Nasional

Ingin Miliki Generasi Pemimpin dan Pejuang Agama Allah, Ini yang Harus Dilakukan Muslimah

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com– Gelaran Maulid Leadership Forum 1444H, pada Sabtu (8/10/2022), dalam memperingati Maulid Nabi Saw. yang diselenggarakan secara virtual, turut menghadirkan Ustazah Reta Fajriyah, seorang intelektual muslimah, sebagai salah satu narasumber. Dalam forum diskusi tersebut, Ustazah Reta terlebih dahulu menjelaskan pentingnya mencontoh kepemimpinan Nabi Muhammad Saw. dalam kehidupan muslimah dan keluarga.

“Tentu sangat penting. Karena muslimah ini, kan, juga seorang hamba. Ia harus mencontoh teladan satu-satunya, yaitu Rasulullah Muhammad Saw, dalam berbagai aspek. Sama saja dengan laki-laki. Ia harus mencontoh dalam hal ibadah, muamalah, dan lain-lain,” paparnya mengawali penjelasan.

Pemerhati Keluarga dan Generasi itu melanjutkan, berkaitan dengan kepemimpinan, maka muslimah adalah pemimpin di rumah suaminya. Hal ini didasarkan pada hadits Nabi Saw.

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia pun akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya dan ia juga akan dimintai pertanggungjawabannya. Sungguh setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Peran muslimah itu ada dua, yaitu sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Sebagai ibu, ia menjalankan fungsi reproduksi dan edukasi. Karena ini memang lekat dengan penciptaannya sebagai perempuan yang ditakdirkan memiliki khasiyat untuk melahirkan dan mendidik generasi.” jelasnya.

Menurut Ustazah Reta, seorang pemimpin itu tidak lahir dengan sendirinya. Ia akan menjalani proses dilahirkan dari seorang ibu. Lalu di masa awal kehidupannya hingga baligh menjalani proses pendidikan yang menjadi tanggung jawab kedua orang tuanya, khususnya seorang ibu.

“Jadi sebenarnya pabriknya para pemimpin itu adalah ibu. Sementara penggodokan awal seorang pemimpin adalah di rumahnya,” urainya.

Pendidikan kepada anak sebenarnya mentransfer apa yang dimiliki oleh orang tua, khususnya ibu kepada mereka. Maka seorang muslimah harus punya visi besar tentang kepemimpinan yang kuat. Sehingga generasi yang dicetak nantinya juga memiliki visi kuat yang sama.

“Maka kalau ingin punya anak yang kelak menjadi pejuang agama Allah, maka kita, sebagai ibu harus terlebih dahulu bercita-cita menjadi pejuang agama Allah juga. Sehingga dalam proses pendidikan anak, apa-apa yang kita transfer kepada mereka bukan sekedar teori. Tapi secara nyata, ibu mentransfer juga apa yang dilakukannya, dirasakannya dan dijiwainya di dalam hidup,” pungkas Ustazah Reta. *Dwi Indah Lestari

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 23

Comment here