Opini

Pengangguran Mendera, di Mana Peran Negara?

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Azzah Ula Istiqomah, S.Hum ( Member Komunitas Hijrah Ngawi)

wacana-edukasi.com, OPINI– Pengangguran merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dan tak kunjung usai. Pengangguran muncul ketika jumlah pencari kerja yang ada secara relatif atau absolut lebih banyak dibandingkan dengan lowongan kerja yang tersedia. Sehingga mengakibatkan sebagian pencari kerja tidak dapat diserap oleh pasar kerja. Bulan Februari 2023 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa masih ada 7,99 juta pengangguran di Indonesia. Angka ini 5,45% dari total Angkatan ker per tahun sebesar 146,62 juta tenaga kerja (ekonomi.republika.co.id/ 5 Mei 2023). Dalam data BPS juga menyebutkan terdapat 937.176 orang pencari kerja pada tahun 2022. Sedangkan total lowongan kerja yang tersedia tidak menyentuh seperempat dari total pencari kerja (twitter.com/KATADATAco.id/status/20 Mei 2023).

Ketimpangan ini turut menyumbang angka pengangguran yang cukup besar di negeri ini. Tingginya pengangguran tentu berpengaruh terhadap kesejahteraan rakyat. Karena itu, kondisi ini menunjukkan bahwa negara gagal mewujudkan kesejahteraan rakyatnya. Bahkan lebih parahnya lagi pengangguran di negeri ini semakin menjadi-jadi dengan adanya kebijakan yang mempermudah Tenaga Kerja Asing (TKA) masuk dan ikut bersaing di negeri ini. Padahal jika kita fahami bahwa bekerja adalah kunci utama bagi masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan pokoknya. Mulai dari kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Sementara itu di negeri ini rakyat harus menanggung seluruh biaya kehidupan sehari-hari dan biaya layanan mulai dari kesehatan, pendidikan, dll. Maka bisa dibayangkan seandainya seorang pencari nafkah yakni ayah dalam sebuah keluarga menjadi pengangguran. Maka istri dan anak-anaknya akan hidup merana. Selain itu mereka juga hidup dalam kelaparan, kebodohan dan rentan terhadap penyakit. Mirisnya kondisi ini terjadi di negeri yang dianugerahi Allah kekayaan alam yang melimpah ruah.

Penyebab Pengangguran

Patut kita sadari bahwa penerapan Sistem Kapitalisme lah yang menjadi sumber persoalan tingginya angka pengangguran di negeri ini. Sistem Kapitalisme merupakan sistem buatan manusia yang menghilangkan kewajiban negara sebagai pengatur urusan rakyat. Rakyat dibiarkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri tanpa ada jaminan dari negara. Sistem ini telah menjadikan negara hanya bertindak sebagai regulator yang menjadikan hampir seluruh aspek kehidupan dikuasai oleh para korporat atau pemilik modal. Alhasil, para pemilik modal dapat mengembangkan kekayaannya dengan melakukan usaha yang dinilai mendatangkan untung yang besar. Para kapitalis dengan modalnya yang besar dilegalkan oleh negara mengelola sumber daya alam. Padahal sejatinya SDA adalah milik negara. Para pemilik modal tersebut membutuhkan para pekerja yang hanya digaji dengan upah minimum dan seringkali tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarganya. Sebab pekerjaan yang disediakan hanya sebagai buruh atau pekerja kasar. Dengan demikian Sistem kapitalisme telah nyata menyumbang persoalan pengangguran di negeri ini.

Solusi Islam mengatasi Pengangguran

Berbeda dengan penerapan sistem pemerintahan Islam yakni Khilafah. Sistem pemerintahan Islam memiliki visi menjamin pemenuhan seluruh kebutuhan primer warga negaranya. Selain itu, rakyat juga diberikan akses demi memenuhi kebutuhan sekunder dan jaminan ketersediaan kebutuhan pokok bagi kalangan yang kurang mampu. Khilafah akan menjalankan mekanisme praktis dalam upaya pemerataan ekonomi dan kesejahteraan hingga menumpas pengangguran yakni dengan penerapan sistem ekonomi Islam. Sistem ekonomi Islam tegak di atas prinsip kepemilikan yang khas yang membagi antara kepemilikan negara, kepemilikan umum, dan kepemilikan individu. Sumber daya alam yang melimpah dan tidak terbatas jumlahnya ditetapkan sebagai kepemilikan umum atau milik rakyat. Karena itu diharamkan untuk dikuasai oleh individu bahkan oleh negara. Negara diperintah oleh syariat untuk mengelolanya dan menggunakan hasilnya sebagai modal menyejahterakan rakyat khususnya melalui jaminan pemenuhan hak kolektif rakyat mulai dari kesehatan, pendidikan, keamanan, pelayanan, infrastruktur, dan fasilitas umum lain. Sehingga tercipta lingkungan hidup yang layak kondusif. Dari sini kita dapat melihat betapa negara dalam sistem Islam akan punya sumber pemasukan keuangan yang luar biasa besarnya. Terlebih Allah telah menganugerahkan seluruh wilayah Negeri muslim memiliki berbagai sumber kekayaan yang melimpah yang dibutuhkan oleh penduduknya. Belum lagi sumber kekayaan milik umum yang berupa Padang gembalaan dan perairan yang potensi pengembangannya juga sangat luar biasa.

Khilafah juga akan meningkatkan etos kerja dan produktivitas kerja masyarakatnya yang mampu bekerja. Khilafah menjamin setiap ayah atau para wali mendapatkan pekerjaan yang layak yang memungkinkan bagi mereka memperoleh harta untuk menafkahi keluarga yang ditanggungnya. Tentu itu semua diperlukan pemberian pendidikan dan keterampilan kerja sesuai dengan minat dan kemampuannya. Di samping itu, lapangan pekerjaan juga disediakan seluas-luasnya oleh negara. Pengelolaan sumber daya alam secara mandiri oleh negara otomatis akan membuka lapangan kerja. Solusi ini semua dapat menuntaskan pengangguran. Semoga umat makin sadar kebaikan sistem Islam yang hanya akan terwujud melalui tegaknya institusi Khilafah.

Wallahu a’lam bisshowab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 13

Comment here