Surat Pembaca

Dusun Tanpa Listrik, Mengancam Golput

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA-– Warga Dusun Begantung Desa Darit Kecamatan Menyuke menggelar unjuk rasa mengenai ketiadaan listrik di wilayah mereka di Kantor Camat Menyuke pada Senin (22/1). Ratusan warga membawa kertas tuntutan yang berisikan soal listrik yang tak kunjung mengalir ke dusun mereka. Selain itu mereka menyampaikan permasalahan infrastruktur jalan yang tak kunjung diperbaiki.

Bahkan, mereka sempat mengancam akan golput pada Pemilu 2024 mendatang. Warga berorasi dari kantor Desa Darit menuju Kantor Camat Menyuke. Dusun Begantung, hanya berjarak sekitar 7 km dari pusat kecamatan. Namun, hingga kini warga tak kunjung merasakan listrik PLN. Selama ini warga Dusun Begantung masih bergantung pada genset atau bahkan tak merasakan listrik sama sekali (https://pontianakpost.jawapos.com/22/01/2024).

Rakyat terus percaya dan berharap dengan janji-janji manis calon pemimpin. Padahal janji-janji tersebut seringkali tidak terpenuhi. Begitulah pemimpin yang lahir dari sistem demokrasi kapitalis. Sistem yang mengenyampingkan peran Tuhan dalam mengatur kehidupan. Para pemimpin dalam sistem demokrasi sekuler mengambil keputusan berdasarkan hawa nafsunya demi kepentingan kekuasaan.

Kepentingan politik penguasa pun tidak selamanya selaras dengan Kitabullah. Akhirnya, jika terdapat isi Al-Qur’an yang tidak sesuai dengan kepentingan mereka, justru akan mereka langgar dan penyeru Al-Qur’an mendapat tekanan besar.

Oleh sebab itu, umat Islam jangan mau menjadi bantalan politik kaum oportunis. Suara umat hanya diperlukan untuk kekuasaan kaum kapitalis sekaligus menjadi pasar potensial bagi mereka.

Setiap lima tahun sekali, umat harus sembuh dari amnesia, penyakit lupa sesaat karena menerima suapan janji para politisi dan penguasa. Apakah tidak kapok terus jungkir balik hanya dalam kotak yang sama dan ujung-ujungnya tertipu jua?

Yang dapat tertipupun bukan hanya kalangan rakyat biasa, melainkan juga para ulama dan ustadz yang masih lurus. Saking begitu apiknya mereka (politikus dan penguasa) melakoni peran sebagai pengurus dan pelayan rakyat.

Bahkan, tidak main-main meski disumpah dengan Al-Qur’an, mereka bisa melanggar atas janji-janji yang mereka ucapkan. Untuk ke sekian kalinya umat tertipu, politisi dan penguasa amnesia dan meninggalkan petunjuk Al-Qur’an.

Pemimpin Umat Harus Berkepribadian Islam. Umat Islam harus memahami bahwa hakikat kepemimpinan dalam Islam tercermin dalam sabda Nabi saw., “Sayyid al-qawm khadimuhum (pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka).” (HR Abu Nu’aim)

Tidak ada yang mampu melahirkan para pemimpin yang amanah dan adil kecuali di tengah masyarakat tersebut terterapkan sistem Islam. Sangat akrab di tengah kita, Khulafaurasyidin merupakan para negarawan ulung yang arif, berani, dan tegas dalam membela Islam dan kaum muslim. Mereka pun dicintai rakyatnya dan ditakuti lawan-lawannya. Tidak hanya itu, mereka dikenal sebagai pemimpin yang berbudi pekerti agung dan luhur.

Halimah
Kuburaya-Kalbar

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 10

Comment here