Opini

Nestapa Muslim India, Siapa Mau Membela?

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Dwi Indah Lestari

wacana-edukasi.com— Persekusi terhadap muslim India kembali terjadi. Nampaknya nestapa yang merundung mereka belum akan usai. Siapakah yang sanggup membela dan mengakhirinya?

Konflik sosial kembali membayangi India, setelah pada sebuah konferensi pada bulan Desember lalu, ekstremis Hindu menyerukan genosida kepada umat muslim di sana. Meskipun warga India merespon seruan itu dengan kemarahan, namun pemerintah setempat sepertinya kurang menanggapi dan tidak melakukan penangkapan apapun. Pengadilan tinggi India akhirnya mengintervensi setelah tekanan meningkat meminta tanggapan dari otoritas setempat (cnbcindonesia.com,16/1/2022).

Serangan terhadap muslim mengalami peningkatan sejak Partai Bharatiya Janata (BJP) di bawah Perdana Menteri Narendra Modi berkuasa tahun 2014 dan menang lagi pada tahun 2019. Para ekstremis Hindu semakin berani melakukan persekusi, sebab tidak adanya hukuman segera dan keras dari pemerintah setempat. Bahkan hal ini ditengarai sebagai dukungan diam-diam pemerintah terhadap aksi mereka (republika.co.id, 13/1/2022).

Bayang-bayang Nestapa Muslim India

Dapat dibayangkan, di masa mendatang muslim India akan tetap hidup dalam suasana ketakutan. Kejadian-kejadian kekerasan yang dipicu oleh kebencian kelompok Hindu radikal, sebelumnya telah mereka alami. Sudah tak terhitung lagi berapa banyak umat muslim di sana yang harus meregang nyawa menjadi korbannya.

Umat muslim India tak henti-hentinya mengalami tekanan. Mereka pun sering menerima larangan beribadah. Beberapa waktu lalu, Menteri utama di Haryana, M.L. Khattar, pernah mengultimatum umat muslim untuk tidak melakukan salat Jumat di ruang terbuka. Selain itu alasan kebolehan muslim mengonsumsi daging sapi sebagai hewan yang disucikan oleh umat Hindu, sering mendorong aksi kekerasan terhadap mereka.

Umat muslim India juga mengalami diskriminasi dari penguasa. Masih lekat dalam ingatan kasus pelecehan seksual terhadap muslimah India di masa lalu, dimana pelakunya justru dibela oleh aparat dan bahkan menyalahkan korban. Dan masih banyak lagi kekejaman yang harus dialami muslim India hingga saat ini.

Sayangnya, bila pun ada pihak yang memberikan pembelaan, hanya sebatas kecaman atau paling banter mengutuk keras. Dimana respon semacam ini jelas tidak memberikan pengaruh apapun terhadap nestapa yang menimpa muslim India. Penguasa negeri muslim juga tak mampu menunjukkan ketegasan kecuali sebatas diskusi di forum-forum dan berakhir sekedar pernyataan sikap yang tak ada artinya.

Mirisnya, sekat-sekat nasionalisme telah membuat umat muslim di belahan dunia lainnya tak sanggup memberikan pertolongan yang dibutuhkan oleh muslim India, berupa kekuatan yang dapat membebaskan mereka dari nestapa berkepanjangan. Selain doa, tidak ada lagi yang dapat dilakukan kaum muslim lainnya.

Mengakhiri Nestapa Muslim India

Rasulullah SAW dalam sabdanya memberikan perumpamaan umat Islam itu bagaikan satu tubuh.

“Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling mencintai, saling menyayangi dan mengasihi adalah seperti satu tubuh, bila ada salah satu anggota tubuh mengaduh kesakitan, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakannya, yaitu dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.” (HR Bukhari dan Muslim).

Sebagai satu tubuh, maka seharusnya penderitaan yang dialami oleh kaum muslim di suatu tempat, dirasakan pula oleh muslim di belahan tempat yang lain. Sebagaimana yang kini dirasakan oleh umat muslim di India yang terus menerus didera persoalan pelik yang mengancam kehormatan dan jiwanya. Namun sayangnya pisau nasionalisme telah mengerat-erat tubuh umat Islam, sehingga kaum muslim seperti mati rasa.

Inilah pangkal persoalan yang menyebabkan nestapa muslim India terus berkepanjangan. Padahal Allah SWT telah mengingatkan agar kaum muslim selalu berpegang pada tali agama Allah.

“Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.” (Q.S. Ali Imran: 103).

Kekerasan terhadap muslim India dilakukan oleh ekstremis Hindu yang disokong oleh kekuatan penguasa. Maka untuk menghentikannya, hanya dapat dilakukan bila umat Islam memiliki kekuatan negara juga yaitu khilafah dengan pemimpinnya seorang khalifah. Dengannya umat Islam akan memiliki pelindung dan pembela.

 

“Sesungguhnya seorang imam itu [laksana] perisai. Dia akan dijadikan perisai, dimana orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan adil, maka dengannya, dia akan mendapatkan pahala. Tetapi, jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/adzab karenanya.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Telah dikisahkan bagaimana perlindungan Khalifah Al Mu’tashim Billah terhadap seorang budak muslimah yang dilecehkan oleh tentara Romawi. Dengan kekuatan penuh, Khalifah mengirimkan pasukan dengan jumlah besar untuk mengepung Amuria, hingga akhirnya berhasil ditaklukkan. Semua demi membela kehormatan seorang muslimah.

Tanpa adanya khilafah, umat kini tak ubahnya seperti hidangan yang diperebutkan oleh musuh-musuh Islam. Besarnya jumlah umat Islam tak berpengaruh apapun. Sebab umat tak ubahnya seperti buih di lautan yang mudah hilang ditelan ombak.

“Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring.” Seseorang berkata, “Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn.” Seseorang bertanya, “Apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud)

Untuk itu umat saat ini betul-betul membutuhkan kehadiran khilafah. Khilafah lah yang akan mampu membela muslim India dan membebaskan seluruh penderitaan yang dirasakannya. Di bawah kepemimpinannya, umat Islam akan dapat menyatukan potensi kekuatannya dan mampu tampil menjadi umat terkemuka yang menebarkan rahmat bagi seluruh alam. Wallahu’alam bisshowab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 19

Comment here