Opini

Sistem Pendidikan Rusak, Hasilkan Generasi Rusak

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Siti Nurhasanah

wacana-edukasi.com, OPINI– Remaja merupakan generasi penerus yang akan melanjutkan kehidupan ini, tapi pada faktanya kebanyakan remaja sekarang banyak yang bermasalah. Yang harusnya diusia produktifnya mempersiapkan diri untuk tantangan besar kedepan dan fokus mencari ilmu untuk kemajuan baik agama atau bangsa. Pada kenyataannya remaja sekarang banyak melakukan tindak kriminal seperti kasus pemerkosaan, kekerasan hingga pembunuhan.

Bahkan dimomen bulan ramadhan ini, yang seharusnya diisi dengan kegiatan yang bermanfaat dalam rangka meningkatkan iman dan takwa, tapi pada kenyataannya ada beberapa anak remaja yang melakukan tindakan meresahkan, seperti melakukan perang sarung. Bagi mereka mungkin ini hanya sebuah permainan biasa tapi hal itu sangat meresahkan warga sekitar dan bahkan ada yang menelan korban jiwa.

Seperti yang terjadi di Bekasi, perang sarung sesama pelajar memakan satu orang korban hingga meninggal dunia. Tidak hanya di daerah Bekasi, di Pangkalpinang pun terjadi perang sarung di tiga tempat dalam satu malam.

Menurut Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang, AKP Riza mengatakan para remaja diamankan pada Sabtu (16/3/2024) lalu di tiga lokasi di antaranya di Kelurahan Bukit Besar, Jalan Gandaria 2 dan Jembatan Jerambah Gantung. (Bangkapos.com, 17/03/24)

Tidak hanya itu kejadian mengerikan menimpa seorang siswi SMP, yang diperkosa secara bergilir oleh 10 orang. Dan 6 orang sudah di amankan oleh pihak kepolisian, dimana 3 antaranya masi berstatus sebagai pelajar.

Kanit PPA Satreskrim Polres Lampung Utara, Ipda Darwis menjelaskan dalam kasus pemerkosaan siswi SMP ini korban dan para pelaku masih berada dalam satu lingkungan kelurahan yang sama.

“Untuk korban itu masih pelajar SMP, namun ada temannya yang SMP, SMA, sudah dewasa. Jadi dari 6 pelaku itu, 3 dewasa dan 3 di bawah umur,” kata Darwis, (tvonenews.com, 17/3/2024).

Lagi dan lagi pelakunya merupakan seorang pelajar, generasi yang akan menentukan masa depan bangsa. Jika generasi muda sekarang rusak bagaimana bangsa ini kedepannya.

*Penerapan sistem yang salah*

Kanakalan yang terjadi pada generasi muda ini, bukan sesuatu hal yang sepele, terjadinya kenakalan tentu ada aturan yang salah dalam pendidikan kita hari ini. Karena pembentukan karakter seorang remaja akan dibina dari lingkungan sekolah, tidak hanya itu peran orang tua dan masyarakat juga penting dalam pengawasan sikap remaja. Dan yang paling terpenting adalah peran negara, karena negara berperan dalam penerapan sistem yang ada, dimana apabila sistem yang terapkan baik dan tepat tentu akan mencetak generasi yang gemilang dan begitu juga sebaliknya.

Pendidikan agama merupakan pembelajaran penting untuk membentuk akhlakul karimah. Karena sistem yang sekarang hanya mementingkan terkait ilmu pengetahuan (iptek) tanpa diimbangi iman dan taqwa (imtaq) individunya.

Karena sistem sekularisme memisahkan agama dari kehidupan sehingga menyebabkan generasi muda saat ini banyak melakukan tindakan kejahatan. Dimana pemuda sekarang kebanyakan jauh dari agama, sehingga setiap perilakunya tidak mempertimbangkan apakah boleh atau tidak dalam agama. Dan sistem ini menghasilkan generasi yang liberal, yaitu mereka bebas melakukan apa saja tanpa adanya penjagaan dari akidah islam.

Sistem pendidikan yang diterapkan pun masih jauh untuk membentuk karakter baik pada generasi muda. Karena sistem pendidikan yang dianut merupakan sistem sekularisme dimana pendidikan agama tidak terlalu penting dan sekolah hanya menyediakan waktu 2 jam dalam seminggu untuk pendidikan agama. Padahal pendidikan agama merupakan pendidikan terpenting dalam membentuk karakter generasi muda kita. Dengan dikenalkan pada Tuhannya, maka pemuda tersebut akan lebih berhati-hati untuk bertindak. Karena dia tau setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban dan apakah perbuatannya baik atau tidak.

*Kembali ke Sistem Islam*

Mewujudkan generasi unggul tentu butuh sistem yang mendukung. Tanpa sistem yang baik tidak akan mencetak generasi berkualitas. Maka dari hanya dengan sistem islam yang dapat menyelamatkan dan melindungi generasi dari kerusakan.

Sistem islam terbukti menghasilkan generasi yang gemilang. Seperti yang dialami oleh peradaban islam di puncak kejayaannya selama 13 abad. Yang menghasilkan para ilmuwan yang sangat luar biasa, mempunyai perpustakaan dengan koleksi buku terlengkap dan terbesar, dan menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat Eropa dengan adanya Universitas Cordova. Kemajuan sains dan teknologi, utamanya di Andalusia (Spanyol) mempunyai reputasi selama ratusan tahun dan menduduki puncak tertinggi dalam pengetahuan filsafat, sains, teknik dan matematika.

Terbukti dengan penerapan sistem islam, dapat mencetak generasi yang sangat berkualitas. Tidak hanya ilmu pengetahuan yang berkembang tapi pribadi setiap individunya pun akan terdidik dengan baik. Karena penerapan sistem pendidikan islam berbasis akidah islam. Karena setiap pelajaran yang diajarkan akan selalu dikaitkan dengan keEsaan Allah. Sehingga selain bertambah ilmu pengetahuannya (iptek) bertambah pula iman taqwanya (imtaq).

Negara juga wajib memberikan pendidikan gratis dan fasilitas yang mempuni, sehingga para pelajar dapat maksimal dalam mengasah kemampuannya. Lingkungan masyarakat pun harus ikut andil dalam sistem kontrol di sekeliling. Jika ada hal yang tidak sesuai atau menyeleweng masyarakat dapat mencegahnya.

Dalam Islam ada sosok Rasulullah Muhammad saw. yang wajib menjadi panutan (role model) seluruh peserta didik. Ini karena Allah Swt. berfirman,
وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Sungguh engkau memiliki akhlak yang sangat agung.” (QS Al-Qalam [68]: 4).

Allah Swt. pun berfirman,
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
“Sungguh pada diri Rasulullah saw. itu terdapat suri teladan yang baik.” (QS Al-Ahzab [33]: 21).

Dalam Islam, pendidikan dapat dimaknai sebagai proses manusia menuju kesempurnaan sebagai hamba Allah Swt. Sehingga penerapan sistem pendidikan islam sangat penting untuk menghasilkan generasi gemilang, yang maju bukan hanya soal IPTEK tapi IMTAQnya juga. Wallahu’alam bisshawab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 9

Comment here