Opini

Kemenangan Islam Pasti Tegak, Berjuanglah Atasnya

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Nadia Fransiska Lutfiani S.P. (Aktivis Dakwah, Pegiat Literasi dan Media)

wacana-edukasi.com, Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata ( QS Al-fath ayat 1)

Banyak nash al-qur’an yang telah menjelaskan tentang kemenangan dan pengaturan Islam dalam konsep kehidupan meski dengan beberapa perumpaan yang mengajak untuk berfikir dan mencari dalil penjelas untuk memahaminya. Namun Allah telah nyata mengatakan bahkan menjadi sebuah janji atas kemenangan Islam.

Islam diturunkan sebagai risalah yang berdiri atas landasan tauhid, bersifat universal yang aturannya meliputi seluruh umat. Sebagai agama penyempurna, Islam memiliki aturannya yang berdiri sebagai pemecah seluruh problematika masalah baik pemerintahan, ekonomi, masyarakat, pendidikan, maupun politik dalam dan luar negeri atau kata lain negara dan masyarakat.

Sehingga layak memang Islam disebut sebagai sistem kehidupan yang sempurna dan menyeluruh, karenaya menjadi kewajiban kaum muslim untuk memenuhi kehidupan dan keterbutuhan hidup yang berkah untuk menerapkan Islam secara sempuran (kaffah) dalam sebuah negara yang tertuang dalam naungan Khilafah.

Pengaturan Islam tidak akan terlihat nyata jika tidak diterapkan dalam kehidupan bernegara. Karenanya sistem pemerintahan Islam terwujud sebagai sistem yang khas dari bentuk, dasar, sifat, pilar, struktur, asas landasan pemikiran, pemahaman serta standar yang digunakan untuk melayani kepentingan umat yang terterapkan praktis dalam sebuah negara.

Negara islam identik dengan Khilafah yang menerapkan hukum syara’, sebagai pilar hidup dan matinya Islam dalam kehidupan. Sehingga asas yang berdiri dalam negara tersebut adalah hanya aqidah islam, yang dalam kondisi apapun tidka boleh lepas dari negara.

Sejak pertama kali negara Islam berdiri di Madinah atas pemerintahan Rasulullah shallahu’alaihi wassalam hingga kejayaan dan kegemilangannya menyelimuti 2/3 dunia. Islam menjadikan sebuah negara kuat dan kokoh dengan aqidah Islam yang diemban dan diterapkannya.

Khilafah adalah imamah atau kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslim didunia untuk menegakkan hukum-hukum Allaah. Mendirikan Khilafah adalah fardhu bagi seluruh kaum muslim, sedangkan melaksanakan hukumnya adalah kepastian yang wajib, mengabaikannya merupakan kemaksiatan yang besar.

Rasulullah bahkan mewajibkan kepada seluruh kaum muslim agar di pundak mereka terdapat baiat khalifah. Oleh karena itu tidak ada udzur bagi kaum muslim untuk berdiam terhadap pelaksanaan kewajiban tersebut tegak.

Setiap kekuasaan akan berganti dan perubahan itu terjadi atas IzinNya. Hadis dari Hudzaifah ra yang berkata bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda,

“Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian. Ia ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Lalu Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti minhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Lalu Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Lalu akan ada kekuasaan yang zalim.

Ia juga ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Kemudian Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Lalu akan ada kekuasaan diktator yang menyengsarakan. Ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti minhaj kenabian.” (HR Ahmad, Abu Dawud ath-Thayalisi dan al-Bazzar)

Boleh jadi musuh-musuh Islam memandang bahwa kemenangan dan kejayaan umat Islam adalah mustahil dan omong kosong belaka. Peradaban barat yang berdiri setelah keruntuhan Islam, menjadikannya mampu eksis hingga hari ini, dengan mudah melakukan berbagai upaya termasuk melemahkan persatuan umat, menanamkan keraguan dan terus berupaya menjauhkan Islam dalam konsep kehidupan dengan menawarkan kebebasan yang dianggap angin segar kebahagian hidup.

Invansi pemikiran serta ekpansi diberbagai bidang yang dilakukaan Barat bertujuan untuk menekan dan menghambat perjuangan umat, dengan tsaqofahnya kini barat memiliki pengaruh besar dalam benak kaum muslim terutama para intelektual, mereka mendukung Islam sebagai seremonial ritual agama belaka.

