Gaya HidupRemaja

Rasulullah, sang Inspirator Perubahan

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Messy Ikhsan (Founder Diksi Hati dan Aktivis Mahasiswa)

Wacana-edukassi.com — Jika umat Islam terdahulu maju karena menggenggam Islam. Maka umat Islam kini mundur karena mencampakkan Islam.

Sobat, sadar, ngga, sih, kalau umat Islam saat ini sering dipojokkan, dihina, dan dibidik dengan stigma negatif?

Nah, kalau kita lihat secara kesuluruhan. Umat Islam mengalami kesempitan hidup di berbagai aspek kehidupan. Dari pendidikan, politik, sosial, pemerintah, ekonomi, dan lain-lain.

Misalnya, Islam melarang untuk mendekati zina. Lha, kenapa muslim itu sendiri yang banyak melakukannya?

Islam memerintahkan untuk menutup aurat. Lha, kenapa muslimah yang banyak mengumbar lekuk tubuh? Aneh, kan?

Hal itu terjadi karena umat muslim mengalami kemerosotan berpikir. Mencampakkan sistem Islam, lalu menggambil aturan birahi sebagai solusi. Sehingga manusia bebas berbuat apa saja mengikuti hawa nafsu. Astagfirullah.

Kemunduran umat Islam terjadi salah satu dipengaruhi oleh upaya orang Barat untuk menghancurkan Islam. Mereka menebarkan pemikiran mereka seperti kapitalisme, liberalisme, hedonisme, sekularisme, nasionalisme, patriotisme, dan isme lainnya.

Allah befirman dalam surat Al-Baqarah:120, “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama
mereka.”

Belajar dari Pendahulu

Kita tak sedang membaca cerita dongeng, tetapi membaca sejarah yang pernah terukir oleh tinta emas. Dahulu Rasulullah mampu mengubah Arab yang biadab menjadi beradab. Dari masa jahiliyah menjadi titik penggerak perubahan.

Arab merupakan daerah padang pasir yang bersifat tertutup dari pemikiran luar. Mereka taklid buta pada ajaran nenek moyang. Sehingga sama sekali tak menjadi dalam hitungan manusia dan peradaban dunia.

Namun, ketika dakwah rasulullah sudah booming dengan berdirinya negara Islam di Madinah, umat muslim sudah mempunyai kekuatan politik yang stabil. Sehingga, mampu mengalahkan peradaban besar pada saat itu, Romawi dan Persia.

Selama 13 abad, umat Islam menjadi adidaya dunia. Tolak ukur dalam seluruh aspek kehidupan merujuk pada aturan syari. Sehingga tak ada satu rumah pun, yang tak tahu kalimat tauhid. MasyaAllah.

Kehebatan Rasulullah banyak diakui oleh ilmuwan Barat. Menurut John L Esposito dalam Ensiklopedi Oxford, Nabi Muhammad adalah seorang nabi dan rasul Allah yang telah membangkitkan salah satu peradaban besar di dunia. Tak heran jika Michael H Hart dalam bukunya The 100 menetapkan Nabi Muhammad saw. sebagai tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia.

Rasulullah satu-satunya orang yang berhasil meraih kesuksesan luar biasa, baik dalam hal agama maupun duniawi. Tak hanya dikenal sebagai pemimpin umat Islam, tapi beliau juga dikenal sebagai seorang negarawan teragung, hakim teradil, pedagang terjujur, pemimpin militer terhebat, dan pejuang kemanusiaan tergigih. Rasulullah terbukti telah mampu memimpin sebuah bangsa yang awalnya terbelakang dan terpecah belah, menjadi bangsa yang maju, yang bahkan sanggup mengalahkan bangsa-bangsa lain di dunia pada masa itu.

Kini, umat muslim hidup dalam derita. Sejak pemahaman asing menyusup ke tubuh Islam. Tatkala Khilafah runtuh pada 3 Maret 1924.

Kembali pada Islam

Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah: 208, “Hai orang-orang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kesuruhan.”

Umat Islam tak punya pilihan lain, kecuali kembali menerapkan Islam kafah. Melanjutkan estafet perjuangan baginda dan para sahabat. Menjadikan rasulullah sebagai inspirator perubahan. Melaksanakan dakwah di tengah umat. InsyaAllah, cahaya kemenangan itu segera terbit.

“Islam akan menguasai dunia suatu saat nanti, sebab Islam menggabungkan antara ilmu pengetahuan dan hikmah.” Leo Tolstoy (1828-1910)

Allah berfirman dalam surat Al-A’raf: 96, “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”

Tapan, 3 November 2020

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 105

Comment here