Surat Pembaca

Solusi Hakiki Tenaga Kerja dengan Islam

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Masitah (Pegiat Media Maros)

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan pemerintah telah berhasil memulangkan 1.138 warga Indonesia yang menjadi korban perdagangan orang yang dipekerjakan di perusahaan-perusahaan abal-abal yang dipromosikan lewat media internet atau online scam. Sebanyak 20 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) diduga disekap di Myawaddy, Myanmar. Adapun keberadaan 20 WNI di Myawaddy berawal ketika dua pelaku yang memiliki jaringan internasional terkait TPPO melancarkan modusnya dengan menawarkan pekerjaan di Myanmar. Faktanya, 20 WNI yang termakan modus dua pelaku justru diduga telah disekap, disiksa, diperbudak, dan diperjualbelikan di Myanmar. Dalam perkembangan kasus ini, belakangan tersebar video korban TPPO viral di media sosial. Akan tetapi, video tersebut dinarasikan sebagai WNI yang terjebak di Myanmar. (cnnindonesia.com)

Kemiskinan mendorong sebagian rakyat untuk mengadu nasib di negara tetangga. Apalagi janji seribu lapangan kerja tak kunjung nyata. Sementara itu, ancaman perdagangan orang lintas negara masih besar. Sayangnya perlindungan negara atas keamanan rakyat di negara luar belum dapat terwujud nyata. Para pekerja menjadi korban penipuan sampai penyiksaan demi mendapatkan uang. Memang benar, bekerja merupakan salah satu sarana untuk mendapatkan rezeki. Memang tak ada jaminan bahwa kita bisa mendapatkan pekerjaan di negeri sendiri bisa pula di negeri tetangga, namun bukan berarti harus mendapat siksaan pula.

Kerasnya kehidupan saat ini memaksa para tulang punggung keluarga harus bergerak untuk mencari kerja. Masing-masing harus bersaing baik dari sisi pendidikan maupun pengalaman. Belum lagi banyaknya tenaga asing yang datang membuat peluang pekerjaan semakin sempit. Maka sebagian memilih untuk bekerja di negara tetangga, walaupun tak ada jaminan keamanan.

Pemerintah harusanya memikirkan bagaimana caranya agar masyarakat bisa berdaya dan mengisi lapangan pekerjaan di negara sendiri. Apalagi Indonesia memiliki jutaan kekayaan alam yang jika dikelola sendiri mampu mencukupi seluruh kebutuhan masyarakatnya. Mulai dari laut hingga daratan jika dikelola dengan cara yang tepat dengan mengerahkan segenap tenaga masyarakatnya, maka akan membuah hasil yang akan cukup dipergunakan bagi kepentingan rakyat. Namun, karena sistem kehidupan yang digunakan adalah sistem kapitalisme menjadikan hal demikian hanya menjadi ilusi. Nyatanya yang ada sumber daya alam dikuasai oleh asing dengan mengatasnamakan investasi.

Inilah potret buram kapitalisme yang tidak mampu menjamin kebutuhan masyarakatnya. Tak mampu pula dalam menyelesaikan persoalan kehidupan. Tak ada juga jaminan keamanan bagi masyarakat. Kapitalisme terbukti tak mampu menjadi sistem kehidupan. Karena akidahnya yang sekuler (memisahkan agama dari kehidupan), membuat manusia hanya fokus terhadap kehidupan dunia. Sehingga berbagai macam cara dan usaha dilakukan meskipun tak halal. Jika terus dibiarkan maka hanya akan menimbulkan kerusakan bahkan kegelapan bagi kehidupan. Sejatinya sudah saatnya kita mengambil Islam sebagai solusi.

Islam adalah ideologi yang memiliki konsep lengkap. Jika diterapkan dalam kancah negara, sistem Islam dapat membuat negara menjalankan tugasnya karena Islam memerintahkan bahwa tugas pemimpin adalah melayani urusan rakyat. Mereka juga akan diminta pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Konsep Islam dalam mengurusi rakyat adalah menjamin kebutuhan dasar seluruh masyarakat terpenuhi, yakni sandang, pangan, papan, kesehatan, dan keamanan. Pemimpin yang menerapkan Islam akan mencari siapa pun yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, misalnya yang terkategori fakir, miskin, punya utang, dsb. Negara juga akan memberikan bantuan berupa zakat jika mereka termasuk delapan orang yang berhak menerima zakat. Negara akan memberi bantuan modal tanpa riba, membuka lapangan kerja dengan mendirikan industri padat karya bagi rakyat yang belum punya pekerjaan, ataupun memberikan tanah bagi siapa pun yang dapat menghidupkan tanah mati dengan mengelolanya.

Dari konsep ini, negara mendorong rakyat untuk bekerja, tetapi tetap menjamin kebutuhan sampai mereka dapat menghasilkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Walhasil, rakyat tidak perlu pusing-pusing mencari kerja ke luar negeri hanya untuk mendapat uang. Mereka juga tidak akan mudah tertipu karena sudah mendapatkan pendidikan yang layak dari negara. Beginilah cara Islam melindungi rakyatnya dan ini hanya bisa dilakukan oleh negara yang mengambil Islam sebagai ideologi. Tidak hanya menjamin keamanan masyarakat dalam negerinya, tetapi juga keamanan seluruh dunia. Negara seperti ini sudah pernah ada selama 13 abad lamanya, dipimpin oleh khalifah yang banyak jumlahnya. Jadi, jika kita menginginkan TPPO bisa diberantas hingga akarnya, tinggalkan segera kapitalisme. Kemudian, ganti dengan ideologi Islam yang terbingkai dalam Khilafah. [MNews/Gz] Wallahu’alam

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 9

Comment here