Bahasa dan SastraPuisi

Tertanam Indah di Rimba Hati

blank
Bagikan di media sosialmu

By  Zulyana Aksan

Kumenunggu mentari di celah pohon pinus dataran
Bagai menunggu datangnya sang pangeran
Sungguh diri sangat berkesan
Andai saja yang kutunggu adalah takdir-Mu wahai Tuhan
Sungguh hatiku tak bertuan

Rimba hatiku penuh perdu
Juga bunga berwarna syahdu
Dadaku bergemuruh saat kulihat kau hanya diam membeku
Bibirku kelu menatapmu dengan kaku
Aku malu

Biarkan saja rimba hatiku merimbun
Dibilangan kata yang mulai tertimbun
Duhai kasih kau datang tanpa ampun
Lalu pergi tanpa berhimpun

Rimba hatiku sunyi
Dalam riak hati yang kian sepi
Entah ke mana arah yang harus kususuri
Jikalau bayang hilang di rimba hati
Sunyi sepi sendiri
Membayang kelam hidup sendiri

Duhai Rabbi
Sungguh hanya Kau cinta sejati

Bengkulu, 02 Agustus 2021

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 3

Comment here