Opini

Mudik Dilarang, WNA Bebas Masuk Indonesia

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Nazwa Hasna Humaira

Pelajar dan Aktivis Dakwah

wacana-edukasi.com, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan akan melakukan pemeriksaan kepada warga negara asing di Jawa Barat karena berpotensi membawa virus dan mutasi virus Covid-19.

“Kami harus melakukan pengecekan terhadap orang-orang asing yang keluar-masuk karena potensi membawa mutasi virus meski mereka membawa surat negatif,” kata Gubernur seusai menjadi inspektur upacara Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2021 di Jalan Diponegoro, Kota Bandung (Tribunjabar.id, Rabu, 5/5/2021)

Upaya yang dilakukan Gubernur Jabar atau kepala daerah lainnya untuk mencegah penyebaran virus, tak cukup dengan melakukan pengecekan semata, sementara akses masuk begitu mudah. WNA yang membawa surat tes negatif bisa memungkinkan positif virus. Pada akhirnya, rantai virus semakin sulit diatasi, warga lokal menjadi korban.

Kabarnya, WNA tersebut bisa masuk ke Indonesia karena alasan pekerjaan bukan untuk berwisata. Sehingga, pemerintah mengizinkan mereka untuk masuk ke Indonesia padahal banyak dari mereka berasal dari negara terpapar virus terbesar semisal India. Inilah yang disayangkan. Pemerintah tebang pilih memberlakukan aturan, ribuan jiwa semakin terancam Covid-19.

Apa yang terjadi dengan fakta di atas bermula dari sistem yang berlaku. Sistem yang saat ini diadopsi negara dengan kapitalismenya sulit mengelak dari iming materi. Terpuruknya ekonomi akibat pandemi memudahkan akses asing masuk ke Indonesia dengan beragam alasan. Alasan bekerja, prosedur mudah dan pengawasan longgar menjadi daya tarik berbondongnya WNA masuk Indonesia mencari aman.

Maka, bisa dipastikan pemerintah tidak akan mampu menghentikan virus secara cepat jika pertimbangannya kapital. Pemerintah sendiri belum sepenuhnya melaksanakan program atasi Covid-19 dengan komprehensif. Lock down misalnya. Upaya ini dianggap cara paling jitu yang harusnya sejak awal diterapkan. Menutup pintu masuk bagi WNA, melarang WNI keluar, sehingga, pemerintah bisa fokus mengurusi masyarakat yang sakit, membiarkan yang sehat tetap beraktivitas.

Namun, semua itu hanya sekadar harapan tersebab sistem kapitalisme membuat negara buta akan kondisi rakyatnya. Membuat rakyatnya semakin menderita dan kehilangan anggota keluarganya, sebab tak mampu mengatasi virus Covid-19 yang menjadi sorotan dunia.

Dalam pandangan Islam, wabah adalah batu ujian untuk umat manusia, baik individu atau negara. Manusia dituntut mengatasinya dengan tetap melibatkan keimanan agar tak salah memutuskan. Ketika datangnya sebuah ujian dari Allah Swt. berupa virus yang melanda sebuah daerah, kepala negara harus sigap dan tangkas.

Pemimpin Islam akan langsung mengeluarkan aturan kepada rakyatnya untuk karantina dan menjauhi daerah yang terkena virus sebagaimana masa kepemimpinan Rasulullah dan Khalifah Umar bin Khattab ra. saat dihadapkan pada wabah lepra (tha’un).

Dengan bertindak cepat atasi wabah maka penyebaran virus tersebut akan perlahan menghilang. Daerah yang tidak terkena virus, dapat mampu melaksanakan kegiatan seperti biasanya.

Rasulullah saw. bersabda:
“Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.” (HR Bukhari)

Pemimpin Islam tak pernah mengambil keuntungan pribadi dalam memimpin wilayahnya. Ia lebih memikirkan keadaan rakyatnya terlebih dahulu dibandingkan dengan keadaannya sendiri dan nyawa setiap rakyatnya ia pun akan menjaga dengan baik. Dengan adanya seorang pemimpin Islam, maka akan melahirkan kemashalatan umat, baik itu umat muslim atau umat non-muslim. Dan seorang pemimpin Islam pun akan membuat rakyatnya semakin dekat dengan Allah Swt.

Berbeda halnya dengan sistem sekarang, yang membuat rakyatnya semakin jauh kepada Allah Swt. dan para pemimpinnya hanya terfokus untuk mendapatkan keuntungan yang akan ia peroleh, tanpa memikirkam kondisi rakyatnya yang sekarang mereka sedang alami. Maka dari itu, sangat jelas sekali bahwa hanya lah Islam yang dapat mampu mengatur kehidupan umat manusia dalam segala aspek apapun.

Jalani lah semua aturan yang telah Allah Swt. perintahkan untuk kita secara menyeluruh. Dengan rasa ikhlas dan lapang dada dalam menjalaninya, dan berharap sistem Islam akan segera ditegakkan dalam kehidupan saat ini. Agar umat muslim dapat terbebas dari kezaliman-kezaliman yang hadir tiada henti hingga sekarang.

Wallahu a’lam bi ash-Shawwab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 3

Comment here