Surat Pembaca

Rusaknya Jalan Cikawari yang Baru Diperbaiki

blank
Bagikan di media sosialmu

Menurut pengamatan, dari beberapa jalan yang rusak walaupun ada sebagian jalan yang sudah di perbaiki namun pengerjaannya tidak sampai tuntas dan bahkan tidak sampai bertahan lama malahan cepat rusak lagi seperti salah satunya apa yang dialami jalan cikawari ini. Dengan demikian ini membuktikan bahwa ketidakseriusan Pemerintah dalam meriayah masyarakat.

Oleh Santy Mey

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Jalan Cikawari yang berada di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, kondisinya begitu mengenaskan. Jalanan tersebut memiliki banyak bebatuan di atas jalanan aspal, jalan yang menjadi penghubung antar desa di Kecamatan Cimenyan itu sebelumnya telah mendapatkan perbaikan pada tahun 2022. Namun, perbaikan tersebut hanya dilakukan pada sebagian jalan saja.

Menurut salah satu warga pengguna aktif jalan tesebut, sekitar pertengahan 2022 Jalan Cikawari ini sempat diperbaiki. Tapi, kondisi mulusnya tidak tahan lama, Selang beberapa bulan, kondisi jalanan kembali rusak seperti semula banyak lubang dan batu di sekitar jalan itu.

Jika melihat fakta yang terjadi di lapangan, Sebetulnya kasus, kerusakan jalan bukan hanya dialami Jalan cikawari saja tetapi di beberapa daerah di Kabupaten Bandung banyak jalan yang mengalami kerusakan juga, aneh nya di setiap jalanan yang rusak kondisinya terlihat sama seperti tidak ada perhatian dan penanganan yang serius dari Pemkab. Bahkan dengan banyaknya jalanan rusak yang terbengkalai sehingga tampak jelas tidak adanya kesigapan dari pihak yang berwenang untuk segera memperbaikinya, padahal kerusakan jalan tersebut amat sangat merugikan para penggunanya.

Menurut pengamatan, dari beberapa jalan yang rusak walaupun ada sebagian jalan yang sudah di perbaiki namun pengerjaannya tidak sampai tuntas dan bahkan tidak sampai bertahan lama malahan cepat rusak lagi seperti salah satunya apa yang dialami jalan cikawari ini. Dengan demikian ini membuktikan bahwa ketidakseriusan Pemerintah dalam meriayah masyarakat.

Memperbaiki jalan yang tidak memberikan keuntungan, dikerjakan secara asal-asalan tetapi bila menguntungkan baru pengerjaannya dengan serius, seperti contoh pembangunan jalan tol lebih di utamakan yang justru tidak bisa di jangkau oleh rakyat kecil.

Padahal, Jalan adalah sarana yang harus di fasilitasi oleh Negara karena Sebagaimana kita tahu, bahwa jalan merupakan akses yang sangat penting untuk masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, diantaranya ketika warga mau berangkat kerja, pergi ke sekolah, ataupun mau berniaga dan masih banyak kesibukan yang lainnya yang harus melintasi jalan yang rusak tersebut.

Sehingga, apabila tidak segera diperbaiki para pengguna jalan akan mengalami hambatan dan ketidak nyamanan ketika melintasi jalanan yang rusak tersebut, maka warga pun banyak yang mengeluh karena kerugian yang dialaminya. Selain waktu yang sedikit tersita karena harus pelan-pelan dan antri melewati jalan yang rusak tersebut tak sedikit kendaraan pun mengalami kerusakan bahkan akibat dari jalanan yang berlubang tidak sedikit pula pengendara yang mengalami kecelakaan.

Dalam Negara Islam, bahwa memperhatikan hajat hidup orang banyak itu penting dan bahkan wajib hukumnya serta merupakan amanah yang harus dengan segera mendapatkan prioritas utama ketimbang kepentingan individu. Maka setiap ada sarana prasarana yang rusak akan segera di ditangani.

Sehingga dalam Kepemimpinan Islam, aparatur negara akan bertanggung jawab penuh terhadap tugas kerja masing-masing bidang dan ketika ada laporan tentang jalanan yang rusak, maka instansi terkait akan segera melakukan observasi ke lokasi untuk mengetahui seberapa parah kerusakan jalan tersebut dan agar supaya dalam penanganannya dapat efektif dan efisien.

Wallahu’alam bishawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 3

Comment here