Surat Pembaca

Terapkan Syariat Secara Kaffah

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com– Dalam acara Peringatan Hari Santri Nasional dan Peluncuran Logo Baru Masyarakat Ekonomi Syariah di Istana Negara, Jakarta, Presiden Joko Widodo menginginkan Indonesia menjadi pemain utama sektor ekonomi syariah dan industri halal dunia. Jokowi mengatakan bahwa Indonesia harus menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah dunia. Melihat saat ini, geliat ekonomi syariah Indonesia cukup pesat dan bahkan The State of Global Islamic Economy Indicator Report melaporkan bahwa ekonomi syariah RI mengalami pertumbuhan signifikan dari tahun ke tahun.

Ditambah, Indonesia memiliki bonus demografi sebagai negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia. Pun kesadaran masyarakat akan produk halal dan berekonomi sesuai syariah meningkat. Hal ini merupakan potensi besar bagi institusi untuk menyediakan pelayanan syariah. Sinyal ini ditangkap pemerintah sebagai peluang memajukan perekonomian Indonesia terlebih karena dampak hantaman pandemi.

Ironis, di saat negara ini belum menerapkan aturan berdasarkan syariah, tapi muncul dorongan untuk menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah. Sungguh sangat disayangkan jika negara hanya mengambil kebijakan ini karena aji mumpung.

Ini membuktikan bahwa diambilnya kebijakan ini tak lain karena manfaat semata. Kebijakan seperti ini tak lain lahir dari cara pandang kapitalistik yang mendewakan keuntungan materi. Memanfaatkan potensi umat Islam yang menginginkan hidup dalam tatanan syariah.

Padahal, dengan mayoritas penduduk muslim seyogianya pemerintah tidak ragu mengimplementasikan seluruh syariat. Bukan hanya sistem ekonomi Islam saja. Karena, Allah memerintahkan agar manusia hidup menjalankan seluruh aturan-Nya secara kaffah atas dorongan iman pada-Nya.

Dengan itu, maka niscaya Allah akan turunkan keberkahan di atas bumi ini. Negara dan rakyat akan mendapatkan kemaslahatan berupa keuntungan juga kesejahteraan. Mimpi menjadi pusat gravitasi atau kiblat ekonomi global niscaya terwujud. Karena itu janji Allah dalam Al Qur’an yang artinya,

“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.”
Wallahu’alam bishshawab.

Lussy Deshanti Wulandari
Bogor

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 14

Comment here