Berita

Problematik Rumah Tangga : Islam Solusinya

blank
Bagikan di media sosialmu

Ditulis oleh: Watini Aatifah

wacana-edukasi.com, Reportase: Ahad, 05 Februari 2023 Muslimah Probolinggo telah mengadakan kajian umum di Rumah Inspirasi. Dengan tema ‘’Problematika Rumah Tangga: Islam Solusinya” Alhamdulillah acara ini dihadiri oleh berbabagai kalangan dari remaja hingga ibu-ibu sekitar Probolinggo. Acara dibuka oleh Ustadzah Naning sebagai moderator dengan Bismillah, kemudian dilanjut pembacaan ayat suci Al qur’an oleh Ananda Rara dan Ananda Zizi semoga menambah keberkahan, Aamiin.

Hadir Ustadzah Rini Darwati sebagai pemateri membuka diskusi dengan sebuah hadist:

‘’Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik bagi istrinya dan aku adalah orang yang terbaik di antara kalian terhadap istriku’’ (HR. At-Tirmidzi )

Kemudian beliau mengaitkan dengan beberapa fakta yang terjadi saat ini. Kasus perselingkuhan antara menantu dengan mertua, seorang kakek yang menyetubuhi cucunya, Ayah menyetubuhi anak tiri dan kasus KDRT (kekerasan Dalam Rumah Tangga) hingga Perceraian.

Kenapa semua itu bisa terjadi?

Sistem yang mengatur kehidupan saat ini adalah sistem Kapitalisme sekuler dimana manfaat dan kebebasan berperilaku sebagai asas atas segalanya. Bebas berbuat apapun asal tidak mengganggu orang lain.

Ustadzah Rini menjabarkan beberapa penyebab kerusakan-kerusakan itu bisa terjadi.

Salah satunya adalah lemahnya pemahaman terhadap Islam Kaffah di tengah masyarakat (Islam terlanjur dipahami sebatas ritual sehingga tidak mampu berpengaruh dalam perilaku keseharian).

Kedua, Ketika Islam tidak menjadi standar berperilaku, hawa nafsu pun menjadi penentu. Akibatnya, orang berlomba memenuhi kebutuhan naluri dan jasmani sesuka hatinya, menghilangkan ketakwaan.

Padahal Allah menganugrahkan Garizah nau’ (naluri melestarikan keturunan) yang darinya lahir sikap kasih sayang orang tua kepada anak dan keturunannya, juga rasa sayang kepada orang tuanya. Seolah pupus begitu saja. Manusia sebagai makluk paling mulia yang Allah ciptakan pun berperilaku layaknya binatang.

Aturan buatan manusia yang lahir dari sistem Sekuler Kapitalisme tidak mampu membentengi manusia dari kerusakan, apalagi menjadi solusi.

Lantas bagaimana solusinya?

Islam sebagai agama yang sempurna memiliki aturan yang sangat terperinci dan paripurna, mencakup seluruh aspek kehidupan.

Sistem Islam lahir dari yang Maha Mengetahui makhluk ciptaan-Nya sehingga seluruh persoalan apa pun dapat terselesaikan dengan memuaskan tanpa ada yang dirugikan.

Aturan Islam sesuai fitrah dan memuaskan akal manusia yang pada akhirnya akan menentramkan jiwa. Dengan menerapkan aturan- Nya, manusia akan mendapatkan kebahagiaan dan terhindar dari malapetaka.

Islam telah memberikan aturan terperinci terkait sistem sosial di masyarakat, termasuk interaksi dalam keluarga.

Sistem Islam akan menjatuhkan sanki berat bagi ayah yang mencabuli apalagi menggauli anaknya. Penerapan aturan ini akan menghasilkan kehidupan keluarga yang tentram.

Ustadzah Rini juga menjelaskan beberapa aturan Islam dalam pergaulan di rumah tangga diantaranya sebagai berikut:

Mertua dan menantu menjadi mahram karena pernikahan.

Secara istilah, “mahram” bermakna semua orang yang haram dinikahi selama-lamanya tersebab nasab, persusuan, dan pernikahan’. Tentang siapa saja mahram, Allah telah menjelaskannya di dalam beberapa ayat Al’quran, di antaranya : (QS. An-Nur:31)

Di haramkan menikah antara menantu dan mertua. Berdasarkan ayat tersebut, Ibnu Katsir menyatakan bahwa ibunya istri (ibu mertua) bisa menjadi mahram cukup dengan berlangsungnya akad nikah atas putrinya, baik telah berhubungan badan maupun belum.

Di haramkan menghimpun dua perempuan (kakak -adik atau keponakan-Bibi) dalam satu ikatan pernikahan Allah ta’ala berfirman ‘’ Dan (diharamkan bagi kalian) mengumpulkan dua Wanita yang bersaudara (dalam satu pernikahan), kecuali yang telah terjadi pada masa lalu.
Sesengguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang.’’ (QS An- Nisa’:23)

Rasulullah SAW bersabda’’ Orang yang imannya paling sempurna diantara kaum mukminin adalah orang yang bagus akhlaknya diantara mereka, dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya terhadap istrinya’’ (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Jadi kesimpulannya sungguh, Islam mengatur dengan sangat terperinci soal interaksi sosial sehingga terwujud keberkahan dalam keluarga dan ketentraman hidup bermasyarakat.

Hanya saja, saat ini, Ketika sistem kehidupan Islam tidak diterapkan, terjadi kerusakan sistem pergaulan keluarga hingga memunculkan berbagai kasus ekstrem sebagai konsekuensi logis penerapan sistem Sekuler Kapitalisme yang mengaggungkan kebebasan.

MasyaAllah pemaparan materi yg luar biasa. Alahmdulillah acara berjalan dengan lancar setelah pemaparan materi moderator membuka diskusi dengan tanya jawab dari peserta setelah diskusi acara ditutup dengan doa yang dipandu oleh Ustadzah Siti Aisyah.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 36

Comment here