tidak terjerumus dalam zina dan cinta itu tetap terjaga kefitrahannya:

1. Jadikan Sarana untuk Lebih Dekat dengan Allah

Jatuh cinta berjuta rasanya begitu ungkpan orang yang sedang jatuh cinta. Karena jatuh cinta bisa membuat seseorang senyum-senyum sendiri, membayangkan hal-hal yang indah tentangnya. Waaah, tapi jangan sampai lupa yang diingat pertama kali saat kita jatuh cinta adalah sang pemilik cinta, pencipta rasa cinta itu, yaitu Allah Swt.

Jadi, ketika kita jatuh cinta bersyukurlah kepada Allah atas anugerah cinta itu. Dan jadikan ini sebagai sarana untuk semakin dekat dengan Allah. Perbanyak zikir dan perbanyak ibadah-ibadah sunah.

2. Moment untuk Memperbaiki Diri

Ketika hati sedang jatuh cinta jangan biarkan larut dalam perasaan itu. Karena kalau dibiarkan, akan hanyut dalam cinta buta. Mengisi waktu dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat salah satu cara agar terhindar dari cinta buta. Seperti mengkaji Islam kafah. Karena Islam punya aturan yang komplet dalam segala aspek kehidupan, termasuk tentang cinta. Dengan mengkaji Islam kafah insyaallah akan membentuk pola pikir Islam dan pola sikap yang islami juga. Sehingga akan membentuk kepribadian Islam yang tidak mudah goyah dari serangan-serangan luar penghancur akhlak. Semangatlah dalam memperbaiki diri karena, “Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik.” (TQS. An Nur:26)

3. Memilih Teman yang Salihah

Memilih teman yang sholihah saat sedang jatuh cinta sangat penting. Karena teman yang salihah akan mengajak kepada ketaatan. Dan ketika kita butuh pencerahan, teman yang salijah akan memberikan penjelasan dengan sudut pandang Islam.

4. Menjaga Pandangan (Ghadul Bashar)

Menjaga pandangan tidak hanya berlaku pada laki-laki saja. Namun, berlaku juga bagi wanita. Ketika jatuh cinta dengan seseorang jagalah pandangan. Karena menjaga Pandangan yang liar adalah sarana menuju yang haram. Tentang keharamannya, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai Ali, janganlah pandangan pertama kau ikuti dengan pandangan berikutnya. Untukmu pandangan pertama, tetapi bukan untuk berikutnya.” (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Al-Hakim sesuai dengan syarat Muslim)

5. Jauhi Khalwat

Khalwat artinya berdua-duaan. Ketika virus merah jambu hadir, hindari berkhalwat. Karena berkhalwat di era digital sekarang ini sangat mudah untuk dilakukan. Jadi, jangan sampai kebablasan chatting dengan si dia yang bukan mahram. “Eh, kan cuman sekadar nanya kabar atau sekadar mengingatkan salat.” Justru inilah benih-benih untuk mengotori sucinya cinta itu. Jadi hindari ya Gaes, chatting yang tidak berfaedah. Karena akan ada saatnya kelak kamu akan mengingatkan dia dalam kebaikkan. Lebih baik doakan dia semoga selalu dalam ketaatan kepada Allah. Jika memang jodoh pasti bertemu.

6. Menyimpan Perasaan Cinta

Jika usia telah mencukupi, fisik, dan mental juga sudah siap. Menikah adalah jalan yang terbaik, karena menikah jalan menjaga kemuliaan. Namun jika belum siap untuk menikah menyimpan perasaan cinta lebih baik. Layaknya kisah cinta Ali bin Abi Thalib dan fatimah Az-Zahra, saling mendoakan tanpa umbar perasaan.

7. Yakin dengan Takdir Allah

“Allah mencatat takdir setiap makhluk 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim)

Yakin kepada takdir Allah, karena apa pun yang sudah ditakdirkan oleh Allah percayalah itu yang terbaik untuk kita. Begitu juga dengan jodoh. Jika memang jodoh takkan lari ke mana, pasti bertemu jua.

“Ruh-ruh itu diibaratkan seperti tentara yang saling berpasangan, yang saling mengenal sebelumnya akan menyatu dan yang saling mengingkari akan berselisih.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 471

Comment here