Surat Pembaca

Marak Geng Motor, Potret Buram Pemuda dalam Sekularisme

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Pemuda berinisial LA (21) mengalami luka bacokan usai diserang sekelompok orang tidak dikenal di wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor (SINDOnews, 11/2/2023).

Dilansir dari RBG.ID, (6/2/2023) beredar video yang memperlihatkan aksi kawanan geng motor menyerang salah satu apartemen di kawasan Jakarta Selatan. Aksi mereka terekam kamera Closed Circuit Television (CCTV), Sabtu (4/2/2023). Dua anggota geng motor yang membacok seorang mahasiswa di Jalan Pesantren, Kota Cimahi, Jawa Barat beberapa waktu lalu akhirnya ditembak polisi KOMPAS.com (9/2/2023)

Begitu banyaknya kejadian yang menggambarkan rusaknya akhlak generasi muda, perbuatan kekerasan hingga perbuatan sadis, pornografi dan pornoaksi yang semuanya itu akibat dari adanya penerapan sistem sekuler.

Pemisahan agama dari kehidupan, serta menjunjung tinggi kebebasan dalam hidup membuat remaja tak mengenal batas-batas syariat. Karena manusia hanya ingin memuaskan hawa nafsunya saja. Tanpa aturan dari sang Pencipta manusia tak akan mampu menyelesaikan problem dalam kehidupannya. Karena sebaik-baik pengaturan adalah petunjuk Allah Swt. Peradaban Barat disanjung karena dikira kebebasan akan mampu membahagiakan manusia. Namun malah membuat generasi menjadi anarkis dan sadis, terlihat dari korban geng motor yang begitu miris bahkan sampai menghilangkan jiwa manusia.

Mirisnya, generasi muda saat ini seolah jauh dari akhlak mulia karena mereka dalam asuhan sekuler kapitalis, andai mereka dalam asuhan sistem Islam tentunya akan menghasilkan prestasi unggul dan gemilang. Padahal, telah banyak contoh pemuda hasil didikan sistem Islam yang menyumbangkan karya dan penemuannya bagi peradaban manusia seperti Ibnu Sina yang menyumbangkan hasil pemikirannya untuk bidang kedokteran, bahkan karyanya masih terpakai hingga kini dan menjadi dasar bagi pengembangan di dunia kedokteran yang lebih modern.

Ahli matematika seperti Al Khawarizmi yang yang menemukan angka nol. Hingga menjadi dasar penemuan di bidang IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) seperti komputer. Bahkan Ibnu Firnas yang karyanya fenomenal dibidang penerbangan. Hingga menjadi dasar pengembangan di bidang dirgantara.

Peradaban Islam menghasilkan generasi emas yang gemilang karena didukung dengan penerapan syariat secara kaffah dalam bentuk negara. Teriayah (terurusi) dari keluarga yang mengasuh dengan baik karena ibu menjalankan perannya sesuai fitrahnya dengan baik. Disambut oleh masyarakat yang dapat menjaga kehidupan yang sesuai syariat, karena negara mendukung dengan penerapan syariatnya. Tak ada gangguan keamanan dalam negeri karena ada polisi (syurthah) yang menjalankan tugasnya penuh integritas. Sistem patroli seperti yang dicontohkan adalah Umar bin Khattab radhiyallahu an’hu dijalankan saat malam di Madinah. Hingga keamanan masyarakat benar-benar terjaga.

Imam Bukhari dalam kitab shahihnya mengatakan, sesungguhnya Qyas bin Sa’ad radhiyallahuan’hu di masa Nabi mendapat tugas sebagai kepala kepolisian (shahybussy syurthah minal amir) menandakan adanya tugas polisi sebagai bentuk periayahan (pengurusan) negara dalam menjamin keamanan rakyatnya. Sehingga tak akan mungkin dibiarkan tumbuhnya geng motor yang meresahkan. Yang ada pemuda yang berprestasi gemilang dan berakhlak mulia hingga mengukir peradaban emas seperti saat masa kegemilangan Islam dulu.

Masih ragukah dengan sistem Islam yang menjamin keselamatan dan kesejahteraan rakyat karena Islam rahmatan lil’alamin. Semua itu dapat diwujudkan dalam sistem yang kaffah, menyeluruh dalam penerapan syariat Islam.

Wenny
#SuratPembaca

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 18

Comment here