Remaja

Aku Suka Ini, Apakah Allah Menyukainya?

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Nur Hayati (Mahasiswa Muhammadiyah Surabaya, Aktivis Dakwah Remaja) 

wacana-edukasi.com– Guys, apa sih yang membuat kalian bahagia dan penuh semangat? Hm, pastinya melakukan apa yang sobat suka, iya kan? Iya dong, hehe. Kalau begitu, jawabannya pasti bakal random banget nih. Sebab, kesukaan tiap orang berbeda-beda, Guys.

Tetapi nih Guys, tidak sedikit lo hal-hal yang disukai orang-orang muslim saat ini begitu horor. Bagaimana tidak? Karena apa yang dia suka, meski itu melanggar hukum Allah, tetap saja diterabas.

Misal nih, ada seseorang yang menghilangkan rasa bosannya dengan menonton drama korea berjam-jam, bermain game tanpa melihat waktu, nongki-nongki bersama teman-teman dengan berikhtilat. Hal-hal tersebut yang hukum asalnya mubah akan menjadi haram Guys. Tatkala semuanya dilakukan secara berlebihan dan tak memperhatikan standar hukum Allah.

Selain itu, ada yang menghilangkan rasa kesepian hidup dengan cara berpacaran. Ada juga seseorang yang dia itu suka banget melepaskan penatnya dengan main ke klub malam, minum, terus berzina. Dan hal-hal lainnya yang masih banyak lagi, yang tentunya banyak mengandung mudhorot. Tsumma na’udzubillah.

Hal-hal yang demikian, tak lepas dari akibat paham Sekuler-Liberalisme yang sudah menggerogoti pemikiran kaum muslim. Akhirnya, manusia itu berbuat semaunya sendiri dan tidak ada aturan. Padahal, semua tadi jelas perbuatan maksiat kan, Guys? Tapi, karena lingkungan sekarang liberal. Seolah-olah semuanya sah dilakukan. Yang penting tidak merugikan orang lain. Astaghfirullahal ‘adzim.

Emang yah, paham Sekuler-Liberalisme ini membuat amnesia orang. Bikin tidak sadar, kalau semua aktivitas yang dikerjakan bakal dihisab atau dihitung sama Allah di hari akhir. Padahal, nyatanya semua umat manusia baik orang muslim maupun non muslim akan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya selama di dunia.

Seperti yang difirmankan Allah dalam QS. Al-Hasyr ayat 18, “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Lantas, bekal apa nih yang harus dipersiapkan buat di akhirat nanti? Tentunya membekali diri dengan takwa ya, Guys. Sebab, itulah bekal manusia yang paling baik di sisi Allah.

Amirul mukminin, Umar bin Khaththab ra. pernah berkata, “Hisablah dirimu, sebelum dirimu kelak dihisab!” Maa Syaa Allah, perkataan tersebut mampu memberikan tamparan bagi kita semua. Untuk terus bermuhasabah diri. Yakni, mengevaluasi langkah, perilaku, perbuatan, amal kita selama hari kemarin dan sebelumnya, bahkan selama kita di dunia. Untuk persiapan hari Yaumul Hisab kelak.

Sudahkah, waktu yang diberikan Allah dengan amat singkat ini terisi dengan amal kebaikan? Yang sejatinya amal kebaikan ini menjadi manifestasi buat kehidupan kita yang abadi, yaitu surga. Ataukah waktu-waktu kita terisi dengan hal kesia-siaan? Waduh, sayang dong kalau berbuat sesuatu, tapi tak ada nilai berharga di sisi Allah. Naudzubillah.

So, bayangin Guys, kalau kita tetap kukuh dengan perbuatan-perbuatan yang kita sukai. Eh, tapi ternyata melanggar hukum syara’. Kalau kita tidak bertaubat, kita mau bilang apa entar di hadapannya Allah? Sanggupkah, tubuh ini menahan siksa yang diberikan Allah kelak? Padahal kita tahu Guys, siksaan paling ringan saja diletakkan kerikil di bawah telapak kaki kita dan otak kita bisa mendidih karenanya. Astaghfirullah.

Dalam Islam ya Guys, tidak dilarang kok kita melakukan apa yang kita sukai. Nah, agar perbuatan itu tidak menyimpang dan berujung pada kemaksiatan. Pastinya perbuatan itu harus terikat dengan hukum syara’. Karena kita adalah hambanya Allah, kepada-Nya lah kita akan kembali. Dan akan dihisab sesuai dengan ketentuan Allah.

Yuk, Guys pelan-pelan mulai sekarang biasakan untuk tidak lagi tentang apa yang kita suka dan apa yang tidak kita suka! Tapi, tentang apa yang Allah suka dan apa yang Allah tidak suka. Pikirkan dan perhatikan setiap amal perbuatan kita! Allah ridho tidak dengan apa yang kita suka tersebut? Kalau Allah ridho, kita gaskeun. Kalau Allah tidak ridho, kita rem dan tinggalkan Guys. Simpel, kan? Hehe.

Buat hidup ini senantiasa beribadah kepada Allah. Biar sesuai dengan tujuan penciptaan kita. Kalau kita sesuai, Insya Allah tuh Allah pasti sayang dengan kita kok Guys. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56)

Seperti peringatan yang telah dikatakan oleh Umar bin Khathtab, begitu pentingnya kita senantiasa untuk melakukan muhasabah secara berkala. Sebab, segala perkataan dan perbuatan kita dicatat dengan cermat oleh malaikat Raqib dan malaikat Atid. Dan akan dimintakan pertanggungjawaban kelak di hadapan Allah, baik besar maupun kecil.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).” (QS. Qaf 50: Ayat 18)

Biar kita paham apa yang Allah suka dan apa yang Allah benci, kita harus mengkaji islam secara kaffah, Guys! Dan supaya kita tidak terlena dengan kehidupan yang penuh tipu ini, kita harus berkumpul dengan orang-orang sholih. Biar baiknya tidak sendirian, kita juga harus mengajak saudara-saudara muslim lainnya untuk sama-sama memperbaiki diri. Jangan putus asa mengejar ridhonya Allah. Bismillah, semangat lillah.

Wallahu A’lam Bishshowab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 19

Comment here