wacana-edukasi.com— Sudah beberapa tahun terakhir, publik di gegerkan dengan maraknya prostitusi online melalui aplikasi yang sangat mudah sekali di jangkau oleh masyarakat bahkan anak-anak. Aplikasi tersebut bisa kita jumpai di platform media umum yang sering berseliweran di media sosial. Tak terbayangkan dampak yang akan terjadi jika pembiaran terus berlanjut dalam jangka panjang (suarapemredkalbar.com, 15/01/22).
Karena seringnya iklan aplikasi ‘horor’ ini lewat, sehingga banyak anak-anak yang penasaran ingin berselancar di dalamnya, atau bahkan ingin mencobanya. Jangan sampai kita menjadi terlena dengan kenikmatan sesaat yang disediakan, karena mendekati zina nya saja sudah dosa apalagi melakukannya. Naudzubillah.
Seyogianya pemerintah mengupayakan solusi yang sangat tepat dan kuat dalam menangani maraknya prostitusi online ini. Serta memfilter aplikasi yang akan menghantarkan masyarakat pada tontonan ataupun pelayanan haram yang disediakan di dalamnya. Menerapkan sanksi pidana maupun mengedukasi masyarakat agar tidak menikmati keharaman yang nampak di depan mata.
Namun hal tersebut sukar untuk direalisasikan selama masih dalam naungan sistem sekuer. Sistem sekuler menyebabkan benih-benih kemaksiatan masih dapat leluasa bergerak. Maka seluruh masyarakat harus menyadari bahwa prostitusi tidak akan pernah bisa di basmi habis, jika kita masih bertahan dangan sistem kehidupan yang ada sekarang. Solusi tuntas hanya bisa dicapai ketika sistem Islam diterapkan secara kaffah.
Sistem Islam sejak dini dapat mencegah dan melarang tindakan kemaksiatan. Bahkan, mempunyai aturan yang tangguh dan mampu membuat jera para pelanggar hukum syariat. Karena hanya Islam lah agama yang paling sempurna bagi seluruh umat manusia. Hanya agama Islam lah yang memiliki solusi disetiap permasalahan hidup seluruh umat manusia. Sungguh, agama Islam adalah agama yang rahmatan lil’alamiin. wallahu’alam bishowab.
Mia Hamidah
Sanggau-Kalbar
Visits: 5
Comment here