Opini

Balap Liar Makin Beringas, Butuh Solusi Tuntas

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Eki Efrilia

wacana-edukasi.com, OPINI– Peristiwa memilukan terjadi lagi di Cikarang, tepatnya di kawasan Delta Silicon, Cikarang Pusat, tanggal 28 Oktober 2023 di mana seorang ibu muda berputera satu menjadi korban kecelakaan sehingga terbaring koma selama 5 hari dan akhirnya meninggal dunia. Kecelakaan tersebut terjadi akibat almarhumah ditabrak pengendara motor yang melakukan balapan liar. Yang bikin semua geram, jalanan yang  dipakai untuk balapan bukanlah ajang balapan yang sesungguhnya, tapi jalan raya yang ramai dilalui oleh pengguna jalan lainnya. Apalagi kejadiannya di hari Jumat sore, sudah pasti banyak kendaraan yang lalu lalang karena itu adalah jam kebanyakan orang pulang kerja. [suara.com, 18 November 2023]

Kelakuan balap liar yang sebagian besar peminatnya adalah kaum muda ini sangat marak terjadi di sekitar kabupaten Bekasi, baik timbul korban maupun tidak.

Contohnya seperti yang diberitakan di apahabar.com bahwa terjadi aksi balap liar di jalan Hasanuddin, Tambun Selatan pada tanggal 22 Juli 2023. Yang sangat meresahkan, menurut saksi mata yang melihat, jumlah pelaku balap liar ada ratusan orang. Padahal, jalanan tersebut dekat sekali dengan kantor polisi setempat.

Hal serupa juga terjadi di kawasan MM2100 Cikarang Barat di mana pihak kepolisian membubarkan balapan liar pada tanggal 19 Maret 2023 dan disita beberapa kendaraan ‘bodong’ alias tidak memiliki surat kendaraan lengkap. [antarwaktu.com, 20 Maret 3023]

Data-data di atas hanyalah sebagian kecil berita tentang aksi balapan liar di kabupaten Bekasi, yang sebetulnya kejadian-kejadian ini tidak hanya sekali dua kali terjadi, tapi sudah sering, bahkan marak. Setiap malam tiba, apalagi weekend, pengendara motor di jalanan wajib berhati-hati, karena kawanan pemotor balap liar mulai menjalankan aksinya.

Tindakan buruk tapi terus berulang ini sudah seharusnya ditindak. Tapi sayangnya dari
tahun ke tahun, balap liar tetap ada padahal korban berjatuhan terus-menerus. Upaya pasti ada, tapi selalu tidak sampai kepada titik penyelesaian tuntas. Misalnya anak-anak muda yang penuh gejolak ini akhirnya diarahkan ke lomba-lomba balap motor yang legal dan di arena yang memang untuk di jadikan balapan. Seperti upaya yang pernah dilakukan Kepolisian Metro Bekasi dengan merencanakan Meikarta sebagai lokasi Street Race. Sayangnya hal ini tetap bukan solusi terbaik, terbukti baru-baru ini jatuh korban lagi dengan meninggalnya ibu muda seperti dalam berita di atas.

Kehidupan dunia saat ini yang penuh dengan permasalahan hidup bagi masing-masing individu, sering membuat banyak orang stres, termasuk di kalangan anak mudanya.

Banyak faktor yang mempengaruhi kaum muda stres dan akhirnya lari ke hal-hal negatif seperti balap liar ini. Faktor itu seperti banyaknya tugas-tugas sekolah yang menumpuk, padahal di rumahpun tidak ada yang membimbing belajar karena orangtua juga sibuk, atau tuntutan untuk segera mendapatkan penghasilan setelah lulus kuliah atau sekolah padahal pekerjaan saat ini sulit untuk dicari karena resesi yang membelit banyak pihak sehingga pengangguran lebih banyak daripada yang bekerja dan masih banyak lagi faktor lain.