Menyuarakan islam secara dangkal seperti memperbaiki akhlak dan kesetaraan. Pemikiran yang tidak mengkristal dan tidak jelas gambaran tujuan yang diingikannya. Bersama itu lenyap pula gambaran Islam sebagai sistem kehidupan. Masih banyak upaya yang mereka agendakan, melemahkan keimanan dengan menumbuhkan rasa putus asa dan bergantung pada barat kemudian menyediakan pernak-pernik dunia seperti fun food fashion.

Barat bukan menyasar individual namun lebih mengerikannya adalah menanamkan dalam bentuk kebijakan sebuah negara. Menyuarakan ide-ide dan paham yang meragukan aqidah kaum muslim, menyematkan mereka dengan berbagai dalih yang dipaksakan pembenarannya seperti terorisme, radikalisme, bahkan nasionalisme dan patriotisme adalah agenda yang memecah belah kesatuan dan keutuhan.

Jalan ini mulus dengan adanya sistem demokrasi yang sejatinya dikepalai atas komando Ideologi (sistem) kapitalisme, kosep kebebasan yang disempurnakan dengan asas manfaat dan untung rugi belaka sangat menjanjikan kehidupan dunia. Bahkan people power, kedaulatan ditangan rakyat. ternyata tidak menyelamatkan keimanan dan konsep Islam dalam kehidupan. Karena asas kapitalisme hanya meyakini pencipta saja, sehingga memisahkan agama dari kehidupan satu-satunya jalan yang ditempuhnya. Inilah akar kerusakan yang terjadi, manusia lebih berkuasa dari penciptanya.

Sehingga sangat dibutuhkan mengembalikan kembali perjuangan yang lurus dengan merubah persepsi dan pemahaman yang telah menancap dalam benak sikap pragmatis dan apatis. Membenahi pemikiran mengembaikan lagi kepada jalan menuju iman, menyempurnakan aqidah islam serta memahami Islam secara utuh dan total, dibutuhkan perjuangan yang ideologis, mengemban ide islam, memahamkan dan mengajak untuk menerapkan dan berjuang atas kebenaran yang nyata akan menemui jalnnya.

Meski banyak rintangan ditengah malam yang pekat. Namun cahaya dan sinar pagi hari akan tetap datang karena tidak akan ada yang mampu menahan terbitnya fajar (kemenangan Islam). Satu-satunya cara yang dilakukan oleh Rasul dalam melakukan perubahan atas kekuasaan adalah ahl an-nusrah, keteguhan Rasul dalam perjuangannya meski ditengah penolakan yang keras justru menguatkan keyakinan atas perjuangannya yang benar.

Buku Fiqih Tamkin dari Prof Dr. Ali Muhammad ash-shalabi menjelaskan tentang meraih kemenangan dan kejayaan Islam. Kemenangan dan kejayaan bagi orang-orang yang beriman, memiliki berbagai macam bentuk dan wujud yang berbeda, di antara yang terpenting adalah; tersampaikannya misi risalah, takluknya musuh dengan membongkar makar dan rencana busuknya, dan terwujudnya umat terbaik yang makmur sejahtera di bawah naungan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Namun kaum muslimin harus tetap yakin dengan janji Allah bahwa Islam akan kembali dengan kemenangan yang sebaik-baiknya diberikan pada hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal saleh. Ini bukanlah mimpi atau ilusi.

Tanamkanlah dalam perjuangan keimanan sempurna kepada Allah dan keyakinan akan kebenaran semua janji-Nya. Keimanan yang murni adalah yang tak terkotori debu keraguan dan virus kemusyrikan. Kunci terealisasinya kejayaan Islam hanya dengan keimanan yang murni dan amal saleh yang tulus kepada-Nyalah.

Khilafah adalah kewajiban seluruh umat muslim, Qaidah syari’ah mengatakan : Jika suatu kewajiban tidak terlaksana kecuali dengan sesuatu, maka sesuatu itu wajib pula hukumnya.” Hanya khilafah yang mampu mengakhiri segala penderitaan, pendustaan, pengkhinatan, penindasan, kemusyrikan, kedzaliman yang semakin merajalela.

“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (QS Ali Imran [3]: 110).

Wallahu’alam

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 70

Comment here