Motivasi

Menjaga Keharmonisan Keluarga

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh:Aisyah Ummu Muti’ah

Menikah adalah ibadah terlama sepanjang hidup. ketika aqaf terucap, tak ada lagi sekat di antara keduanya, saling berjanji untuk selalu bersama dan setia sampai ajal menjemput.

Tahun-tahun pertama dunia terasa milik berdua. Keharmonisan keluarga masih terasa tak ada prahara ataupun masalah yang melanda sehingga masih dirasa baik-baik saja.

Dengan berjalannya waktu, badai pun datang menghadang. Akibatnya keharmonisan keluarga terancam. Masalah ini bisa datang dari mana saja ,bisa dari istri yang kurang memahami suami atau suami yang tidak peka dengan perasaan istri.

Bisa juga datang dari pihak ketiga yang mengganggu keharmonisan keluarga. Akibatnya terjadi prahara dalam keluarga. Tak jarang kita saksikan pasangan suami istri yang kelihatannya mesra dan bahagia tapi tiba-tiba berpisah karena tak tahan dengan masalah yang ada.

Hidup di sistem kapitalis sekuler saat ini membuat kita harus siap dengan resikonya, dan juga lebih berusaha keras menghadapi masalah.

Dalam sistem ini, kesuksesan diukur dengan materi .Ditambah lagi dengan gaya hidup yang hedonis yang hanya mengedepankan kesenangan daripada kebutuhan .

Minimnya pendidikan agama di tengah keluarga muslim menambah deretan kasus kekerasan dalam rumah tangga. Lantas apa yang harus dilakukan oleh keluarga muslim saat ini agar keharmonisan antar keluarga selalu terjaga ?

Dalam Islam, keharmonisan keluarga tercapai jika telah menjadi keluarga sakinah mawadah dan warahmah .

Sakinah artinya tentram dan tenang sedangkan Mawaddah adalah dipenuhi rasa cinta, serta Rahmah adalah kasih sayang .

Namun untuk menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah tidak bisa terjadi begitu saja .Harus ada kerjasama antara anggota keluarga terutama suami dan istri ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam menjaga keharmonisan keluarga, diantaranya adalah:

1. Memperbaharui niat menikah

Setiap amal manusia di nilai berdasarkan niatnya. “Al Amalu Binniyat “. Oleh sebab itu Perbaharui selalu niat kita agar tidak melenceng dari tujuan yang sebenarnya. Tujuan kita menikah adalah untuk ibadah dalam rangka menggapai ridha Allah subhanahu wa ta’ala.

2. Menjalankan kewajiban sebagai suami istri

Untuk mewujudkan keluarga yang harmonis, maka suami dan istri harus memahami apa saja yang menjadi kewajiban dan hak-haknya. Oleh sebab itu Sebelum menikah perlu dibekali dengan pengetahuan tentang hal ini ,agar setelah menikah tinggal menjalankannya.

3. Saling menghargai

Setiao orang memiliki privasi yang tidak boleh dilanggar oleh orang lain. Namun ada juga pasangan yang bebas mengetahui semua urusannya .Tapi jika pasangan kita adalah tipe orang yang menjaga privasinya, maka harga ia, jangan sampai hal ini menjadi celah terjadi pertengkaran.

4. Terbuka satu sama lain

Dalam hubungan suami istri seharusnya terjalin hubungan seperti persahabatan. Tak ada pihak yang saling menutupi permasalahan. Jika ada masalah maka bicarakan itu dengan kepala dingin ,agar didapatkan jalan keluarnya.

Diskusikan itu di waktu yang tepat, misalnya sebelum tidur malam. Jangan membicarakannya di waktu yang tidak tepat seperti ketika suami pulang kerja.

5. Bersabar di setiap keadaan

Sabar disetiap keadaan, termasuk dalam menghadapi suami yang kurang mengerti dan perhatian .Ciptakan bahagia kita sendiri.

Jangan hanya memikirkannya terus .Sabar dalam menghadapi ujian Karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak akan menimpakan ujian diluar kesanggupan kita . Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surah Albaqarah ayat 286 yang artinya :

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”.

Bersabarlah karena Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-baqarah ayat 286 yang artinya :

“Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar”.

6.Saling menjaga ibadah

Pasangan yang baik akan mengajak kepada kebaikan dan juga ketaatan kepada Allah Swt. Allah Swt menyatukan kita dalam pernikahan. Maka Cintailah Allah dan saling mengingatkan dalam aktivitas ibadah. Jika salah satu dari kita lalai, apalagi sampai melakukan maksiat, maka Ingatkanlah. Jangan kita membiarkannya atau mengikutinya.Naudzubillah .

7. Bersyukur kepada
Allah atas segala nikmat yang diberikan-Nya

Mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada kita tanpa membandingkan dengan yang lain. Masih banyak nimat yang Allah berikan yang sering kita lupakan. Dalam hal ini Allah berfirman di dalam surah Ibrahim ayat 7 yang artinyanya:

“Dan jika kamu bersyukur pasti aku menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmatku maka sesungguhnya azabku amatlah Pedih”.

8.Bersifat qana’ah

Qanaah adalah merasa cukup atau rela, artinya merasa cukup dan rela dengan rezeki yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sifat qana’ah harus dimiliki oleh setiap muslim terutama Seorang Istri. Apapun yang suami berikan itulah yang diterima dengan ikhlas. Tanpa menuntut suami melakukan lebih dari itu apalagi diluar kesanggupannya. Sehingga memberatkan suami dan membuat tidak betah tinggal di rumah. Padahal rumah adalah tempat yang nyaman setelah pulang dari kerja. Janganlah kita menambah beban dia lagi.

9. Saling memuji dan memberikan perhatian

Setiap orang senang dipuji berilah pujian kepada pasangan kita.

Pangillah dengan panggilan kesayangan agar semakin mesra .

Berikanlah kejutan-kejutan kecil, misalnya saling berhias untuk menyenangkan pasangan ,apalagi untuk istri berhias di depan suami itu berpahala dan akan menambah kecintaan bagi keduanya.

Layani pasangan dengan penuh keikhlasan sehingga pasangan kita tidak berpaling kepada yang lain, dan mencari perhatian diluar.

10. Melibatkan diri dalam dakwah

Dakwah adalah aktivitas mengajak manusia kepada kebaikan. Aktivitas ini wajib hukumnya. Oleh sebab itu libatkanlah kita dan keluarga kita di dalam dakwah.

Sehingga fokus kita tidak hanya memikirkan permasalahan kita saja, tetapi juga permasalahan umat. Karena sejatinya akar masalah penyebab keretakan dalam rumah tangga adalah tidak diterapkannya Islam di dalam kehidupan sehingga tergerus dengan sistem yang rusak dan merusak saat ini.

Sudah saatnya kita mengajak umat untuk kembali kepada Islam, dan menyelesaikan permasalahan yang ada dalam pandangan Islam.

Bergabunglah dengan kelompok dakwah islam agar kita kuat menghadapi tantangan zaman, dan senantiasa memikirkan umat agar terlepas dari permasalahannya.

Rasulullah Shalallahu Wassalam bersabda :

“Barangsiapa yang bangun di pagi hari tapi tidak memikirkan nasib kaum muslim maka dia bukan termasuk golonganku”.( HR. Muslim)

Oleh sebab itu libatkanlah diri kita dan keluarga di dalam dakwah agar hidup lebih berkah,InsyaAllah.

Wallahualam Bish Shawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 112

Comment here