Opini

Ramadhan : Saatnya Mengembalikan Kejayaan Islam

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Sri Retno Ningrum

Wacana-edukasi.com_ Bulan Ramadhan sebentar lagi tiba, bulan yang didalamnya Allah SWT melipatgandakan setiap amal kebaikan yang dilakukan kaum muslim. Sebagai muslim sejati tentu kita harus menyambut bulan Ramadhan dengan gembira. Allah SWT berfirman dalam surah Yunus ayat 58:
قُلۡ بِفَضۡلِ اللّٰهِ وَبِرَحۡمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلۡيَـفۡرَحُوۡا ؕ هُوَ خَيۡرٌ مِّمَّا يَجۡمَعُوۡنَ
Artinya: “Dengan karunia Allah dan rahmatya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmatNya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”

Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah SAW bersabda: “Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan penuh berkah. Allah mewajibkan kepada kalian puasa di bulan ini. Di bulan ini, akan dibukakan pintu-pintu langit, dan ditutup pintu-pintu neraka, serta setan-setan nakal akan dibelenggu. Demi Allah, di bulan ini terdapat malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Siapa yang terhalangi untuk mendulang banyak pahala di malam itu, berarti dia terhalangi mendapatkan kebaikan.” (HR. Ahmad, Nasai 2106, dan dishahihkan Syuaib al-Alnauth)

Di dalam bulan Ramadhan terdapat keistimewaan-keistimewaan, diantaranya: 10 hari pertama Allah akan memberikan rahmat kepada hamba-Nya, 10 hari kedua Allah akan memberikan ampunan kepada hamba-Nya, dan 10 hari terakhir Allah akan menjauhkan hamba-Nya yang berpuasa dari siksa api neraka.

Selain itu, bulan Ramadhan merupakan bulan perjuangan, bulan Jihad fi Sabilillah. Pada bulan ini Allah SWT memberikan kemenangan bagi kaum muslim. Terdapat berbagai perang yang terjadi di bulan Ramadhan, diantaranya: pada tanggal 17 Ramadhan 2 H terjadi perang Badar, Fath Makkah (penaklukan Makkah) terjadi pada 10 Ramadhan tahun ke-8 H, perang menaklukan Persia dan Mesir, penaklukan pulau Rodhas, Andalusia (Spanyol) oleh Tariq bin Ziyad, penaklukan India di bawah panglima perang Qasim bin Muhammad ats-Tsaqapi, penaklukan kota Amuriyah dari Kekaisaran Bizartium.

Di sisi yang lain, kondisi Ramadhan kali ini masih sama dengan tahun lalu. Yakni, Ramadhan di tengah pandemi Covid-19. Seperti yang kita ketahui bahwa sejak ditemukannya virus Covid-19 pada akhir Desember 2019 di Wuhan, China kemudian menyebar di berbagai negara termasuk Indonesia. Interaksi manusia satu dengan yang lainnya pun menjadi terhambat disebabkan virus Covid-19 mudah menyebar. Hal itu diperparah dengan kebijakan pemerintah tidak optimal dalam menghambat penyebaran Covid-19, akhirnya rakyat terpapar Covid-19. Sektor ekonomi pun terdampak Covid-19. Banyak perusahaan yang gulung tikar sehingga mem-PHK karyawannya. Akibatnya, banyak rakyat yang kehilangan pekerjaan sehingga menjadi miskin.

Sudah seharusnya Ramadhan di tengah pandemi ini menyadarkan bahwa selama ini kita belum sepenuhnya menjalankan aturan Allah SWT secara sempurna. Masih banyak sekali hukum-hukum syara’ yang kita abaikan, seperti: hukum syara’ yang berkaitan dengan ekonomi, sosial, sanksi, hukum, dan sebagainya. Semua itu terjadi karena tidak ada sistem pemerintahan yang sesuai dengan aturan Islam. Padahal dalam firman Allah SWT surah Al-Baqarah ayat 28:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا ادۡخُلُوۡا فِى السِّلۡمِ کَآفَّةً ۖ وَلَا تَتَّبِعُوۡا خُطُوٰتِ الشَّيۡطٰنِ‌ؕ اِنَّهٗ لَـکُمۡ عَدُوٌّ مُّبِيۡنٌ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.”

Untuk itu, marilah kita jadikan momentum bulan yang suci ini kita berupaya memahami Islam secara keseluruhan dan menyebarkannya kepada kaum muslim lainnya. Sehingga kejayaan Islam dalam institusi daulah Islam atau khilafah dapat tegak lagi di bumi ini. Terlebih sudah 100 tahun kaum muslim di seluruh dunia kehilangan khilafah. Dengan khilafah, kaum muslim akan memiliki pelindung atau perisai sehingga kesejahteraan hidup dirasakannya. Dengan khilafah pula, kaum muslim dapat menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara keseluruhan sehingga kita menjadi pribadi muslim yang bertaqwa. Maka, ketika menjadi orang bertaqwa niscaya keberkahan hidup kita dapatkan.

Allah berfirman dalam surah Al-A’raf ayat 96:
وَلَوۡ اَنَّ اَهۡلَ الۡقُرٰٓى اٰمَنُوۡا وَاتَّقَوۡا لَـفَتَحۡنَا عَلَيۡهِمۡ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَالۡاَرۡضِ وَلٰـكِنۡ كَذَّبُوۡا فَاَخَذۡنٰهُمۡ بِمَا كَانُوۡا يَكۡسِبُوۡنَ‏
Artinya: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkat dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

Wallahuálam Bisshowab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 10

Comment here