Opini

Tarif Listrik Naik, Rakyat Makin Sulit

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Mery Isneini S.Pd.

wacana-edukasi.com, OPINI– Tarif dasar listrik bakalan naik lagi,hal ini tentunya menjadi kabar buruk bagi masyarakat. Saat ini rakyat sudah terbebani dengan naiknya harga beras yang fantastis dan juga kebutuhan pokok lainnya sekarang harus menelan pil pahit dengan naiknya tarif dasar listrik. Naiknya tarif dasar listrik sudah berulang kali dilakukan oleh pemerintah selama 10 tahun terakhir ini.

Listrik yang menjadi kebutuhan dasar rakyat nyatanya negara belum mampu memberikan dengan harga yang murah. Penyesuaian tarif tenaga Listrik memang dilakukan setiap tiga bulan. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penetapan tarif listrik, seperti nilai tukar mata uang dollar AS terhadap mata uang rupiah (kurs), Indonesian Crude Price, inflasi dan/atau harga batu bara acuan. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan menaikkan tariff dasar listrik dan menetapkan tarif listrik untuk bulan Maret tahun 2024.

Tarif listrik di bulan Maret ditetapkan bersamaan dengan pengumuman tarif dasar listrik triwulan I pada bulan Januari-Maret 2024. Tarif listrik sepanjang periode tersebut diputuskan tidak naik atau masih sama dengan triwulan IV pada bulan Oktober-Desember tahun2023. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P Hutajulu mengatakan, bahwa pemerintah mempunyai pertimbangan terkait penetapan tarif listrik bulan Januari-Maret 2024. “Tarif listrik bulan Januari sampai Maret 2024 diputuskan tetap untuk menjaga daya saing para pelaku usaha, menjaga daya beli masyarakat dan menjaga tingkat inflasi di tahun yang baru,” ujar Jisman pada bulan Desember 2023 (kompas.com, 23/2/2024).

Listrik Harusnya Diberikan dengan Harga Murah

Listrik sebagai sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh rakyat harusnya diberikan dengan harga murah bahkan gratis mengingat negara ini memiliki sumber daya alam yang melimpah. Seharusnya negara mengelola sendiri energy listri ini. Sayangnya hari ini pasokan energy listrik PLN juga tergantung pada pasokan pihak swasta yang semakin memberatkan biaya produksinya.

Sementara swasta tentu orientasinya adalah keuntungan. Dalam sistem kapitalis saat ini negara hanya sebagai regulator, apa-apa dinilai berdasarkan manfaat dan keuntungan. Bagaimana bisa listrik sebagai kebutuhan dasar rakyat di serahkan ke pihak swasta yang tentu saja sarat dengan mencari keuntungan yang besar,lagi-lagi rakyatlah yang menjadi korbannya. Memang ada beberapa tarif dasar listrik yang disubsidi oleh pemerintah untuk rakyat miskin namun hal itu belum bisa mengeluarkan rakyat dari himpitan kesulitan ekonomi.Harusnya listrik murah atau bahkan gratis untuk semua rakyat karena ini memang sudah menjadi tanggung jawab negara untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya termasuk listrik.

Naiknya Tarif Listrik Menambah Beban Rakyat

Naiknya tarif dasar listrik di saat semua harga kebutuhan pokok naik jelas akan menambah beban rakyat, apalagi juga banyaknya PHK. Kehidupan rakyat makin sulit. Banyak rakyat yang stress dan bahkan sampai bunuh diri akibat menghadapi ekonomi yang sulit dan beban kehidupan. Angka kemiskinan semakin tinggi,rakyat harus mengantri ber jam-jam untuk mendapatkan kebutuhan pokok yang murah.Dalam sistem kapitalisme, negara tidak berperan sebagai pengurus rakyat sehingga rakyat dibiarkan berjuang sendirian.Negara hanya sebagai regulator saja, lalu apa sebenarnya peran negara kalau rakyatnya dibiarkan berjuang sendiri dalam memenuhi kebutuhannya. Meskipun ada subsidi, sejatinya hanya sekedar tambal sulam.

Islam Menjamin Kesejahteraan Rakyat

Islam menjadikan negara sebagai raa’in yang akan menjamin kesejahteraan rakyat dengan berbagai mekanisme sesuai dengan sistem ekonomi Islam.Ekonomi Islam akan menjamin setiap rakyatnya hidup sejahtera,negara akan memastikan semua kebutuhan rakyat akan terpenuhi dengan baik mencakup kebutuhan dasar sandang pangan papan, kesehatan, pendidikan, keamanan dll. Termasuk listrik yang menjadi kebutuhan dasar rakyat negara akan memberikannya dengan harga murah bahkan gratis sehingga rakyat tidak akan terbebani. Sumber daya alam yang melimpah di negeri ini sudah pasti dapat mencukupi kebutuhan energi listrik untuk rakyatnya, tentu saja dengan pengelolaan sesuai syariah dimana sumber daya alam yang ada sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat,melalui pengelolaan sumber daya alam secara mandiri, dan hasilnya dikembalikan kepada rakyat dan tidak akan dijual kepada swasta yang notabenya hanya mendapatkan keuntungan besar semata.

Ganti Sistem Kapitalis dengan Sistem Islam

Dengan problematika umat yang ada saat ini, sudah saatnya umat sadar bahwa sistem yang ada saat ini tidak akan pernah memberikan solusi karena sistem kapitalis yang bercokol saat ini hanya menguntungkan bagi mereka yang mempunyai kapital sehingga rakyat hanya gigit jari. Sistem kapitalis buatan manusia yang penuh dengan hawa nafsu tidak akan pernah mampu menjadikan negara menjadi periayah rakyatnya,negara hanya akan menjadi regulator untuk memenangkan para pemodal besar.

Sudah saatnya umat sadar bahwa sistem saat ini adalah sistem yang buruk dan umat harus bangkit untuk bersama-sama berjuang menegakkan sistem Islam. Sistem yang berasal dari sang pencipta yang sudah pasti baik dan dapat menyejahterakan umat termasuk masalah listrik yang notabennya menjadi kebutuhan dasar umat. Sistem Islam kaffah akan menjadikan negara menjamin kesejahteraan rakyatnya dengan baik, kebutuhan dasar rakyat sandang pangan papan, kesehatan, pendidikan, keamanan akan bisa terwujud dengan sempurna. Karena seorang pemimpin di dalam Islam akan betul-betul memikirkan rakyatnya terpenuhi semua kebutuhannya, jika semua kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik masyarakat tidak akan stress dan dapat hidup dan beribadah dengan tenang karena semua kebutuhannya sudah tercukupi dengan baik. Semoga sistem Islam kaffah segera terwujud.

Wallahu’alambishawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 4

Comment here