Opini

Indonesia Butuh Solusi, bukan Negosiasi

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Umi Rizkyi (Komunitas Menulis Setajam Pena)

Dalam beberapa pekan ini negeri kita tercinta sangat kebingungan atas berbagai hal yang telah terjadi. Semuanya mengalami berbagai masalah. Mulai dari bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya.

Saat ini, berkenaan dengan pernyataan yang disampaikan oleh presiden RI, Joko Widodo, tentang penyebutan LPI atau INA yang memiliki posisi strategis dalam percepatan pembangunan yang berkelanjutan. Dan ternyata, lembaga ini dinilai akan meningkatkan dan mengoptimalkan nilai aset negara dalam jangka panjang dan menyediakan alternatif pembiayaan pembangunan nasional.

Seperti yang telah dilansir oleh bisnis.com_Jakarta (16/2/221) Ridha menuturkan bahwa mengemban amanah sebagai ketua dewan direksi merupakan tugas mulia. Akan tetapi, penunjukan ini tidak ringan.

Dia mengatakan,”Memang visi dan misi EWF itu luar biasanya dan yang pertama ingin saya tekankan adalah kami ingin menciptakan sebuah iklim investasi sehingga para investor bisa masuk ke Indonesia dengan lebih nyaman dan lebih yakin,” jelas Ridha dalam keterangan pers di istana negara.

Dengan adanya alasan bahwa hal ini dilakukan untuk mendapatkan modal bukan mendapatkan pinjaman. Dikuatkan juga dengan adanya target darinya bahwa dana yang masuk nantinya menjadi dana abadi. Sehingga, bisa membantu memperlancar proses pembangunan ke depannya.

Inilah salah satu dampak diberlakukannya sistem buatan manusia. Yang penuh dengan kelemahan dan keterbatasan. Semuanya serba liberal dan diukur dengan nilai manfaat serta untung dan rugi semata.

Padahal jika kita sadari bahwa usaha untuk menarik asing agar sebagai investor adalah suatu permasalahan baru lagi. Semakin banyak investor asing yang masuk ke negara kita tercinta maka akan semakin mengancam dan membahayakan kedaulatan Indonesia.

Betapa tidak! Makin kita menyerahkan semuanya kepada pihak asing maka kita makin banyak melepaskan apa yang seharusnya menjadi milik kita sendiri kepada asing. Sehingga, suatu ketika nanti kita akan kehilangan dan tinggal gigit jari.

Sungguh sangat berbeda jika sistem yang diterapkan dan diambil oleh negara ini berasal dari Sang Pencipta, Allah Swt. Di mana telah dijamin kemurniannya. Telah terbukti dalam sejarah Islam bahwa tidak kurang dari 14 abad Islam menjadi negara adidaya. Penuh dengan kegemilangan dan kejayaannya.

Seharusnya kita semua sadar dan menyadari kini saatnya kita tinggalkan sistem buatan manusia ini dan berhijrah ke sistem yang Allah ridai. Sistem ini tidak akan pernah menerima investor asing, apa pun alasannya. Karena akan menyelesaikan seberapa banyak dan besarnya masalah dengan hukum Allah. Tidak akan dengan mudahnya karena asas manfaat dan keuntungan semata menghalalkan segala cara untuk menyelesaikan permasalah yang ada.

Saat ini Indonesia butuh solusi, bukan negosiasi antara satu orang dengan orang lain. Antara lembaga satu dengan lembaga yang lain. Indonesia hanya butuh perubahan yang mendasar, yaitu perubahan sistem yang diterapkan saat ini dengan sistem Islam.

Kini, saatnya kita berjuang dan menyadarkan kaum muslim untuk sadar akan kebutuhan yang hakiki yang dibutuhkan negeri kita tercinta ini yaitu perubahan yang seharusnya diambil san diterpakan oleh negeri ini. Tidak lain dan tidak bukan adalah sistem Islam yang mulia. Semoga akan segera kembali dan memimpin dunia seperti halnya yang tercatat di sepanjang sejarah.

Allahua’lam bishshawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 15

Comment here