Surat Pembaca

Millenial dan Terorisme

blank
Bagikan di media sosialmu

Milenial dan Terorisme

Publik kembali dikejutkan dengan adanya aksi terorisme. Bahkan dua aksi terorisme yang terjadi akhir Maret lalu dilakukan oleh milenial. Hal ini menimbulkan anggapan bahwa generasi milenial menjadi sasaran utama penyebaran ideologi teroris.

Seperti yang dikatakan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar dalam rapat koordinasi nasional Duta Damai Dunia Maya di Parapat, Sumatera Utara, Senin (5/4/2021) malam, bahwa generasi milenial menjadi sasaran empuk kelompok teroris karena anak muda memiliki semangat belajar tinggi dan ingin tahu gagasan baru. Selain itu, anak muda ketika alam pikirannya berubah tidak ada takutnya. Untuk itu, penguasaan siber oleh Duta Damai Dunia Maya adalah keharusan.
Duta Damai Dunia Maya yang didirikan pada tahun 2016 oleh BNPT, merupakan empowering generasi muda Indonesia dalam menghadapi penyebaran ideologi terorisme dan ideologi radikal intoleran di dunia maya (beritasatu.com, 6/04/21).

Bak teringat sembilan tahun yang lalu tepatnya tahun 2012, salah satu media berita yang mengadakan dialog di program Metro Hari Ini, Edisi 5 September 2012, dengan tag line “Awas, Generasi Baru Teroris”, yang mengasosiasikan aktivis Kerohanian Islam (Rohis) di masjid sekolah sebagai rekrutmen awal teroris. Mayoritas aktivis Rohis sendiri merupakan generasi milenial yang semangat dalam mengkaji Islam.

Stigmatisasi terhadap generasi milenial yang semangat dalam mengkaji Islam menjadi sasaran empuk kelompok teroris, tentunya sangat menyinggung dan mencederai para aktivis pemuda dan remaja Islam. Hal ini akan menimbulkan ketakutan terhadap orang tua yang anaknya aktif dalam kegiatan keagamaan.

Padahal dalam Islam, pemuda yang notabene generasi milenial memiliki peranan yang mulia. Pemuda memiliki peranan penting dalam menyebarkan dakwah Rasulullah SAW. Di antara mereka ada Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Amr ibnul Ash, Muadz bin Jabal, dan masih banyak lagi. Al-Qur’an dengan indahnya telah memberikan kisah teladan para pemuda gua (ashabul kahfi) yang terkenal kokoh iman dan teguh pendirian dalam memegang prinsip kebenaran.

Hal ini menunjukkan bahwa pemuda akan dimuliakan kedudukannya hanya dengan Islam. Tidak seperti sekarang, diakhir zaman yang penuh dengan fitnah, pemuda yang semangat mengkaji Islam, menegakkan yang haq dan mencegah kepada kemungkaran malah diidentikkan dengan radikal, ekstrimis, teroris, intoleran. Sungguh kondisi yang sangat miris.

Sartika Yuniarti
Bogor

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 5

Comment here