Surat Pembaca

Pembunuhan Mahasiswa : Potret Gagal Pendidikan Sekuler

blank
Bagikan di media sosialmu

Terulangnya kasus pembunuhan ini menunjukkan gagalnya sistem pendidikan di Indonesia. Sistem pendidikan di Indonesia merupakan sistem pendidikan sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan dunia.

Oleh : Linda Safitri (Aktivis Dakwah)

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Kasus pembunuhan kembali terjadi dan mirisnya pelaku merupakan seorang mahasiswa di kampus nomor satu di Indonesia, yang merupakan incaran jutaan pelajar Indonesia.

Kampus Universitas Indonesia (UI) digegerkan kasus pembunuhan satu mahasiswanya, Muhammad Naufal Zidan, 19 tahun. Pembunuhan mahasiswa UI, Muhammad Naufal Zidan, diketahui pada Jumat 4 Agustus 2023. Jasadnya ditemukan dengan luka tusuk dan terbungkus plastik kantong sampah di kamar kosnya di Kukusan, Beji, Depok(TEMPO.CO). Wakil Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Depok Ajun Komisaris Nirwan Pohan mengatakan motif pembunuhan mahasiswa UI ini lantaran pelaku mengalami kerugian investasi aset digital mata uang kripto. Nirwan menyebut, dari kerugian inilah, Altaf mulai banyak berutang. Nirwan membeberkan pelaku merugi Rp 80 juta dari investasi kripto sekaligus memiliki utang Rp 15 juta.

Terulangnya kasus pembunuhan ini menunjukkan gagalnya sistem pendidikan di Indonesia. Sistem pendidikan di Indonesia merupakan sistem pendidikan sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan dunia. Sistem pendidikan sekuler membuat generasi muslim fobia terhadap agamanya sendiri sehingga generasi muslim anti dengan aturan yang ditetapkan dalam syariat Islam. Sistem pendidikan sekuler bertujuan untuk mencetak generasi menjadi buruh(pekerja) bagi para kapital, sistem ini menjadikan generasi memiliki kepribadian individual dan berperilaku bebas. Generasi saat ini hanya mementingkan kesenangan dunia, dari kasus pembunuhan yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa kampus UI menunjukkan bahwa generasi ingin mendapatkan kesenangan secara instan tanpa perlu bekerja keras. Selain itu, tayangan dari berbagai media sosial membuat generasi lupa akan identitasnya sebagai seorang muslim dan mencontoh gaya hidup kafir barat serta menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Ditambah lagi, negara abai terhadap rakyatnya, menganggap nyawa tidak berharga, dan tidak memberikan sanksi yang tegas kepada pelaku.

Generasi akan terselamatkan ketika Islam diterapkan. Sistem pendidikan islam dijalankan berlandaskan aqidah islam. Sistem pendidikan Islam mencetak generasi berkepribadian Islam dan bertakwa yang memiliki tujuan hidup hanya untuk meraih ridho Allah swt. Generasi akan senantiasa berhati-hati dalam menjalankan kehidupan. Sistem pendidikan islam mencetak generasi cerdas dan berakhlakul karimah dan akan selalu menghasilkan karya yang gemilang dan menggemparkan dunia. Tidak mementingkan bisnis terlebih bisnis yang mengandung riba, sebab negara akan mencegah adanya bisnis riba dan negara akan menjamin pendidikan generasi. Negara juga akan melindungi nyawa rakyatnya dan akan memberikan sanksi tegas dan sesuai syariat islam kepada pelaku kejahatan. Sanksi yang diberikan memiliki 2 fungsi, yaitu jawabir atau penebus dosa bagi pelaku dan zawajir atau pencegah bagi masyarakat. Sanksi yang diberikan jelas akan menimbulkan efek jera bagi pelaku dan masyarakat. Kehidupan akan tentram dan generasi akan berkualitas ketika syariat islam diterapkan secara kaffah, selamatkan generasi dari cengkraman kapitalis sekuler.
Wallahua’lam Bisshawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 8

Comment here