Surat Pembaca

Mewaspadai Kecanduan Game Online pada Remaja

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Nurmilati

Wacana-edukasi.com Tidak bisa dimungkiri, di era milenial saat ini, kehadiran smartphone sudah menjadi kebutuhan masyarakat di berbagai kalangan, tak terkecuali siswa sekolah baik yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar maupun tingkat menengah. Tuntutan mengikuti pembelajaran daring mengharuskan pelajar bersinggungan dengan ponsel setiap harinya.

Belakangan ini beredar di media sosial video dan foto siswa SMP berusia 12 tahun berinisial E meninggal dunia diduga kecanduan game online (25/5).

Berdasarkan keterangan orang tuanya, E biasa main game online yang berakibat merusak syarafnya.
Kapolsek Kemranjen AKP Supandi membenarkan peristiwa yang terjadi di Kecamatan Kemranjen ini (26/5).

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Banyumas dr. Rudi Kristiyanto menerangkan, berdasarkan hasil diagnosis dokter spesialis anak dan spesialis jiwa, pasien mengalami Gangguan Mental Organik (GMO) dan encephalitis, yakni terjadi gangguan mental disebabkan kelainan organik sementara encephalitis adalah gangguan otak.

Dalam dunia medis, gangguan yang muncul akibat aktivitas berlebihan bermain _game_ nyata adanya dan biasanya dampak buruk yang ditimbulkan akan terlihat setelah satu tahun seorang gamer kecanduan game

Dari kasus tersebut, sudah seharusnya orang tua lebih bijak dalam memberikan ponsel untuk anaknya, menetapkan aturan penggunaannya, memberlakukan ketentuan jam yang tepat agar waktu tidak terbuang sia-sia dengan hal yang tidak bermanfaat, memantau secara ketat situs yang dikunjungi sesuai dengan usianya, dan orang tua senantiasa mendampingi serta mengingatkan buah hatinya bahwa setiap perbuatan harus selalu bersandar pada aturan syara’ terlebih untuk yang berusia balig, di mana semua perbuatan ada pertanggung jawabannya di hadapan Allah SWT.

Maka dari itu, seyogianya seorang remaja sibuk mencari ilmu, berdakwah, dan mengasah kemampuan untuk bekal dunia akhirat, sebagaimana yang dilakukan para pemuda pada masa awal Islam datang seperti Ali bin Abi Thalib, Saad bin Abi waqash, zaid bin Tsabit, dll.

Selain itu, negara juga seharusnya hadir memberikan perlindungan dari segala keburukan yang mengancam dan merusak kehidupan generasi penerus bangsa, karena di tangan merekalah harapan orang tua untuk mewujudkan kembali peradaban Islam gemilang yang pernah berjaya selama 1300 tahun.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 43

Comment here