Motivasi

Tip Produktif selama Pandemi

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Nabila Zidane (Forum Muslimah Peduli Generasi dan Peradaban)

Hampir setahun kita melakukan aktivitas sehari-hari di rumah saja. Mulai dari sekolah, bekerja, silaturahmi, bahkan mengkaji Islam sekalipun kita lakukan di dalam rumah secara online dengan maksud agar bisa membantu memutus rantai penyebaran covid-19.

 

Akan tetapi, ternyata pandemi ini masih belum menemukan titik terang, kapan, sih, dapat dikendalikan? Dilansir dari cnbcindonesia.com, 28/2/2021, tercatat di Indonesia terdapat 1.334.634 pasien positif corona, 1.142.703 sembuh, dan 36.166 meninggal dunia.

Dengan kondisi seperti ini, tidak ada yang tahu sebenarnya kapan pandemi ini akan berakhir sehingga kita bisa beraktivitas normal di luar rumah seperti sedia kala.

Wabah ini memang merupakan qada dari Allah Swt. dan perlu kita ketahui bersama apa pun yang telah menjadi ketetapan Allah, kita harus menyikapi sesuai dengan kadarnya. Karena wabah ini akan semakin menyebar dengan berkumpulnya orang-orang, maka yang mesti kita lakukan adalah dengan membatasi diri di dalam rumah-rumah kita. Kalaupun terpaksa keluar, wajib menjalankan semua protokol kesehatan seperti jaga jarak, memakai masker, rajin mencuci tangan.

Allah Swt. memberi pahala yang besar berkaitan dengan wabah ini sebagaimana terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah ra.

“Wabah penyakit adalah sejenis siksa (azab) yang Allah kirim kepada siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Allah menjadikan hal itu sebagai rahmat bagi kaum muslim. Tidak ada seorang pun yang terserang wabah, lalu dia bertahan di tempat tinggalnya dengan sabar dan mengharapkan pahala juga mengetahui bahwa dia tidak terkena musibah melainkan Allah mentakdirkan kepadanya, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mati syahid.” (HR. Bukhari, An-Nasai dan Ahmad)

Dengan dalil tersebut seharusnya kita tidak perlu galau atau sedih dengan “Stay at home” karena pahalanya besar.

Saat pandemi justru aktivitas yang bisa dilakukan saat di rumah saja cenderung bertambah. Seorang Ibu mendadak menjadi guru bagi anak-anaknya, senantiasa mendampingi anak saat daring ataupun sebagai pengawas anak-anak agar masuk sekolah online serta memastikan anak-anak megerjakan berbagai tugas sekolahnya.

Selain sibuk mengurus sekolah, ibu juga harus memastikan keluarga mendapatkan makanan yang bernutrisi, memberikan vitamin serta menjadi juru damai saat anak-anak mulai bertengkar, menjadi penceria suasana di saat anak-anak mulai bosan dirumah dan masih banyak lagi tugas ibu lainnya. Tentunya dengan tugas yang segunung, tak mengenal waktu dan tak ada habisnya ini tidak akan tertunaikan tanpa adanya dorongan ruhiyah saat menjalani semua.

Oleh karena itu, agar hati menjadi ikhlas, maka harus rajin diisi dengan belajar Islam. Selain wajib, belajar Islam juga akan menuntun kita kepada visi hidup kita di dunia yakni beribadah kepada Allah Swt.

Ibadah itu bukan hanya bicara masalah ritual saja. Tetapi ibadah itu adalah bagaimana menjadikan seluruh aktivitas kita terikat dengan syariat Islam dari bangun tidur sampai tidur kembali.

Mempelajari ilmu Islam hukumnya fardhu ‘ain artinya masing-masing dari kita berkewajiban untuk mempelajarinya, kapan pun dan di mana pun. Sebaliknya jika kewajiban menuntut ilmu Islam ini tidak kita lakukan, maka yang akan kita dapatkan adalah dosa.

Kewajiban menuntut ini sudah tercantum dalam Al-Qur’an dan hadis.

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.”

(HR. Ibnu Majah)

Di dalam surat Thahaa ayat 114 juga menyebutkan kata Ilmu,

فَتَعَٰلَى ٱللَّهُ ٱلْمَلِكُ ٱلْحَقُّ ۗ وَلَا تَعْجَلْ بِٱلْقُرْءَانِ مِن قَبْلِ أَن يُقْضَىٰٓ إِلَيْكَ وَحْيُهُۥ ۖ وَقُل رَّبِّ زِدْنِى عِلْمًا

 

Artinya: “Maka Mahatinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: ‘Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan'”.

Kata ilmu oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani di dalam kitab Fathul Baari diartikan sebagai ilmu syar’i atau ilmu Islam yang menyangkut ibadah, muamalah, hukum, akhlak, uqubat dan lain sebagainya.

Dari sini kita bisa melihat bahwa belajar ilmu Islam sangatlah penting. Terlebih bisa juga dilakukan di mana pun dengan kondisi apa pun.

Dengan kondisi kita yang “Stay at home” atau di rumah aja, belajar ilmu Islam seharusnya menjadi makin mudah. Tidak ada alasan lagi tidak bisa ikut kajian keislaman karena sibuk keluar rumah ataupun tidak sempat datang ke kajian karena jaraknya terlalu jauh.

Kita bisa belajar secara online dari guru yang sudah terpercaya. Belajar belajar Islam secara kafah sehingga kita mampu menjalani kehidupan ini dengan penuh berkah. Apa lagi belajarnya berjamaah bersama kelompok dakwah ideologis yang akan saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran.

Ingatlah kita tidak selamanya hidup didunia ini. Masih ada kampung akhirat tempat kita kembali untuk mempertanggungjawabkan semua hasil perbuatan kita selama di dunia. Penting sekali belajar Islam agar hidup bisa produktif dan menjadi berkah.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 0

Comment here