Opini

Limbah Batu Bara : Bahaya Kapitalistik dan Demokrasi

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Teti Rostika, S.Pd.

wacana-edukasi.com, Dampak buruk disahkannya UU Cipta Kerja ternyata begitu banyak. Tidak hanya memberikan kerugian kepada buruh, tapi juga kerugian terhadap masyarakat dan lingkungan. Seperti pelegalan Miras dan dikeluarkanya aturan tentang limbah batu bara dari kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Hal ini tertuang dalam
Petaturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Kategori limbah B3 itu adalah Fly Ash dan Bottom Ash ( FABA) atau limbah ladat yang dihasilkan dari proses pembakaran batu bara dari PLTU, Boiler dan tungku Industr sebagai bahan baku atau keperluan sektor konstruksi. Katadata.co.id (12/03/2021).

Sistem Kapitalisme Menyebabkan Kerusakan Lingkungan. Sistem kapitalisme adalah aturan yang memisahkan agama dari kehidupan. Kapitalisme memberikan ruang kepada manusia untuk membuat aturan yang diterapkan oleh negara tanpa memandang manfaat dan madharat bagi rakyatnya. Tanpa memandang halal dan haram. Karena asas kapitalisme di bangun atas dasar pemisahan agama dari kehidupan. Agama tidak boleh ikut campur dalam menentukan kebijakan negara dan masyarakat. Hal ini terbukti dari banyaknya aturan yang salah kaprah, merugikan dan tidak memberikan solusi. Seperti penanaman investasi miras, pelarangan pernikahan dini disaat perzinahan/seks bebas merajalela dikalangan para remaja. Larangan poligami disaat perselingkuhan dan prostitusi dilegalkan. Disahkannya UU Cipat Kerja yang merugikan kaum buruh, masyarakat, dan juga lingkungan. Ironi utang negara semakin membengkak disaat negeri kaya raya dengan sumber daya alam.

Para koruptor semakin bertambah disaat kelaparan dan kemiskinan pada rakyat merajalela.

Adapun kebijakan terkait limbah batu bara ini tidak lepas dari ide kapitalisme itu sendiri. Dimana penguasa dan pengusaha telah berkompromi membuat aturan untuk meraup keuntungan sebesar besarnya tanpa peduli kerusakan dan bahaya yang ditimbulkan dari aturan yang telah ditetapkan oleh mereka.

Menurut Agung Sumartono aktifis ’98 memaparkan hawa limbah ini berbahaya bagi lingkungan dan manusia secara keseluruhan, hanya menguntungkan segelintir para investor yang menanamkan modal di sektor ini. Agung membeberkan, ternyata limbah B3 tidak hanya mengeluarkan limbah batu bara. Tapi limbah penyulingan kelapa sawit, limbah nikel, dan limbah besi baja ikut dihilangkan juga dari golongan B3. Ini tentu mengakibatkan kerusakan lingkungan akan semakin parah.

Adapun efek bahaya lain pada manusia diantaranya disampaikan oleh Pakar lingkungan dari Universitas Indonesia Tarsoen Waryono menyampaikan dampak negatif dari limbah B3 antara lain gatal pada kulit manusia, berbahaya terhadap organ pernapasan. Sebab, salah satu jenis limbah FABA ini bentuknya partikel debu halus.
Seandainya pemerintah memperhatikan dampak negatif dari limbah ini maka sudah seharusnya membuat aturan kepada perusahaan untuk melakukan pengolahan limbah hasil pembakaran agar tidak membahayakan. Bukan malah sebaliknya.

Memberikan aturan yang menguntungkan perusahaan lebih mudah membuang limbah tanpa dilakukan pengolahan dan merugikan rakyat bahkan lingkungan.
Inilah wajah asli dari kapitalisme. Aturan dibuat sesuka hati menuruti hawa nafsu. Bukan memberikan kemaslahatan tapi malah kerusakan. Karena aturan yang dibuat bukan berasal dari Allah Sang pemilik alam semesta.

Islam Memberikan Kemaslahatan Rakyat

Sistem Islam merupakan sistem yang lengkap dan sempurna. Semua masalah kehidupan bisa diatasi dengan solusi tuntas tanpa menimbulkan masalah baru. Islam memiliki seperangkat aturan bukan hanya membangun aktifitas ibadah sesuai dengan islam, tapi juga memiliki aturan untuk membangun keluarga sampai negara.

Sistem Islam sangat memperhatikan keamanan dan keselamatan rakyatnya. Termasuk memperhatikan kelestarian alam dan lingkungan. Bahkan Islam melarang kepada setiap manusia untuk melakukan kerusakan di muka bumi.

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al A’raf: 56)

Sungguh hanya dengan mengembalikan aturan hidup kepada aturan Islam kerusakan di muka bumi bisa dihindari. Maka sudah sepatutnya bagi kita yang beriman meyakini Al quran untuk bersegera membumikan Al quran dengan menjadikan panduan dan solusi tuntas permasalahan. Mencapampakan sistem demokerasi kapitalisme dan menggantinya dengan sistem Islam.

Wallahu’alam bishowab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 2

Comment here