Dalam sistem yang ada saat ini yaitu sistem Kapitalis, stres pada diri seseorang seperti tidak ada solusinya, sehingga banyak yang akhirnya mengambil jalan pintas seperti menjurus ke arah kenakalan remaja, pergaulan bebas, bahkan sekarang yang sedang marak adalah keluar dari stres dengan cara bunuh diri. Naudzubillahi min dzalik

Padahal dalam Islam, sudah diajarkan bagaimana seseorang itu menjalani hidupnya, yaitu dengan bertaqwa KepadaNya,  menjalankan syariatNya dan menjauhi maksiat.

Seperti dalam Firman Allah Subhanahu wa ta’ala dalam Al Qur’an Surat Al Hasyr ayat 18 sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Yang berkewajiban pertamakali untuk membimbing para pemuda sejak dini untuk bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala adalah orangtuanya. Seperti Firman Allah Subhanahu wa ta’ala dalam Al-Qur’an Surat At Tahrim ayat 6:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.

Juga Sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam sebagai berikut:

ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻣُﺪْﻣِﻦُ ﺍﻟْﺨَﻤْﺮِ ﻭَﺍﻟْﻌَﺎﻕُ ﻭَﺍﻟﺪَّﻳُّﻮْﺙُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳُﻘِﺮُّ ﺍﻟْﺨَﺒَﺚَ ﻓِﻲ ﺃَﻫْﻠِﻪِ

“Ada tiga golongan yang Allah Subhanahu wa ta’ala haramkan surga atas mereka (yaitu) pecandu bir, anak yang durhaka kepada dua orang tuanya, dan dayyuts yang membiarkan kemaksiatan pada istrinya (keluarganya).”
(Shahih At Targhib wat Tarhib no. 2512)

Yang dimaksud suami Dayyuts terdapat
dalam Kamus Al-mu’jam Al-Wasith; Dayyuts adalah para lelaki yang menjadi pemimpin untuk keluarganya dan tidak punya rasa cemburu serta tidak punya rasa malu. Yang dimaksud dengan tidak punya rasa cemburu adalah dengan membiarkan keluarganya bermaksiat tanpa mau mengingatkan.

Dari dalil di atas menunjukkan bahwa Allah mewanti-wanti para orangtua untuk menjaga putra-putrinya dari kemaksiatan dan apabila orangtua lalai menjalankannya, Allah akan memberi azab pedih kepadanya.

Tentu saja tugas Allah kepada para orangtua atas amanah anak untuknya sangatlah berat, karena selain menafkahi kebutuhan anak-anaknya, mereka juga wajib mendidiknya menjadi manusia yang bertaqwa. Untuk itulah, Allah juga memerintahkan kepada masyarakat dan negara untuk membantu sekuat tenaga apa yang dilakukan para orangtua ini.

Dalam Islam, setiap individu dalam masyarakat wajib memberi nasehat kepada individu lain, baik ia melihat kemaksiatan yang dilakukan temannya atau memberikan bisyarah atau kabar gembira (bahwa semua hal itu sudah ada aturannya dalam Islam).

Rasulullah Shallallahu’alaihi wassalam bersabda:

الدين النصيحة قلنا : لمن ؟ قال : لله ولكتابه ولرسوله ولأئمة المسلمين وعامتهم

“Agama adalah nasehat”. Para sahabat bertanya: “Untuk siapa?”. Beliau menjawab: “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan umat muslim seluruhnya.”
(HR. Muslim)

Peran negara dalam pandangan Islam sangatlah penting, karena fungsi kontrol sangat besar di tangannya. Apabila negara menerapkan aturan yang menegakkan hukum-hukum Allah secara Kaffah, sudah pasti masyarakat dan individu di dalam negara akan tunduk.
Jadi, Islam mengatur; negara wajib menerapkan hukum-hukum Allah secara Kaffah karena ia penanggungjawab rakyatnya dan akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak.

Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda:

الإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Imam (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya”.
(HR al-Bukhari)

Bahkan Rasulullah SAW mendoakan kesusahan bagi para penguasa yang lalai kepada rakyatnya, pada sabdanya sebagai berikut:
“Ya Allah, siapa yang mengemban tugas mengurusi umatku kemudian dia menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia. Siapa yang mengemban tugas mengurusi umatku dan memudahkan mereka, maka mudahkanlah dia.”
(HR Muslim)

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 24

Comment here